Bunga di tepi jalan [1]

1.2K 151 17
                                    




________________________________________

.

.

.

Angin musim semi berhembus dengan sejuknya. Membuat beberapa orang yang berlalu lalang di pendestrian kota merasa kerasan untuk berjalan walau di siang yang terik. Nampak deretan bunga yang berjejer rapi di depan sebuah toko kecil di tepi jalan utama kota Seoul menambah kesan manis musim dengan sejuta pesona.

Berbagai aroma wewangian yang bercampur baur dengan kegembiraan kian memperhangat suasana yang ada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berbagai aroma wewangian yang bercampur baur dengan kegembiraan kian memperhangat suasana yang ada. Dengan kelopak warna-warni yang juga meningkatkan aura hangat yang tercipta.


Sesosok pemuda bertubuh mungil dengan balutan kemeja berwarna navy blue dan jeans berwarna hitam yang membalut kaki jenjangnya nampak sibuk. Tangannya yang memiliki jemari lentik itu nampak bergerak lincah mengorek – lebih tepatnya merapikan – pot juga keranjang yang baru saja di keluarkan. Tanah gembur berwarna hitam pekat mulai mengotori tangannya, beruntung apron putih dengan corak hitam yang melingkar manis di pinggangnya mampu menghalangi tanah itu mengotori pakaiannya.


Bibir tipis semerah cherry itu terus menyunggingkan senyum. Tak peduli cibiran dari beberapa orang di sekitarnya, ia terus tersenyum. Kini, tangannya dengan cekatan meraih sebuah alat penyiram berwarna merah yang tersimpan manis di balik pintu. Ia mulai menyirami tanaman mawar dan tulip; dan ia berniat melanjutkan untuk mengurus tanaman lain (seperti Rosemarry, Gypsophila, Carnation, Bougenville mini, juga Chrysanthemum) yang mempercantik toko bunga miliknya itu. Ya, satu-satunya peninggalan sang Ayah yang sudah kembali ke sisi Sang Kuasa.


Tak perlu menunggu lama, muncul sosok lain yang baru saja meletakan sebuah ransel besar di bangku yang ada di dalam ruangan dengan warna kalem di tokonya. Sosok itu disibukan dengan kaitan apron sebelum akhirnya mendekati sosok pemuda yang masih sibuk dengan tanaman-tanaman di sekelilingnya.


"Wasseo, Seungmin hyung!" serunya ceria, disambut senyum tulus pemuda yang di panggilnya Seungmin.


Seungmin kemudian memilih meletakan alat penyiram dan mulai menggerakan jemari lentiknya. Membentuk beberapa isyarat guna menyampaikan sebuah kalimat untuk Daehwi – pemuda yang baru datang – dan menghampirinya.


'Selamat datang, Daehwi-ya..'


Ya, Seungmin memang pengguna bahasa isyarat. Meski tidak sepenuhnya dirinya bisu...

.

.

Terima kasih karena kau mencintaiku [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang