p a r t - 3

43 5 0
                                    

"Haduhh, kenapa sih lo harus ajak gue ke ruang BK?" ucap Thya gusar.

Thya masih mondar-mandir tidak jelas didepan lemari baju Mysha. Saat ini, mereka berdua sedang mengadakan rapat khusus di kamar Mysha. Pulang sekolah, mereka langsung cabut ke rumah Mysha.

Mysha hanya duduk di pinggiran ranjang, mendengarkan bosan celotehan Thya.

"Aduh... gimana dong?" Thya lalu mengacak rambutnya sendiri. Sesaat kemudian ia berhenti. "Eh, ntar dulu. Dia, kan, gatau nama gue?" Ia lalu tersenyum. "Aman dah, aman."

Mysha hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. Pusing.

Aneh ni anak. Dikira ngomong sendiri itu keren, apa. Serem, tau.

"Ziyo itu terkenal, bego."

"Ih masa sih? Gak pernah liat dia di tv, tuh."

Mysha lalu melemparkan majalah disampingnya ke badan Thya.

"Aww---" Thya lalu menatap marah Mysha, lalu memusut tangan kanannya. "Kenapa guenya ditimpuk, sih?"

"Biar begonya ilang."

"Kalau mau begonya ilang, ditimpuk di kepala, dodol."

"Lu mau gue timpuk lagi, hah? Di kepala? Sini lo." Mysha lalu terlihat setengah berdiri. Thya yang melihat hanya tersenyum paksa, mengeleng-geleng.

"Lu kenapa sih. Sensi amat. Udah ngopi, belom?" Thya lalu mendekati Mysha

"Belom"

"Yaudah, main tik-tok yuk."

"Ih, kenapa jadi main tik-tok sih?"

"Lo belum gaul kalo belum main tik-tok."

"Ogah. Alay." Sindir Mysha. Lalu, Mysha mendelik kearah Thya. "Pulang dah lo."

"Gamau. Gue takut anjir."

"Napa dah?"

"Firasat gue ga yakin nih." Dengan ekspresi dibuat-buat, Thya lalu menatap Mysha dengan wajah imutnya. "Gue bakalan ketemu Ziyo kalau pulang sekarang."

Mysha mengangkat sebelah alisnya.

"Jangan halu."

Thya lalu meninggikan suaranya. "Aquarius itu intuisinya bagus lo. Percaya sama gue."

"Percaya sama lo musyrik, tau."

Thya menghentakkan kakinya, dan meninju bahu Mysha pelan "Jahat banget sih lo"

"Emang gue jahat, mau apa lo? Mau satu tangan atau dua tangan, hah?" Mysha mengepalkan kedua tangannya, kesal dengan perbuatan yang telah dilakukan Thya kepadanya.

"Tiga tangan bisa ga?"

Wajah Mysha sudah merah padam, ia menendang bokong Thya lalu mendorong bokong Thya.

"Pulang lo sana, pengen gue tonjok nih anak."

"Lo ngusir gue?" tanya Thya tak percaya.

"Iya kenapa?"

"Yaudah gue pergi, bye!" rajuk Thya.

Dasar brutal. Gumam Thya.

***

Ziyo sedang berada di jalan bersama Ara, teman kecilnya. Ara marah gara-gara kejadian tadi di rumah Raka. Ziyo jadi bingung sendiri bagaimana caranya agar Ara berhenti marah.

"Lo masih marah, Ra?" tanya Ziyo sambil melihat wajah Ara di kaca spion.

"Gak."

LIMERENCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang