"Janjimu layaknya seperti balon,
Bikin aku terbang tapi gaada isinya"•••••
Reyqila Maurelia Putri Asyifa.
Itulah namaku. Aku lebih suka di panggil "qila". Aku benci di panggil "Rey" karena panggilan itu mengingatkanku akan seseorang yang aku benci untuk saat ini.Aku sekarang duduk di bangku kelas 1 SMPN 1 Nusa Bangsa, dan aku mempunyai 3 orang sahabat ia adalah Melbinra, Qarevala dan Narista. Mereka sangat berarti bagiku, merekalah yang menghiasi hari-hariku.
Tapi diantara sahabat²ku itu, aku lebih dekat dengan Melbinra karena hanya dia yang mengerti akan perasaanku. Tapi, Qarevala dia begitu lucu, tingkah lakunya membuat orang sekitar tertawa termasuk aku. Dan Narista, dia orangnya selalu ceria senyuman selalu mengembang di bibirnya.
~~~~~
Qila'pov*
Saat ini, aku begitu merindukan seseorang yang berarti dulu di hidupku.
Dulu, kita sama-sama berjanji untuk saling bersama Selamanya..
Namun apa sekarang? Dia sendiri yang mengingkari janjinya itu.
Aku sangat membenci semua perkataan dan janjinya. Sekarang aku sadar bila seseorang mengatakan "Selamanya" itu hanyalah Bullshit, di Dunia ini tidak ada yang abadi."Bodohnya aku... mengapa dulu aku begitu saja mempercayainya? .. Dia hanya omong kosong?" -pikir qila dalam hati
Aku melamun, sampai tak sadar entah darimana bulir bening menetes tanpa izin, ya aku menangis aku masih merindukannya tapi disisi lain aku begitu membencinya.
Namun aku tersentak kaget ketika sebuah tangan menepuk bahuku.
"Hey Qil?.. Kenapa kamu nangis?.."
Ternyata itu Melbinra yang tiba² masuk ke kelas dan duduk di sebelah bangku ku.
Aku pun segera mengusap air mataku dengan tisu, karena aku tidak mau terlihat menangis di hadapan orang lain."Ehh.. Mel? Ngapain kamu disini? Bukannya tadi kamu ke kantin bareng si Reva ya?" jawabku di sertai senyuman
"Hmm ya.. Tadi aku memang ke kantin, tapi si reva malah asyik" ngobrol sama si Ver pacarnya.. Kan ogah banget aku jadi obat nyamukk"-kesal Melbinra
"Hahaha.. Mereka masih pacaran ya.. Moga langgeng aja deh"
"He em... Btw Qil? Kamu blm jwb pertanyaan aku.. Kenapa kamu nangis? Kamu ada masalah? Kamu boleh kok cerita sama aku"
"Hehe.. Ngga ko mel.. Aku ngga papa mungkin aku hanya kelilipan aja"
"Mana adaa kelilipan ampe nangis begitu? Ayola.. Cerita sama aku.. Siapa tau itu buat hati lega Qil.."
Hmm aku bingung mau cerita atau tidak dengan Melbinra, aku tidak mau merepotkan orang lain hanya dengan cerita konyolku ini. Tapi, okelah aku cerita saja.
"Mmm.. Seb-sebenarnya.. Ak--akuu"
"Apa Qil apa? Ngga usah ragu gitu.. Aku siap dengerin kamu ko.." Desak Melbinra
"I-iya.. Jadi ak-akuu.. Beginii"
Tettttt... Teeetttt..
Bel masuk sekola berbunyi

KAMU SEDANG MEMBACA
DI KALA WAKTU
Novela JuvenilDi kala kau tak punya cukup waktu untuk memenuhi hasrat mencintainya lebih tepatnya mengaguminya - Reyqila Maurelia Putri Asyifa Di kala cinta yang kau harap tulus tak pernah memberikan sedikit pun waktu untukmu - Rezainaldi Taufik Putra Alfarezi