sejak pagi tadi daegu sangat ramai di padati kendaraan, terutama sekitaran pelataran parkir tempat acara fansign yang akan segera dilangsungkan oleh BTS. ada banyak sekali kendaraan yang datang entah untuk parkir atau hanya sekedar mampir untuk menurunkan pemumpang yang kebetulan akan ikut fansign.
termasuk juga salah satu mobil yang sedang di tumpangi seorang gadis cantik bernama solji,
"solji ya, ingat apa yang appa bilang, jangan macam-macam, jaga dirimu baik-baik, jika ada yang mengganggumu segera hubungi appa, dan setelah acara selesai langsung hubungi appa, sesegera mungkin appa akan menjemputmu kau mengertikan?"
solji hanya bisa mendengus, hal tadi sudah lebih dari 10 kali dikatakan oleh ayahnya, solji bahkan hafal setiap kalimat yang di lontarkan oleh ayahnya.
"iya iya aku mengerti!" kesal solji, seharusnya ini bukan hal yang aneh lagi bagi solji, appanya memang benar-benar protectif padanya, apalagi dia anak wanita satu-satunya. dibutuhkan waktu 10 tahun sampai kedua orang tuanya mendapatkan anak perempuan, setelah sebelumnya mereka di karuniai 2 anak laki-laki.
"aku pergi dulu" kata solji dengan cepat, dia memeluk ayahnya sekilas lalu mencium pipi ayahnya dan langsung keluar dari mobil, solji yakin sedikit lebih lama lagi dia berada di dalam mobil dia pasti kena ceramah appanya lagi.
solji berjalan dengan cepat meninggalkan mobil appanya, pokoknya jangan sampai appa kesayangannya itu kembali lagi untuk menceramahi solji.
saking ingin cepat meninggalkan mobil appanya solji sampai tidak sadar bahwa jalan yang dia lewati sekarang jauh dari kata ramai, hanya ada segelintir pria berbadan besar di sekitar situ.
solji takut,
"apa aku kebetulan masuk markas preman" solji menelan susah payah ludahnya.
salah satu pria berbadan tinggi tegap yang di bicarakan solji dalam hati tadi kemudian memanggil solji,
"hey kamu sedang apa disini?" kata pria tersebut.
solji kaget pria itu tiba-tiba menyapanya, dalam hati dia berdoa supaya dia ga di rampok oleh para pria tegap itu, solji kemudian berinisiatif untuk kabur sebelum hal yang tidak diinginkan terjadi, namun sayang ditengah usahanya untuk kabur dia menabrak tubuh seseorang
"AAAAAAAHHH" teriak keduanya. hal yang dirasakan oleh solji saat itu adalah kaget, basah, sakit, takut. solji yang sadar dirinya terjatuh dan ketumpahan cairan mungkin ? dari baunya ini kopi? solji kemudian berusaha bangkit dan meminta maaf pada orang dihadapannya.
pria di hadapan solji hanya menatap solji tanpa ekspresi.
sebenarnya jika dipikir-pikir pria dihadapannya ini sedikit aneh, badannya yang cukup tinggi, berotot (terasa dari saat mereka bertabrakan tadi tubuhnya sedikit keras) dan apa-apaan itu? tubuhnya di tutupi mantel bulu tebal padahal ini merupakan musim panas, wajahnya di tutupi masker kepalanya ditutupi topi, tapi tunggu sepertinya matanya familiar, tapi dimana ya?
"tuan anda tidak apa-apa?" tiba-tiba muncul suara yang cukup familiar dari arah belakang tubuh solji, tunggu jangan-jangan ini? paman preman tadi? solji berbalik dengan hati-hati, ternyata benar pria itu paman preman tadi, menghitung aba-aba dalam hati tanpa pikir panjang solji akhirnya memutuskan untuk kabur ke tempat yang lebih ramai.
merasa cukup aman, solji mulai memelankan langkahnya, gila, ini gila, bagaimana mungkin acara fansign di adakan di sekitaran markas preman (?) apa bighit sudah tidak memedulikan lagi keselamatan dan kenyamanan para army, ahhh ini gila benar-benar gila, bagaimana mungkin untuk pertama kalinya solji datang ke fansign dia malah berhadapan dengan preman dan siapa pria yang dia tabrak tadi? tuan? ah gila jangan-jangan dia premannya para preman, jangan-jangan dia sudah menabrak bos besar preman, ini gila, solji terus komat kamit berdoa, dia berharap bos besar preman tadi tidak dendam dan mencarinya seumur hidup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ramadhan Bersama Oppa
HumorOppa - oppa siap sedia nih nemenin kamu dibulan puasa!