"Yak cukup, istirahat dulu" sorak pembina yang menemani Tania dan teman temannya yang terpilih untuk menampilkan pensi tarian multi etnis di Malaysia nanti. Tarian yang di bawakan diisi dengan dayak, melayu, dan cina, 3 etnis yang banyak terdapat di Kalimantan Barat. Tania dan yang lainnya keluar meninggalkan aula, ada yang langsung ke indomaret atau jajan di sekitar Kwarcab.
"Lo mau jajan di mana ntar gue anter" tawar Melin yang sebenarnya tidak ikut latihan nari, dia datang lebih awal untuk melihat.
"Warung depan situ aja".
"Yaudah yuk" sahutnya.
Warung
"Eh cowok yang masuk sama lo kemarin siapa namanya, keknya gue gak asing sama mukanya" tanya Melin sambil menunggu bibik yang jualan bikin es.
"Gak tau, gak kenalan" jawabnya singkat.
"Ga asik lo!!, biasa juga ngak tau malu kalo liat cowok, tumbenan ini gak langsung kena" katanya lagi.
"Udah telat kemarin tuh ga sempat ngegebet"
Percakapan berhenti sejenak saat bibik warung selesai bikin es."Makasih ya bik" kata Tania sembari menyerahkan uang 50.000 pada bibik itu agar es itu halal di minun.
"Gede banget dek uangnya, totalnya 4.000 aja"
"Saya ngak bawa uang pas bik, kembaliannya di pecah kecil kecil aja gak papa" kata Tania.
Tiba tiba seorang pria menjejeri berdirinya dan menyodorkan uang 10.000.
"Sama sama saya aja bu bayarnya, saya ambil ini" katanya sambil mengangkat sebuah minuman jus botol.
"Oke, tunggu sebentar kembalinya 2.000" dan ibu itu bergegas mengambil kembalian.
"Thanks ya" tutur Tania pada pria itu
"Sama sama" jawab singkat pria itu.
Tania pun kembali ke tempat Melin."Balik ke Kwarcab yuk, udah mau kumpul" katanya. Anak anak yang tidak ikut tarian pensi di suruh datang jam 11 siang, sedangkan yang pensi datang dari jam 8 pagi untuk latihan.
"Yuk lah" tukasnya sambil senyum senyum dan menyikut lengan Tabua atas tontonannya barusan.
Aula Kwarcab
"Siapa yang sudah punya paspor" tanya pembina yang akan membawa kontingen kami nanti. Hanya 5 dari 54 anak yang mengacungkan tangan.
"Oke, untuk yang belum nanti kita sama sama buat. Kakak akan beri persyaratannya dan kalian penuhi secepatnya. Paham!""Siap paham! Jawab seisi aula.
Banyak anak yang mulai menanyakan prihal syarat pada 5 orang tadi, yang merasa sudah kenal pastinya. Karna ini baru pertamuan kedua belum banyak yang saling mengenal.
"Yang mau buat dengan kakak, catat namanya, kita nembak biar cepat, siapkan paling tidak Rp.700.000" ucap pembina membuat anak anak berkata "haaaaaa" dalam hati, menimbang nimbang apa kira kira orang tua mereka akan ikhlas mengeluarkan uang lagi.
Biaya untuk jambore saja harus menyetorkan 5 juta untuk daerah sini, itu sudah di hitung sedemikian rupa supaya tidak terlalu banyak keluar untuk transportasi.
Apa kabar uang jajan? Belum lagi bikin baju pramuka standar yang di anjurkan pembina rapat lalu.
"Dimohon agar kalian dapat menggunakan pakaian pramuka standar nanti, karna ini kegiatan internasional, kita tunjukkan yang terbaik karna kita memakai bedge Indonesia".Rapat berakhir jam setengah 5 sore. Hari ini Melin tak bisa mengantar Tania pulang karna harus cepat jaga toko. Jadilah Tania menunggu maminya menjemput. 10 menit, 20 menit, sampai setengah jam Tania tinggal sendiri menunggu di teras Kwarcab.
Bukan main Tania menggerutu karna lama menunggu. Tiba" terdengar suara motor yang membuyarkan gerutuan Tania.
"Belum di jemput?"
"Kalau udah di jemput gue gak nawarin diri buat jamuran disini."
"Eh lo jawabnya biasa aja dong, udah bagus es lo gue bayarin."
"Kalo lo itung itungan ntar gue ganti."
"Hahaha, gitu ya cewek di solotin dikit aja merajuk."
"Ketawa??"
"Ber*k"
"Ish. Ngapain lo kesini?"
"Buku jurnal gue ketinggalan di aula. Kalo lo belum di jemput ntar gue aja yang nganter"
"Idih, kenal aja ngak"
Pria sipit itu menjulurkan tangannya "Yaudah kenalan dulu, gue Ravan Edison, panggil Ravan."
"Gue Tania" sambil membalas uluran tangan itu.
Gimana nih part ini?? Butuh lot of kritik dan saran yaa : )
Thanks for reading
Jangan lupa vote yaa
Loveee♥ #writer
KAMU SEDANG MEMBACA
Scout Couple In Twins Tower
Teen FictionBaper di buper negara orang. Tania dan Ravan yang bertemu saat persiapan International Jamboree 2016 ternyata membawa tontonan manis untuk kontingennya dengan kisah mereka. ~*~