RESENSI PERTAMA: DEAR NATHAN

183 6 0
                                    

Nama : Veren Aurelli Nasywa

Judul  Cerita : Dear Nathan
Nama Penulis : Erisca Febriana
Halaman Cerita : 520 Halaman
Sumber : Film dapat dari teman

      Pertemuan pertama Nathan, si anak bandel dan Salma, siswi pindahan dari Bandung  yang sifatnya berbanding terbalik dengan Nathan, mampu membuat Nathan  jatuh hati. Namun, karena sifat  Nathan yang terlalu agresif, tidak jarang membuat Salma risih. Nathan mengatakan ingin menjadikan Salma pujaan hatinya. Tetapi sayangnnya  Nathan harus menunggu sedikit lama untuk dapat bersanding dengan Salma, dan penantiannyapun berbuah manis. Salma menerimanya!

       Tanpa disangka ternyata Nathan mempunyai konfik yang sangat rumit dan berakibat fatal. Nathan ternyata mempunyai kembaran bernama Daniel,sifat Daniel dan Nathan berbanding jauh, Daniel anak yang pandai, penurut, sedangkan Nathan nakal dan pembangkang, itulah sebabnya orangtua mereka lebih menyayangi Daniel. Suatu hari Nathan dituduh telah membunuh Daniel saudara kembarnya, awal mula kejadian itu terjadi karena Nathan menjalin pertikaian dengan preman kampung, perman” itu ingin mengkroyok Nathan namun mereka salah menangkap orang, Daniel lah yang mereka tangkap dan dikroyook habis-habisan di sebuah gudang sampai akhirnya Daniel meninggal. Kematian Daniel membuat mamanya depresi dan harus di tempatkan di sebuah Rumah Sakit, dan papanya memilih untuk menikah lagi. Karena mamanya masih tak terima jika Daniel sudah meninggal, akhirnya sejak saat itu mamanya menganggap Nathan adalah Daniel. Namun kehadiran Salma mampu merubah  pemikiran Nathan, ia ingin berubah menjadi siswa yang lebih baik.

     Ketika Salma dan Nathan menjalin hubungan, seseorang dimasa lalu Nathan, yaitu Selly datang untuk meminta maaf kepada Nathan. Dan saat itulah Salma merasa cemburu dan sakit hati melihat  Sally memeluk Nathan, seketika Salma menghindari Nathan. Sampai suatu malam ketika Nathan bermaksud meminta maaf kepada Salma, ia harus  menelan pil pahit karena Salma diantar oleh Aldo, tanpa pikir panjang Nathan langsung menghajar Aldo membuat Salma dan mamanya kecewa kepada Nathan.

     Hati Nathan semakin kacau ketika mendapat berita bahwa mamanya masuk Rumah Sakit dan tidak lama kemudian meninggal dunia. Saat Nathan ingin memberitahu Salma, Salma malah mengacuhkan panggilan telepon dari Nathan. Keesokan harinya Salma diberitahu sahabatnya Rahma jika mamanya Nathan meninggal dunia. Namun ketika Salma pergi ke pemakaman Nathan balik mengabaikan Salma dan malah memeluk Sally.

     Nathan merasa dirinya hanya menjadi duri dikehidupan Salma. Oleh karena itu, ia memtuskan pergi meninggalkan salma, Nathan juga terlibat konflik dengan papanya karena ia tak setuju jika rumah peninggalan mamanya dijual. Nathan memutuskan pergi, benar-benar pergi. Beberapa hari kemudian setelah kepergian Nathan, Salma menemukannya bekerja di sebuah bengkel dan membujuknya untuk kembali sekolah namun gagal. Saat papa Nathan ke sekolah, Salma menemuinya dan mengatakan suara hati Nathan kepadanya. Sampai akhirnya papa Nathan menemui Nathan meminta maaf dan menjelaskan segalanya  yang terjadi kepada Nathan. Kemudian  Nathan pun luluh dan menerima permintaan maaf sang papa.

       Nathan pun hidup bahagia bersama papa dan mama tirinya, serta adik tirinya yang baru lahir ia beri nama Daniel, dan tak lupa semua ini terjadi berkat bantuan Salma sang pujaan hatinya. Dengan terjadinya semua peristiwa ini, Salma mengakui bahwa dirinya telah mencintai Nathan.

Kekurangan : Kekurangan dari film ini adalah banyak adegan berkelahi, pembullyan, dan       kata-kata kasar yang tentunya tidak patut ditiru oleh kalangan remaja.

Kelebihan : Jefri Nichol yang berperan sebagai Nathan tampil sangat baik, sampai membuat penonton menitihkan air mata saat mamanya meninggal dunia dan saat papanya meminta maaf kepadanya. Amanda Rawles yang berperan sebagai Salma juga tak kalah memukau, dia mengingatkan kita bahwa harus konsisten belajar walaupun mempunyai kekasih.

Makna : Meskipun Nathan dibenci oleh mamanya, tetapi ia masih sangat menyayangi mamanya. Jadi, meskipun orangtua membenci kita, tidak sepatutnya kita membenci balik mereka. Nathan mengjarkan kita untuk selalu berbakti dan menyayangi orangtua.

Pesan : Film ini mengajarkan kita belajar memaafkan dan juga belajar memperbaiki kesalahan dimasa lalu yang sudah kita perbuat. Bahwa segala sesuatu bisa kita perbaiki jika kita mau berusaha, meskipun seburuk-buruknya masa lalu kita tapi percayalah semua akan indah pada waktunya.

REKOMENDASI RESENSITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang