3

1K 120 24
                                    

Om Galak calling you ~

"Eumm hallo?" Rosie entah kenapa jadi canggung.

"Soal pertunangan itu, perjanjian kita tetep oke?" Terdengar Sehun bertanya pelan.

"Ya saya setuju, lagian kita harus merjuangin hak kita. Perjanjian kita lagian 6 bulan. Selagi kita gak saling cinta kita bisa mikirin bagaimana cara kita pisah."

"Ya. Tapi bisa gak kita damai? Saya capek ribut sama kamu." Sehun benar - benar jujur sekarang ini. Toh dia tak membencin Rosie. Kenapa mereka sering berkelahi dengan masalah yang sepele. Kenapa mereka tidak bisa berteman.

"Ya ayo kita coba, tapi saya cuma pengen om ngurangin kata kata kejam ke saya." Rosie akhirnya juga setuju.

"Oke, kamu juga seenggaknya hargai saya juga, jangan mengumpat di depan saya."

"Oke, deal." Rosie lega, akhirnya dia tak akan ribut lagi dengan Sehun. Rosie sama sekali tak membenci pria itu, ia hanya sebal dengan sikapnya, walau ia akui dia tampan.

"Yasudah selamat malam. Saya harap kita bisa berhubungan dengan baik." Rosie agak terkejut mendengar Sehun mengucapkanya selamat malam

"Ya selamat malam juga. Saya juga berharap seperti itu." Rosie memutuskan untuk menjawabnya juga.

Setelah keduanya menutup telfon, mereka sama - sama tersenyum kecil. Toh tak ada salahnya mereka sama sama membuka hati masing - masing. Kalaupun tidak cocok, sesuai perjanjian mereka bisa berpisah.

🌹

"Pagi Mama, Pagi Pa------ pa? Kok ada?" Rosie bingung, biasanga kalau sarapan hanya ada mereka bertiga. Kini ada sesosok Pria sedang makan bersama dengan keluarganya.

"Sini duduk sayang, Sehun emang mama suruh kesini. Ada yang mau Mama sama Papa bilangin juga, awalnya Pama sama Mamanya Sehun mau ngasih sesuatu kemarin. Tapi kalian keliatan shock yaudah sekarang aja." Mama Rosé menyuruh Rosie duduk.

"Iya Ros, tadinya kami sama Orang tua Sehun mau ngasih barengan karena ini hadiah dari kami berempat. Tapi orang tua Sehun ada urusan yang gak bisa ditinggalin hari ini. Sini duduk deket nak Sehun."

"Eh? Iya pa." Rosie duduk disamping Sehun, sebelum duduk, Sehun melempar senyum sekilas.

Nah gitu dong senyum, kan ganteng om hehehe -Rosie

"Jadi sebelum makan, kalian ambil ini?" Sehun mengambil dua kertas yang ada ditangan Papa Rosie. Dan memperlihatkanya pada Rosie.

"Tiket liburan ke LA!!!!!!!!! Sumpahhhhhh??? Papa tau aja Rosie pengen ke LA. Thankss Pa Ma." Rosie berteriak kegirangan.

"Kalo kamu gimana hun?"

"Boleh kok pa, lagian Sehun udah lama gak kesana. Sehun juga udah lama gak liburan." Sehun memang sudah akrab sama Papa dan Mama Rosie. Bahkan mereka sendiri yang meminta Sehun memanggil mereka Papa dan Mama

"Om pernah kesana? Beneran Om?" Mama Rosie melotot.

"Rosiee!!!" Rosie hanya tersenyum, dia sudah terbiasa memanggil Sehun dengan Om.

"Gapapa kok Ma, itu panggilan sayang Rosie ke saya." Sehun mengeluarkan smirk ke arah Rosie. Rosie mendelik tidak suka. Tapi ia baru sadar.

"Tapi Om Sehun gak sibuk?"

"Gak kok, urusan kantor masih ada asisten sama Papa yang ngurusin. Kamu gak usah khawatir." Rosie hanya mengangguk. Yang terpenting bagi Rosie ia bisa jalan - jalan ke LA.

Setelah selesai acara makan pagi bersama entah kenapa Sehun ikut Rosie kembali ke kamarnya.

"Om? Ngapain sih ikut saya?" Rosie merasa risih sedari tadi gerak - geriknya di tatap oleh Sehun.

"Ya mau bagaimana, Orang tua kita meyuruh kita saling mengenal. Lagian saya jauh - jauh kesini, tidak mungkin kan pulang lagi? Daripada saya sendiri lebih baik saya ikut kamu." Sebenarnya Sehun juga tidak tau kenapa ia malah mengikuti Rosie. Kedua orang tua gadis itu langsung meluncur pergi setelah sarapan tadi. Soal rumah yang jauh ia tidak berbohong juga. Lagian hari ini dia tidak ada kerjaan.

"Terserah Om ajadeh, Daripada Om ngga ngapa - ngapain gimana kalo saya ngajak Om bikin roti 😏." Rosie emang rencananya pengen bikin roti buat dibagiin ke temen - temenya. Meskipun gak jago masak, tapi asal ada resep Rosie jadi pede.

"Yaudah terserah cuma bikin doang kan?"

🌹

"Rosie 3 cup itu seberapa? Saya gak ngerti."

"Rosie baking powder itu apa?"

"Rosie ini di apain?"

"Rosie ini kok tepungnya ada 3 toples, emang beda ya?" Rosie cuma geleng - geleng aja.

"Rosie?"

"Mau nanya apalagi sih om?" Rosie kesel jadinya.

"Emm itu di wajah kamu cemong - cemong tepung."

"Biarin aja, ini hal lumrah kali Om." Jawab Rosie cuek. Sehun bener - bener kesel dicuekin. So dia ngelumurin tanganya di tepung dan langsung ngelapin di muka Rosie. Gak masalah kalo di colek. Ini seluruh telapak tangan.

"OM SEHUUUUNNNNNNNN!!!!!!"

"Makanya kalo saya bilangin tu di dengerin. Dan juga itu akibat kamu manggil saya Om."

"Ya kan muka saya makin kotor Om, kalo nyolek doang sih gapapa ini di gaplok lagi! Lagian saya suka manggilnya Om kok, kan udah om - om." Sehun langsung aja nyubit pipi Rosie.

"Enak aja om - om, nih enakkan? Lagian ini pipi tebel banget." Rosie langsung aja bales Sehun dengan ngambil tepung yang dia bisa dan akhirnya...

Plakk!!!

"HAHAHAHAHAHA, RASAIN TUH OM. MAKANYA JANGAN MAIN - MAIN SAMA SAYA." Sehun pun hanya tertawa karena melihat muka Rosie yang sudah penuh tepung.

"Lah daripada kamu, ngaca coba muka kamu dah kaya badut habis di pupin sama puppie."

"Yeay, Om bahkan lebih parah, tuh rambut juga putih dah kek kakek kakek bukan om om lagi." Sehun pun mengambil leher Chaeyoung dan mengempitnya di ketiaknya.

"Dasar Bocah!!!!"

"Aaaaa om sakitt ampun om."

"Bilang Kak Sehun yang tampan, Rosie yang jelek minta maaf."

"Kak Sehun yang tampan, Rosie yang jelek minta maaf." Sehun tersenyum puas, ia lalu melepaskan lilitan tanganya pada leher Rosie.

"Tapi bohong wleek 😛." Rosie langsung kabur ke kamar mandi untuk membersihkan wajahnya. Sehun hanya geleng - geleng saja. Ternyata damai seperti ini lebih nyaman ketimbang mereka musuhan seperti sebelumnya.

Yang mereka lakukan selanjutnya adalah menyelesaikan kue dengan diselingi canda dan tawa.

🌹🌹🌹
T
B
C
!!!

Yeay double update

So gimana kedua chapter kali ini?





Oppa's Collector Series : Cold and PureWhere stories live. Discover now