QEANDRA
Aku mengeluarkan selembar uang Rp,50.000. Setelah memberikan uang dan mengucap terimakasih kepada supir taksi yang tadi kutumpangi, Aku melenggang pergi saambil menenteng tas berwarna biru dongker dan ponsel berwallpaper doraemon digenggamanku, Serta earphone yang menyangkut ditelingaku,Memutar lagu Someone like you-Adelle .(bedakan earphone and headseat)Aku melihat halaman sekolah mulai ramai dipenuhi siswa siswi yang baru saja berdatangan. Saat aku melangkahkan kakiku, Tak sengaja volume earphone ku mengecil menandakan ada notification yang masuk. Aku mengusap layar ponsel membuka pesan chat yang baru saja muncul.
1 pesan belum dibaca.
From : Tsalisap.purba_
Gue sama yang lain, Dikantin ya Qe
Read 07.00Aeleashaa.Qeaap_
Iya,Ntar gue nyusul.
Read 07.02Setelah me-lock ponsel, Aku melenggang pergi kekantin belakang yang tepatnya kantin yang biasa ditempati anak-anak kelas 12 saja. Aku bersekolah di cendric hard school. Sekolah swasta kepemilikan keluarga Cendric. Orang terkaya di bandung. Dan aku berteman dekat dengan keluarga itu. Elang aruna Cendirc anak pemilik yayasan cendric hard school, Ia adalah sahabat dekatku bahkan sudah seperti keluarga. Dan Ayah dan almh. Bundanya – darpa pramana cendric dan Elsa Ameera adalah sahabat mama dan papa ku.
Ibunya elang sudah meninggal sejak ia berumur 5 tahun. Dikarenakan penyakit gagal ginjal yang terlambat disembuhkan. Jadi sejak ia berumur 5 tahun, ia menghabiskan waktunya bersama ayahnya berdua. Tapi entahlah, semenjak elang dewasa, Om darpa dan ia jarang menghabiskan waktu bersama. Apalagi om darpa seorang duda yang harus mengurus perusahaan nya dimana-mana. Kedduanya sibuk dengan urusannya masing-masing.
Kini aku sudah sampai dikantin belakang sekolah. Menemukan dimana Squad ku berada. Hihihi bukan squad sih, Melainkan sahabat-sahabat ku. Tsalisa, Elang, Tama, Dan Raihan.ra
Begitu sesampai nya aku dikantin, Mataku menyapu setiap sudut dan akhirnya menemukan sekumpulan cowok-cowok dengan seorang perempuan dikumpulan meja paling ujung sedang bermain ludo kertas. Aku tau itu mereka. Karena itu adalah meja faforit kami.
"Heiiii" Pekikku saat kudapatkan leher Tama dan Raihan lalu kujepittkan dikedua tanganku. Aku merangkul mereka. Mereka terhuyung kebelakang akibat ku.
"Wah, Gak ngajak-ngajak nih. Parah lo semua" Ucapku sok ngambek. Mereka bertiga bermain ludo kertas.
"Yaelah, Lo kan baru datang Qe. Yaudah gabung deh sini"Balas Raihan. Aku terkekeh pelan. Mata ku menatap ketiga orang itu. Mereka hanya bertiga, Kemana elang?
"Elang belum datang?" Tanyaku. Mereka hanya fokus dengan ludo kocok nya. "Udah, Tuh galau" Ucap Tama namun tak melirikku. Hanya memberikan isyarat kepala kesebelah kanan yang artinya elang ada disana.
Mataku beralih menatap kesebelah kanan kantin, Terdapat sebuah pondok disana. Dan terlihat elang sedang duduk disana sambil menatap ponselnya lekat-lekat. Aku berjalan menuju pondok itu dan menghampiri nya.
"Ehhm,Duduk sendiri aja,Kang?" Goda ku tersenyum seraya duduk disamping nya. Ia yang menyadari kedatangan ku, dengan cepat me-lock ponselnya lalu menyimpan nya disaku celana nya.
"Eh,Si bontot udah datang?" Ucapnya sambil mengacak poni ku. Bontot Adalah panggilan sayang nya padaku,Katanya sih. Dengan alasan akulah tanggal ulang tahun yang paling muda dipersahabatan kami.
"Lo kenapa? Galau?" Kekeh ku pelan. Dia menggeleng pelan lalu tersenyum padaku. "Enggak, Udah yuk, Gabung sama mereka"Ucapnya sambil menarik tangan ku lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEART VICTIM
Teen Fiction~Mencintai seseorang yang banyak dsukaii itu susah ya~ Bagaimana jika Quotes itu terjadi pada seorang pria yang menyukai sahabatnya? Bahkan ia merelakan orang yang ia sukai dengan pria lain hanya karena alasan ingin melihat sahabatnya bahagia . =>...