4. Bapak Ustadz | Xiumin

72 9 0
                                    

"Min," panggil gue.

"Hm."

"Min."

"Hm."

"Umin!"

"HM? Eh, astagfirullah Ya Allah," kata dia sambil usap dada,

"sabar, sabar, sabar," lanjut dia.

Setelah dia ngusap dada beberapa saat, dia senyum.

Setelah dia ngusap dada beberapa saat, dia senyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ada apa sih?" tanya dia.

Gue cemberut, "kamu mah daritadi main hp terus! Aku daritadi diem aja gaada kerjaan disini. Terus ngapain dong kamu ngajakin aku kerumah kamu."

"Oh, hahahha. Aku kan ga sembarang main hape, yang. Nih, aku lagi baca terjemahan Al-Quran."

Subhanallah, udah ganteng, sholeh, berduit pula. Ck, nikmat banget gue dapet yang ginian.

"Oh iya? Maafin aku ya, hehehehe."

"Gapapa, aku juga harusnya ngajakin kamu belajar bareng biar kamu ga kecuekin. Maaf juga ya," kata dia.

Lah anjir kok jadi maaf-maafan. Lebaranan masih lama woy!

Akhirnya kitapun belajar bareng tafsir Qur'an gitu. Dia jelasin yang udah dia pahamin banget.

Gue juga dengan senang hati dengerin materi dia, nambah ilmu dan amal juga kan.

Sekitar tiga jam kita belajar, akhirnya kita cus jalan-jalan nunggu maghrib.

Tujuan kita ke mall aja, nonton dan keliling.

"Min, ayo liat-liat squishy!" ajak gue semangat.

Umin cuman ketawa aja,

Umin cuman ketawa aja,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayo."

Pas kita nyampe toko squishy, gue mulai heboh sana-sini. Anteng banget liatin squishy yang bentuknya gemesin.

Umin ga marah kayak gue waktu gue kacangin, dia cuman ketawa aja liatin gue yang udah kayak anak tk.

"Min, pengen ini," kata gue.

Ramadhan Bersama OppaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang