Bel istirahat kedua berbunyi, disusul suara adzan yang berkumandang dari masjid besar milik sekolahnya.
Walau pun sedang berpuasa, Soonyoung sama sekali tidak ada lemas-lemasnya. Pria yang sering dibilang mirip hamster itu dengan semangat berlarian menuruni tangga, berkejar-kejaran dengan Seokmin dan Seungkwan.
Mereka bertiga saling bertanding, 'siapa yg lebih dulu sampai ke mesjid?'. Kelakuan mereka bertiga yang absurd itu hanya ditatap malas oleh Seungcheol dan Jeonghan, kakak kelasnya.
Setibanya di mesjid, Soonyoung membuka sepatu dengan cepat. Tapi Seungkwan malah melempar alas kaki Soonyoung ke taman depan masjid, membuat kaos kaki dan sepatunya berceceran terpisah.
Soonyoung yang tidak terima membalas melemparkan sepatu Seungkwan ke selokan yang untungnya dalam keadaan kering.
Tanpa mereka sadari, Seokmin berhasil masuk ke mesjid lebih dulu sambil menahan tawa. Soonyoung dan Seungkwan langsung berlari, meraih badan Seokmin dan berebut memiting lehernya.
Mereka bertiga sibuk terkikik sambil melemparkan pukulan pelan, yang lama kelamaan semakin keras. Kemudian Seungcheol melerai mereka untuk segera berwudhu.
Lama-lama bisa bonyok mereka, kalau becandaannya begitu.
Akhirnya mereka bertiga berjalan dengan damai ke arah toilet. Tanpa sengaja Soonyoung melihat seorang siswi yang sedang memperbaiki hijabnya datang dari arah berlawanan, habis berwudhu. Soonyoung tersenyum iblis, berniat menjaili gadis malang itu.
"Eit," tangan Soonyoung mencolek udara di sebelah kanan tangan gadis itu ketika mereka berpapasan.
Siswi malang itu mengelak sambil melotot marah. "Gue udah wudhu Soonyoung! Lo bisa diem ga?!"
"Dih, puasa gak boleh marah-marah tau."
"Kata Pak Ustad entar ga dapet pahala puasa." tambah Seungkwan.
"Ya udah, lo minggir sana! Gue mau lewat."
"Katanya cewek paling kalem, kok kalau deket gue lo bawel banget. Jangan-jangan lo suka sama gue ya?" Soonyoung mengedip jail. "Kek di novel-novel, seseorang bakal berprilaku kebalikannya kalau deket orang yang dia suka. Ya kan? Lo suka gue, kan?"
Wajah siswi di depannya sudah memerah seperti tomat, mata berkilat marah, lalu tanpa ancang-ancang tangannya terangkat ke udara, berniat memukul lengan Soonyoung.
PLAK!
Tangan gadis itu berhasil menampar Soonyoung sampai lengan putihnya memerah. Tapi wajah Soonyoung sama sekali tidak menunjukkan kesakitan. Dia malah senyum cengengesan sambil berlalu.
Seokmin berjalan melaluimu sambil berbisik, "Wudhu lagi. Lo batal tuh." lalu tertawa keras sambil merangkul Soonyoung dan Seungkwan yang sama-sama tertawa.
"KWON SOONYOUNG!" Teriak gadis itu.
"Brisik!" Ucap Wonwoo datar sambil melewati gadis itu, melangkah menuju toilet.
Siswi itu hanya mengelus dada, mencoba untuk bersabar dan menahan emosi. Lagi puasa! Kemudian berjalan ke toilet untuk berwudhu lagi.
Sementara di toilet laki-laki.
"Hyung! Hyung!" Panggil Soonyoung pada Seungcheol saat mereka tiba di toilet.
"Apa?"
"Boleh gak-,"
"Engga."
"Belom selesai nanyanya, Hyung. Ih!"
"Ya udah, nanya apa?"
"Kalau Ochi wudhu pake sop buah, gapapa kan yaa?" Soonyoung cengengesan, "Wudhu kan cuma kumur-kumur aja. Gak ditelen ini." Terangnya.
"Chi," panggil Seungcheol lembut.
Soonyoung mengkedip-kedipkan mata sipitnya dengan wajah penasaran. "Iyaa?"
"NANYA SAMA LUBANG TOILET SONOH!" Seungcheol mengeluarkan amarahnya. Teriakannya terdengar menggema di penjuru toilet.
"Heran gue! Tu anak tadi sahur apaan sampe otaknya korslet begitu."
Soonyoung cemberut.
Dengan lesu cowok itu melangkah masuk ke dalam bilik toilet dan membiarkan pintunya terbuka.
Seokmin yang baru saja keluar dari bilik toilet sebelahnya, mau tak mau melihat kejadian memalukan yang dilakukan Soonyoung.
"Let, boleh ga kalau Ochi kumur-kumur pake sop buah?" Tanya Soonyoung sambil menatap lubang toilet yang untungnya bersih.
"Jawab dong!"
Seokmin membelalakan matanya. Menatap punggung Soonyoung horor sambil berteriak. "SEUNGCHEOL HYUNG!"
"Brisik!" Wonwoo melewati Seokmin dengan polos, memasuki bilik di sebelahnya yang kosong.
Seokmin ternganga, keadaan ini membuatnya pusing tujuh belas keliling.
"Hyung,"
Seokmin menarik badan Soonyoung yang sedang memegang gayung keluar, dan berhenti saat sudah di samping toilet yang terdapat tempat untuk berwudhu.
"Wudhu, Hyung."
Soonyoung menyimpan gayung di samping kakinya dan langsung memutar keran tanpa berkata-kata. Berdoa dan mulai membasahi kepalanya.
Seokmin dan Seungkwan yang sudah selesai berwudhu, diam di samping Soonyoung. Matanya menatap kegiatan cowok bermata sipit itu.
Ketika sedang berkumur, Seungkwan dan Seokmin tiba-tiba berteriak.
"Hyung! Hyung! Hyung!" Teriak mereka sambil mengguncangkan badan Soonyoung sampai kepalanya pusing.
"Apaan? Gue lagi khusyuk wudhu nih. Ngapa ganggu, syaiton?"
"Hyung, tadi lo kumur-kumur berapa kali?" Ucap Seungkwan.
"Tiga kali lah."
Ngomong-ngomong, ini kok tenggorokan gue agak seger ya...
"Terus lo keluarin airnya berapa kali?" Kali ini Seokmin yang bertanya.
Hah?
Ni bocah ngomong apaan sih?
Ya jelas tiga ka-
Bentar
Ti-
Ti-
TIDAAAAAAKKKK
Gue cuma ngeluarin dua kali. Pantesan tenggorokan gue gak seret.
Seungkwan dan Seokmin tersenyum iblis. Mereka berlari keluar toilet sambil berteriak.
"SEUNGCHEOL HYUNG! SOONYOUNG HYUNG PUASAAANYA BATAAL!"
Soonyoung melotot, menatap kepergian keduanya. Cowok itu berteriak, diiringi suara bantingan gayung yang dilempar dengan penuh emosi.
"PUASA GUE GAK BATAAAL!"
"Brisik!"
END
Kata-kata sakral Wonu😂😂
"Brisik!"
-SinChan
KAMU SEDANG MEMBACA
Ramadhan Bersama Oppa
HumorOppa - oppa siap sedia nih nemenin kamu dibulan puasa!