load 000 : then i leave this town.

3.8K 416 28
                                    

load 000 :
then i leave this town.


Lile ga pernah tau kalau rasanya meninggalkan akan sesakit ini. Lile pikir, meninggalkan sesuatu yang begitu kita sayangi dikala hati tengah dipenuhi benci akan mudah, nyatanya, Lile salah. Sampai kapanpun kita tidak akan pernah benar-benar bisa meninggalkan orang-orang yang kita sayang dibelakang. Meskipun kenyataan pahit sudah beberapa kali menampar batinnya, rasa sayang yang Lile punya tetap dan akan selalu menang.

Bermodal kabur dengan uang tabungan milik ibundanya, Lile berhasil hidup ditengah kota baru meski harus luntang-lantung pada awal-awal bulan kepergiannya. Harta berharga yang melekat pada dirinya selain uang kini hanyalah tinggal laptop jadul dan handphone bututnya. Dan dari dua harta itu Lile berharap, bahwa akan ada kabar yg Ia terima. Kabar tentang seseorang atau mungkin sekelompok orang yang menahannya untuk pergi.

Tapi nyatanya, Lile lagi-lagi salah. Salah besar karna berharap pada sekelompok orang itu. Keluarganya.

Keluarganya yang sudah porak-poranda, yang rela melakukan apa saja, agar uang mau kembali dan mereka semua dapat menjemput bahagia. Lile kecewa setengah mati, dan sampai mati, Lile tidak akan mau mengembalikan langkah kakinya menuju neraka yang mengusir surganya.

Sampai kapanpun Lile tak akan pernah sudi.

"Lile."

Lile menoleh, lantas mendapati seorang nenek tua pemilik kontrakan kecil yang kini ditinggalinya yg kini tengah berdiri diambang pintu rumah kontrakannya. Lile yang tengah mengetikan kata- demi kata dilembar kosong microsoft word nya pun beranjak menghampiri nenek itu.

"Ada apa nek malem-malem begini ke rumah?" tanya Lile, sang nenek menyerahkan satu plastik hitam kepadanya.

"Kamu tau siapa yang naro satu kantong buah-buahan ini? Ini udah hampir tiga bulan nenek selalu dapet kantong buah-buahan, tapi nenek tetep ga tau ini kantong buah dari siapa." ucap nenek tua itu.

Lile terkekeh, lalu menggeleng, "ga tau nek. Lile ga pernah liat juga. Mungkin orang itu sengaja untuk ngebuat nenek ga tau siapa dia?" kata Lile asal.

Nenek tua itu menghela nafas, "Yasudah. Kalo memang begitu, nenek harap, kalau kamu liat orang yg naro ini kantong disaat nenek ga liat dia, tolong sampaikan terima kasih nenek untuk dia. Karna sadar atau engga, karna buah-buahan yang dia kasih ke nenek itu ngebuat nenek bisa hidup jauh lebih sehat." ucap sang nenek.

Lile mengangguk, lalu memasang pose hormat, "Siap nek! Siap!!" katanya.

Lantas, selepas nenek tadi pergi, Lile menutup pintu kontrakannya. Lalu kembali melanjutkan aktivitasnya yang tertunda, tanpa melepaskan senyum yang tercipta dibibirnya.

Ditengah buruknya kehidupan yang kini Ia punya. Ada satu kekuatan yang dapat membuatnya bisa terus bertahan.

Satu hal,

Selama kita terus yakin kalau masih banyak orang baik yang membantu kita, maka selamanya, orang baik itu akan terus datang menolong kita.

Itu.

Nenek itu adalah salah satunya.

Lile ingat betul ketika dia hancur karena kebahagiaan yang Ia punya. Lile ingat betul ketika dirinya masih luntang-lantung, diusir kesana-kemari karena tidak punya cukup uang untuk membayar tempat tinggal. Lile ingat betul, bahwasanya Tuhan kirimkan malaikatnya pada Lile pada saat itu.

Iya, nenek itu.

Dan Lile bersyukur, sang nenek begitu menyukai buah-buahan yang diterimanya. Karna hanya hal itulah yang bisa Lile lakukan untuk membalasanya.

Ya, buah buahan itu darinya.

Setidaknya, dengan melihat senyum merekah dari bibir sang nenek, Lile jadi bisa melupakan apa yang dulu pernah membuatnya begitu terluka.

Ya, setidaknya.

Load 000
then i leave this town.

meet, LILE

and her family :
dirgantara's

Keluarga Dirgantara,
See you.

[✔️]all the kids are depressed; LileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang