1

517 72 1
                                    

"Kai nanti malam jangan lupa ke pesta pembukaan perusahaan temen papa ya? kamu udah kasih tau Rosie kan?" Kai langsung menepuk jidatnya.

"Ya ampun Pa maaf aku lupa, aku juga belum ngasih tau Rosie Pa." Tuan Kim cuma geleng kepala sama anaknya, pikunya gak pernah ilang.

"Yaudah Papa pulang dulu ya."

"Lah Pa? kok bentar banget sih, padahal si Rosie lagi masak tuh." Kai bingung aja Papanya dateng bentar banget.

"Oh iya ampe lupa, Kebetulan aja lewat rumah kamu Kai, yaudah mampur aja sekalian ngingetin." Kai cuma ngangguk.

"Yaudah Pa, sana pulang." cuek Kai

"Kamu ngusir Papa?" Tuan Kim mendecih.

"Lah katanya mau pulang? Aku bukan ngusir tapi mempersilahkan."

"Sabar punya anak item kek kamu." Kai melototi Papanya dan hanya dibalad kekehan kemenangan. Tuan Kim langsung pergi ke arah pintu.

"Oh ya Kai, gimana malam pertamanya?" Kai langsung cemberut.

"Malam pertama apanya Pa, udahlah gak usah dibahas bete kan jadinya."

"Kamu aja yang payah atau si Rosie belum siap?" Tuan Kim bersandar di samping pintu.

"Enak aja, tuh tanya si Kiming ganggu malem pertama ditambah perusahaan gak bisa ditinggal jadi dua hari setelah pernikahan terpaksa lembur, eh sekarang dia lagi periodenya Pa."

"Pfftt, Papa turut berduka cita aja ya." setelah berkata seperti itu Tuan Kim langsung keluar dari pintu sebelum terkena amukan anak sulungnya.

"Sabar Kai, dia Papamu." Kai cuma ngelus dada aja.

"Kai ayo makan, udah siap. Oh ya tadi aku denger suara Papa? Beliau kesini?" Rosie datang sambil melepas apronya.

"Iya tadi dateng. Kamu itu kalo kesusahan minta tolong sayang." Kai membantu melepas apron yang dipakai Rosie.

"Hehe iya, tadi aku masangnya bisa tapi kayaknya aku ngiket kekencengan. Oh iya, Papa dimana?"

"Udah pulang." Kai menggandeng Rosie ke arah meja makan di depan pantry dapur.

"Kok gak diajak makan sih?"

"Buru - buru dia, mau kelon sama Mama, tadi cuma mampir. Eh iya sambil ngingetin entar malem ada acara pembukaan perusahaan baru punya temen Papa. Kamu entar dandan yang rapi tapi jangan cantik ya. Kalo kamu di culik kan aku yang tersik- AWWWWW-" Rosie nendang kakinya Kai.

"Bukanya seneng kalo istrinya dandan yang cantik eh malah disuruh jangan cantik. Lagian dangdut bener kamu tu." Kai cuma cengengesan aja.

"Eh tunggu--- Aku? ikut?" Rosie baru sadar, ya salahin aja si Kai yang ngomong pasti selalu ditambahin dangdut dangdut yang sayangnya nyampe di hatinya dia.

"Iya sayang kamu ikut, istrinya tuan Kim kan harus ikut."

"Aku istrinya Papa kamu dong? Kan beliau yang lebih dikenal dan cocok di panggil tuan Kim." Rosie tersenyum meledek.

"Eh enggak - enggak, ralat - ralat istrinya Kim Kai." Rosie cuma ketawa aja.

"Canda ah, gitu aja baper. Oh ya jam berapa?"

"Jam 8 yang." Rosie cuma ngangguk doang dan lanjutin makan. Kai liatin Rosie terus.

"Ros, aku mau ambil cuti sebulan dari perusahaan." Kai berbicara pelan.

"Yaudah gapapa kan keputusan kamu, kita dah bahas semalem juga kan." Rosie tersenyum, dia tau keinginan suaminya mengambil liburan untuk Honeymoon sangat tinggi.

Oppa's Collector : Our Marriage LifeWhere stories live. Discover now