Soul

1.7K 92 6
                                    

Ini sudah lewat dari jam dua belas malam dan Hinata masih belum tidur, mengingat Naruto suaminya, masih belum ada kabarnya.

Biasanya Naruto pulang paling lambat jam 9 dan itu membuat Hinata sangat cemas.

Terhitung sudah 5 kali Hinata berusaha untuk menelpon Naruto. Tapi tidak ada jawaban.

Sepi, setelah menikah.

Bahkan detak jantung pun terdengar, saking sepinya.

'tok-tok-tok' terdengar suara ketukan dari pintu depan.

Dengan cepat Hinata langsung berlari, berharap bahwa itu adalah Naruto.

Benar saja, itu memang Naruto.

Pakaiannya masih sangat rapi, wajahnya pucat dan dia menunjukkan senyumnya saat menatap Hinata.

Hinata dengan segera menarik tangannya, membawanya masuk kedalam.

"Diluar hujan.. cepatlah masuk.."

• • •

Selama Hinata menyiapkan air minum untuk, Naruto hanya diam, tidak seperti biasa.

"Kau kenapa?"tanya Hinata yang langsung duduk di samping Naruto.

Naruto kembali tersenyum sambil menggeleng lemah.

"Wajahmu pucat sekali lho.."

"Tidak Hinata, aku baik-baik saja"

Hinata tidak percaya.

Matanya menerawang, perihal apakah yang membuat suaminya sedemikian diam.

Hinata langsung menempelkan tangannya dikening Naruto,

"Kau dingin sekali!" Seru Hinata.

"Berarti aku tidak apa-apa"
Ujar Naruto dengan suara yang agak bergetar, seperti orang yang sedang menahan tangis.

"Kalau ada sesuatu, bilang saja padaku" ujar Hinata khawatir sembari menggenggam tangan Naruto dan mengusapnya agar lebih hangat.

Naruto menundukan pandangan, dia memang sedang menahan tangis.

"Kenapa?" Tanya Hinata

"Kau kenapa?" Tanya Hinata lagi.

"Kumohon jawablah, kau kenapa?" Hinata terus melemparkan pertanyaan pada suaminya.

Bukannya menjawab- Naruto malah menangis. Dia menjatuhkan kepalanya di dada Hinata dan Hinata memeluknya, mengusap punggung dan pucuk kepalanya.

Entah kenapa, meski Hinata tidak mengetahui kenapa Naruto menangis, tapi kesedihan yang sama seakan merasuk kedalam jiwa Hinata.

"Hinata.."

"Iya?"

"Tolong telpon polisi"

Hinata memegang bahu Naruto, membuatnya mendongak melihat wajah seputih porselen itu.

"Kenapa?" Tanya Hinata bingung.

"Aku hanya ingin jalan-jalan saja"

"Apa maksudmu? Sekarang hujan dan kau mau jalan-jalan pakai mobil polisi"

Naruto mengangguk, "terdengar konyol, tapi tolong kabulkanlah"

"Mana mungkin aku menelpon polisi hanya untuk mengajakmu jalan-jalan?"

"Kumohon..." Ujar Naruto memeluk lagi. "Aku sedang ngidam" lanjutnya.

Hinata sedikit terkekeh dengan pernyataan Naruto.

beautiful mommyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang