07

19 1 0
                                    

Boy memperhatikan Meghan yang keluar dari mansion bersama dengan Diana dan Leon.
Boy menginstruksi Meghan untuk menaiki motornya namun saat itu tiba-tiba saja Leon memicingkan matanya dan menatap sinis kearah Boy.

"Apa maksud mu membawanya dengan motor sialan mu ini?"
Nada sinis begitu saja keluar da mulut Leon sambil memandang kearah Boy.
Leon sepertinya terbakar emosinya, dia berpikir bahwa sepupunya itu akan mengantarkan Meghan dengan mobil, namun nyatanya dia harus melihat Meghan memeluk Boy diatas motor sialan tersebut.

Boy mencoba membantu Meghan untuk menaiki motornya saat itu dan tanpa sengaja Boy mengenggam tangan Meghan yang terkena luka bakar tadi serta luka terjatuh yang dialaminya ketika berada direstoran Jepang.

Meghan hanya meringis menahan sakit karena genggaman tersebut cukup kuat.
Namun Boy menyadari hal tersebut dan mencoba menatap nanar kearah Meghan. Meghan hanya tertunduk diatas motor dan tak mengeluarkan sepatah kata pun.

"Biarkan aku yang mengantarnya dengan mobil ku" tiba-tiba saja Leon mengucapkan kata tersebut dan mencoba meraih Meghan untuk turun dari motor. Meghan yang mengetahui hal tersebut mengenggam bahu Leon erat agar tidak terjatuh dan mengikuti instruksi dari Leon.

Leon melakukan hal tersebut karena dia tidak ingin selama Meghan dalam perjalanan memeluk Boy diatas motor sialan jelek itu.
Leon mulai merasa bahwa dialah yang bertanggung jawab terhadap Meghan.

"Boy, aku rasa aku akan pulang bersama dengan Leon. Kau pulanglah dulu dan berganti pakaian." Meghan memutuskan untuk pulang bersama Leon. Saat itu juga Leon berlari menuju bagasi dimana tempatnya memarkirkan BMW hitam kepunyaannya.
Boy hanya menjawab dengan anggukan dan mimik wajah yang sedikit kecewa.

"Baiklah kalau begitu, sebaiknya aku pulang. Dan lagi jangan pernah lakukan hal bodoh seperti tadi" Boy meraih rambut Meghan dan menghusapnya pelan.

"Aunty, aku pergi dulu. Lain kali aku akan berkunjung" ucapnya sambil menyalakan motor besarnya. Diana mencoba mendekati Boy dan memeluknya sambil tersenyum kearah lelaki tampan tersebut.

Sedari tadi Leon hanya memandangi kelakuan Boy terhadap Meghan. Dia merasa bahwa Boy menaruh rasa kepada Meghan.

Apa peduliku, terserah dia mau mencintai siapa. Wanita itu sepertinya lebih cocok dengannya.... Tidak... tidak bolehh.

Berhentilah memikirkannya sialan.

Suara laju mobil Leon yang semakin dekat kearah Meghan membuatnya seketika mengalihkan pandangnya kearah mobil tersebut. Pandangan dimana sedari tadi Meghan memperhatikan Boy dengan motornya melaju keluar dari mansion megah kediaman Smith.
Leon memberhentikan mobilnya tepat didepan Meghan dan menyuruhnya untukasuk. Tak ada tingkah dimana lelaki membukakan mobil kepada wanitanya. Diana yang melihat Leon yang hanya duduk dibelakang kemudinya lantas langsung membukakan pintu untuk Meghan. Wajah kecewa tersebut terlintas membingkai jelas.

"Ayo masuk sayang, biar Leon mengantarkan mu sampai kerumah"
Diana tiba-tiba saja mempersilahkan Meghan untuk memasuki mobil hitam kepunyaan Leon tersebut.
Keduanya saling berpelukan dan tersenyum manis penuh arti.

Didalam mobil keduanya hanya diam seribu bahasa. Meghan masih saja mengingat hal yang dilakukan oleh Leon kepadanya tadi.
Tanpa disadari olehnya kini wajah putih mulus kepunyaannya berubah menjadi merah padam.

"Jangan memikirkan hal aneh, aku membencinya" ucapan Leon membuyarkan lamunanya kala itu. Apa maksudnya hal aneh. Meghan hanya diam dan mencerna kata-kata tersebut.

"Aku melakukan hal tersebut karena aku pikir kau akan terhibur. Seperti yang aku ketahui kau kan sangat tergila-gila dengan ku, jadi jika aku mencium mu mungkin kau akan berhenti menangis atau berhenti melupakan kejadian kau yang akan tenggelam tad." Leon bicara panjang lebar menjelaskan apa yang sebenarnya harus ia katakan kepada Meghan untuk menutupi kelakuannya tadi.

Just Say I Love "YOU"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang