3

310 47 16
                                    


"Sayang maaf ya beberapa hari yang lalu aku gak sempet mampir, aku buru buru banget." Mino menggenggam erat tangan Chaeyoung yang duduk di depannya.

"Iya gapapa, lagian ada temen temenku yang ngeramein ultah aku." Chaeyoung tersenyum lembut tapi matanya mencerminkan kesakitan. Tangannya perlahan melepas genggaman tangan Mino. Mino membeku.

Kok gue bisa goblok gini sih, lupa sama ultah pacar gue sendiri? - Mino

"Ah iya kamu ultah, maaf aku lupa. Aku sibuk banget bahkan sampe aku gak inget tanggal. Kamu mau hadiah apa? Mau jalan kemana?"

"Aku udah gak butuh hadiah kak. Oh ya dah mau masuk nih kelas aku." Mino mendesah kasar.

Apa yang harus gue lakuin? -Mino

Mino tak kehabisan akal. Mino menunggu Chaeyoung selesai kelasnya. Sampai Chaeyoung keluar dari kelasnya. Mino langsung menghadang Chaeyoung.

"Chaeyoung, sayang, kamu maafin aku ya? Aku bakal lakuin apapun biar kamu maafin aku ya?"

"Aku gak marah kok, aku lagi banyak tugas dan sibuk aja. Aku kan juga punya kesibukan kak, bukan cuma kak Mino aja kan?"

"Kamu marah kan? Seminggu full ini aku bakal nemenin kamu full deh. Full kencan."

"Oke? kita liat kencan itu bisa ngembaliin mood aku gak."

"Oke! Kamu pasti bakal have fun kok." Mino menarik tangan Chaeyoung lembut. Chaeyoung tersenyum menatap tangannya yang digenggam Mino.

Semoga kepercayaanku ke Kak Mino itu bener. Semoga emang Kak Mino bener bener gak nyembunyiin sesuatu ataupun selingkuh seperti yang temen temen bilang. -Chaeyoung

Ya Mino benar benar menepati apa yang dikatakannya. Selama lima hari berjalan Mino full bersama Chaeyoung. Membuat kecurigaan teman - temannya memudar kecuali Jennie, Hanbin, dan Jaewon tentunnya tapi mereka memutuskan untuk bungkam. Mino menjalankan kewajibannya sebagai seorang kekasih hati yang baik dan manis.

"No kok lama sih?"

"Sorry Ren tadi aku sibuk, kamu tau kan beberapa hari ini aku sibuk. Makanya cuma bisa nemenin kamu malam doang."

"Kamu habis sama pacar kamu ya?"

"Eh?" Mino tekejut.

"Gapapa kali no, aku kan juga punya pacar jadi santai aja."

"Makasih kamu udah ngertiin aku."

"Iya sama - sama, toh kamu juga selalu ngertiin aku kalo sama Suho." Irene tersenyum.

"Yaudah, ke floor dance yuuk? minumnya nanti aja." Irene mengiyakan ajakan Mino dan bersenang - senang sepanjang malam. lalu paginya Mino akan kembali menjadi good boy untuk Chaeyoung.

Mana mungkin kan seorang lelaki yang sedang kasmaran dengan selingkuhannya tahan untuk tidak menghubungi atau bertemu dengannya? Berlaku juga untuk Mino.

"Kak dari tadi kamu fokus sama hp kamu terus kenapa? Giliran ada yang nelfon berulang - ulang kali kamu diemin." Chaeyoung mulai curiga, pasalnya dari tadi ponsel Mino terus berdering. Ditambah Mino fokus memgetikkan sesuatu.

"Oh enggak? Ini aku lagi liat laporan keuangan Mobb aja. Ini juga telfon ga penting." Chaeyoung menggangguk pasrah. Namun telfon itu berdering lagi.

"Mending angkat deh Kak, siapa tau penting." Chaeyoung terganggu.

"Yaudah aku ngangkat dulu ya? Kamu jangan kemana - mana." Mino mengusap pelan puncak kepala Chaeyoung sebelum pergi mengangkat telfon. Melihat mino yang menjauh Chaeyoung hanya mendengus.

"Sepenting apasih telfonya? Sampai nggak mau jawab telfon di depanku?"

Di sisi Mino, dia langsung pergi ke rest room terdekat.

Kenapa Ren? Aku lagi sama Chaeyoung nih.

Ah? Aku ganggu ya?

Tunggu? Kamu sakit? Kok suara kamu serak gitu sih?

Aku gapapa kok, tadinya aku mau minta temenin kamu dirumah.

Suho?

Dia sibuk, dirumah ga ada siapa siapa. Kalo boleh kamu setelah pergi sama Chaeyoung bisa jagain aku gak?

Kok makin lemes gitu sih? Yaudah aku Kesana sekarang.

Jangan No! Pacar kamu gimana?

Gapapa, gampang itu

🌹

"Kok lama ya Kak Mino." gumam Chaeyoung.

Tiba - tiba saja ponselnya bergetar da menandakan ada sebuah pesan masuk. Saat membukanya Chaeyoung sangat kecewa. Pesan itu dari Mino yang berisi permintaan maafnya karena ada kerusuhan di Mobb.

"Chaeyoung?" Ada tiga suara yang memanggilnya kompak.

"Kak Bobby, Kak Hanbin, Kak Jaewon? Loh bukannya di Mobb lagi ada kerusuhan ya?"

"Hah?" Ketiganya kaget.

"Eh? Mending kalian duduk dulu deh." Ketiganya duduk. Jaewon duduk disamping Chaeyoung, Bobby dan Hanbin duduk di depannya.

"Tunggu ini makanan semua yang ngabisin kamu Chae?" Bobby nanya, kaget aja liat banyak makan dimeja tapi cuma ada Chaeyoung aja di meja tersebut. Dia tau sih Chaeyoung suka makan tapi sebanyak ini kan gak mungkin.

"Ini aku lagi makan sama kak Mino."

"Lah Minonya sekarang dimana?" Hanbin nanya. Chaeyoung juga bingung jadinya. Otaknya kaya gak bisa mencerna apa apa lagi. Akhirnya dia ngasih tau isi pesan Mino yang tadi dikirim.

"Yakalo ada kerusuhan pasti ngabarin gue juga lah. Lagian kita bertiga habis dari Mobb dek." Bobby menjelaskan. Mukanya Chaeyoung udah lesu gitu.

"Eh? Tenang dek. Bob lo chat staff deh, tanyain barangkali emang Mino disana atau ada something." Bobby mengangguk.

"Mino kenapa sih?" Jaewon dah mulai emosi.

"Sabar Won." Hanbin menenangkan.

"Di Mobb gak ada Mino dan gak ada apa apa juga kok." Chaeyoung mulai nangis.

Kebohongan apalagi sih Kak? -Chaeyoung

"Gak bisa dibiarin ini mah!" Bobby mengeram.

"Bob kita bakal bikin pelajaran buat dia." Jaewon ikut mengeram.

"Udah kak udah. Mungkin ada alasan kenapa Kak Mino gak jujur. Gak usah khawatir. I'm fine."

"Jangan mau dibodohin Chaeng. Meski Mino sahabat kita, kalo dia salah mana mungkin kita belain. Aku bakal nelfon Jennie." Hanbin ikut berkomentar.

"Jangan Kak, biar kita yang tau. Dan anggep aja kita nggak tau hal ini. Please. Aku gak mau ada ribut - ribut. Aku yakin ini semua ada alasanya kok." Ketiganya hanya pasrah



🌹

T
B
C
!!!

Double update setelah sekian lama

Oppa's Collector Series : PlayboyWhere stories live. Discover now