CHAPTER 3

4 1 0
                                    

QEANDRA
"Oke, Jadi kalian berlima satu kelompok. Tugas proyek, Besok harus sudah siap."Ucap Bu reina dan akhir dari acara belajar mengajar. Bel istirahat telah berbunyi kira-kira 2 menit yang lalu dan kini, Aku,tsalisa,Elang,Tama,Dan Raihan masih didalam kelas, Sibuk membahas soal kerja kelompok yang akan dilaksanakan siang ini juga,Pulang sekolah.

"Jadi gimana? Dirumah siapa nih?"Tanya Tama buka suara. Semua mata menoleh kearahnya. "Gimana kalo dirumah lo tam?" Usul raihan. Tama diam sejenak,Tampak berfikir lalu akhirnya ia menggeleng. "Dirumah gue? Secara gue aja selama seminggu ini nginap dirumah saudara gue,Berhubung nyokap sama bokap lagi gak dirumah. Jadi kayanya gak banget deh kalau dirumah saudara gue. Takut nya ngerepotin". Jelas Tama. Semua nya terdiam tampak mencerna lalu mengangguk serentak.

"Kalau dirumah lo, Tsal Gimana?"Kini gantian elang yang bertanya. Tanpa pikir-pikir, Tsalisa langsung menggeleng. "Gak bisa. Lo semua tahu kan, kalau gue gak boleh bawa cowok kerumah. Bisa-bisa kalau Bonyok pulang, Bisa dibakar gue. No way!!" Ucap Tsalisa. Semua juga mengangguk serentak.

"Rumah lo,Han?"Tanya Tsalisa. Sebelum Raihan menjawab pertanyaan Suaraku sudah dulu menjawab. "Tidakkkkk bisaa!! Lo tahu kan, Rumah raihan itu serem nya Naudzubillah.Indahnya pemandangan Banyak pohon-pohon besar. Gue gak akan pernah ikut kalau lo semua mau kerumah raihan. Gue gak mau mati karena sakit jantung, Please jangan"Ucap ku sewot. Semua terkekeh lalu kembali mengangguk.

"Jadi rumah siapa dong?" Tanya Tsalisa. Semua nya mengangkat bahu tidak tahu. "Rumah lo lang? Gimana?" kini Tama yang bertanya. "Bisa aja sih." Ucap elang.

"Yaudah, Dirumah elang aja" Ucap Raihan antusias Namun tidak di indahkan oleh Tsalisa. "Nggak bisa, Gue mau nya dirumah Qeandra. Gimana Qe? Rumah lo bisa kan?" Tanya Tsalisa. Aku mengangguk tanpa menjawab.

"Udah ah Tsal, Dirumah elang aja" Ucap Raihan.

"Gak, Gue mau dirumah Qeandra" Ucap Tsalisa ngotot.

"Elang"

"Qeandra"

"elang"

"Qeand—" Sebelum kata kata Tsalisa terselesaikan Tama sudah dulu memotong.

"Lo bedua apasih, Masalah kayagini aja berantem. Udah, Mendingan begini aja, Kita buat 2 kertas yang didalam nya ada nama Qeandra dan elang. So, Nanti gue akan pilih satu kertas, dan nama yang berada didalam kertas yang gue ambil, Itu yang akan menjadi places buat kita kerja kelompok. Deal?"Usulan Tama membuat kami semua berkata Deal. Memang Tama yang paling bisa diandalkan dari semua nya.

Akhirnya karena ide tama tadi, Aku dan yang lain nya membuat 2 buah kertas yang berisi namaku dan elang kemudian kertas itu dikocok dan diambil satu oleh sibijak tama.

"Finally,nama yang gue dapat adalah Qeandra. Jadi kerja kelompok nya dirumah lo Qe, Bisa?"Tanya tama. Aku mengangguk seraya tersenyum. "Lo semua gak usah makan ya?"Tanyaku menggoda kepada mereka. "Jadi lo setega itu Qe,Nggak ngasi kita makan?" Ucap elang memelas.

Aku menoyor kepalanya seraya terkekeh pelan. "Yaudah sih lang. Repot lo ah". Lantas, karena mengetahui rumahku lah yang terpilih menjadi Places aku meraih ponsel di saku rok ku, Mencari contac mama dan memberinya satu panggilan. "bentar, Gue telfon Emak gue dulu. Payah nih, emak-emak". Setelah menjauh dari teman-temanku untuk menelfon, Suara sambungan terdengar diseberang sana.

"Halo ma.."

"Iya,nanti temen-Temen kakak mau datang kerumah, Kerja kelompok"

"Mama masakin yang enak ya"

"Ih enggak lo ma"

"5 manusia"

"yaampun, Iya mama."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 15, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HEART VICTIMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang