Pagi itu seorang perempuan dengan mengenakan seragam putih abu-abu berjalan terburu-buru menuruni tangga rumahnya sambil membawa tas dan sepatu menuju meja makan untuk sarapan.
"Mamah kenapa gak bangunin aku sih? Abang juga kenapa gak bangunin aku?"
"Mamah sama abang udah bangunin kamu,jangan salahin mamah sama abang kalau kamu kesiangan kayak gini ya." Kata abang sambil mengambil kunci mobil.
"Abang tunggu luar ya. Jangan lama-lama ya." Kata abang sambil berjalan untuk salim kepada mamah.
Dengan kesal,Adsila memakai sepatunya dan berjalan salim kepada mamahnya.
"Sila berangkat ya mah."
***
Hari ini adalah hari Adsila memasuki kelas 11. Adsila beruntung karena dia satu kelas dengan teman-temannya yang di kelas 10 yaitu Cheryl dan Fiona. Mereka masuk kelas 11 ips2 dengan perasaan senang.
"Sil,gue dirumah udah takut kita sekelas atau engga,lo tau kan gue gak bisa hidup tanpa kalian,hehe" kata Cheryl.
"Alay lo ryl,bilang aja lo takut gak bisa nyontek kan kalau gak ada Sila" kata Fiona. Cheryl hanya nyengir gak jelas.
"Udah deh,yang penting kita sekelas kan sekarang" kata Adsila.
"Sil,lo sama Alfi gimana?" Yang ditanya langsung memalingkan muka ke arah lain.
"Sil,lo masih gak bisa move on dari dia ya?"
"Ha? mmhh,enggak kok cuman kalian tau kan move on itu gak gampang."
Percakapan itu harus terhenti karena guru yang akan mengajar telah masuk.
***
Waktu yang ditunggu telah tiba yaitu bel istirahat. Semua murid keluar kelas,ada yang ke kantin untuk mengisi perut mereka,ada yang ke perpustakaan untuk sekedar membaca,dan ada yang duduk di taman untuk sekedar bersantai setelah belajar dikelas.
Di kantin, dibangku dekat pintu kantin,Adsila,Cheryl dan Fiona sedang menyantap makanan mereka sambil mengobrol. Dari arah pintu kantin ada empat laki-laki berjalan menuju kantin yaitu Alfi,Elfredo,Ivan dan Reyhan. Semua mata tertuju kepada mereka.
"Sil, are you okay? Itu ada Alfi sama teman-temannya." tanya Fiona.
"Gapapa kali na, udah lanjut makan aja." Kata Adsila.
Ditempat lain, Alfi sedang menyantap makanannya bersama dengan teman-temannya.
"Eh fi,itu ada si Adsila." kata Elfredo.
"Terus? gue harus apa? samperin dia gitu?"
"Lo sama mantan harus tetap menjalin silaturahmi lah,gak boleh sombong gitu fi" kata Ivan.
"Iya lo gimana sih fi, Lo harus baik sama dia,kan lo dulu pernah sayang sama dia kan?" tambah Reyhan.
"Eh bukannya sekarang masih sayang ya? hahahaha" celetuk Elfredo.
"Yaudah iya nanti gue sapa dia,puas lo semua!"
Setelah menyelesaikan makanan, Alfi dan teman-temannya bergegas menuju tempat biasa mereka. Adsila dan teman-temannya yang kebetulan sudah selesai pun bergegas menuju kelas. Di koridor sekolah,mereka tidak sengaja bertemu. Adsila yang kaget langsung buru-buru berjalan menuju kelas dan tiba-tiba ada yang memegang tangannya.
"Buru-buru banget sih Sil." kata Ivan.
"Iya nih,lo sombong banget sama kita." tambah Reyhan.
"Hai Adsila,Udah lama ya gak ketemu?" sapa Alfi.
Adsila yang disapa oleh Alfi seperti itu langsung gugup dan rasanya dia ingin menghilang sekarang juga. Tanpa Adsila tahu, Jantung Alfi berdetak sangat cepat sekarang.
"Hai juga,Aku duluan ya mau ke kelas,bentar lagi masuk. Dah!"
Adsila dan teman-temannya langsung menuju ke kelas. Sebenarnya Adsila sekarang sedang menahan air matanya yang memaksa keluar. Dia tidak suka situasi seperti yang barusan terjadi. Melihat Alfi membuat hatinya kembali sakit dan merasakan kecewa kembali.
-Adsilla Claretta Jasmeen
-Alfi Andra Aditya
-Cheryl Donelia
-Fiona Adelia
-Elfredo Jorell
-Ivan Reynard Adley
-Reyhan Ahlam

YOU ARE READING
Adsila
Teen Fiction"Move on itu gak gampang. Kenangan itu yang bikin aku susah untuk move on."