David :
Pagi ini aku sarapan bersama keluargaku. Sudah ada Mommy, Daddy dan Yasmine kakakku. Ini terhitung ke 11 kalinya aku sarapan bersama mereka sejak berpacaran dengan Carol. Biasanya aku sarapan di rumah Carol dan tentu saja kami sarapan bersama. Aku jadi merindukannya. Apa dia sarapan dengan baik sebelum dia pergi bekerja? Mungkin aku harus mengeceknya sebelum ke kantor.
"Dave, Mommy perhatikan kau jadi jarang sekali menghabiskan waktumu bersama kami. Apa kesibukanmu di luar sana?" Aku terdiam. Aku memang belum memberitahu mereka kalau aku sudah mempunyai kekasih.
"Apa ada yang kau sembunyikan Dave?" Tanya Mommy lagi.
"Oh! Apa jangan-jangan kau sudah mempunyai kekasih Dave?" Celetuk kakakku. Aku tersentak dan kulihat ekspresi Mommy berubah datar.
"Aku selesai. Aku ada rapat pagi ini. Selamat pagi." Pamitku langsung meninggalkan rumah dan bergegas ke rumah Carol.
Tidak butuh waktu lama aku tiba di rumahnya. Kulihat Carol dengan santai duduk di depan TV dengan baju santainya.
"Apa kau tidak bekerja sayang?" Sapaku mengejutkannya terlihat dari ekspresi kagetnya. Aku duduk disampingnya dan mencium sekilas bibirnya.
Carol tersenyum malu dan menggeleng. "Mrs.Mia memberi libur selama 5 hari!" Soraknya senang.
Aku ikut tersenyum senang. "Bagaimana kalau kita jalan-jalan menghabiskan waktu liburmu heum?" Tawarku mengelus lembut rambutnya.
Mata Carol berbinar. "Kemana?"
"Ke-"
BRAK
Author :
Belum sempat David menyelesaikan ucapannya, pintu rumah Carol dibuka kasar oleh beberapa orang bodyguard bersama seorang wanita. Mereka berdua terkejut terutama David.
"Mommy," lirih David.
"Ya, ini Mommymu. Mommymu yang sudah tak kau pedulikan lagi," sengit Mommy.
"Apa ini rapat penting yang kau maksud?" Lanjut Mommy.
"Mom.."
Carol yang tidak tahu apa-apa, hanya bisa diam dan sedikit bergetar mengetahui wanita dihadapannya ini adalah Mommy David.
Pandangan Mommy David jatuh pada seorang gadis yang berdiri tepat di sebelah anaknya dan dia tahu gadis itu pemilik rumah ini. Mommy David melangkah mendekati Carol.
"Apa karena gadis ini kau jadi tidak mempedulikanku lagi?" Tanya Mommy David memandang sinis Carol mulai dari ujung kepala hingga ujung kaki. Carol semakin menunduk takut. Mommy David melangkah lebih dekat lagi dengan Carol.
"Kau siapa?" Carol tertegun. Carol tahu kalau David belum memberitahu orang tuanya kalau dia sudah mempunyai kekasih dan Carol tidak mempersalahkan itu. Mungkin David masih belum siap atau malu untuk memperkenalkan diriku pada keluarganya. Carol tidak tahu ingin menjawab apa. Teman? Dia kekasih David. Kekasih? Takut David tidak suka dengan jawabannya walaupun kenyataannya mereka sepasang kekasih.
"Apa kau tuli dan bisu?" Sarkas Mommy David. Carol tersentak dan tidak peduli lagi bagaimana reaksi David nantinya.
"M-maaf Nonya. Saya Caroline Alvord, ke-kekasih David." Tiba-tiba saja ruangan itu senyap hingga suara tawa menggelegar Mommy David terdengar.
"HAHAHAHAHA" Carol semakin menunduk. Dia tahu itu bukan tertawa bahagia, melainkan tertawa mengejek. Mommy David terus tertawa hingga beberapa saat tawanya berhenti dan wajahnya kembali berubah datar menatap tajam Carol.
"Apa kau bilang? Berani sekali mulut kotormu itu mengaku-ngaku sebagai kekasih anakku!" Amarah Mommy David.
"Mommy!" Mommy David mengalihkan tatapan tajamnya ke arah Dave.
"David! Bagaimana bisa kau menjadikan kekasihmu seorang gadis miskin dan tak berpendidikan?! Kita ini keluarga terpandang David! Kau tidak boleh menjadikan wanita sembarangan menjadi kekasihmu! Kau ingat itu David?!" Mata Carol berkaca-kaca. Carol tahu itu. Mana ada orangtua yang menginginkan Carol si gadis miskin menjadi kekasih anaknya. Apalagi keluarga David adalah keluarga terpandang.
"Mom, please. Dave mencintai Carol. Dave,"
"Tidak! Kau boleh mencintai seorang gadis, tapi cari yang sederajat dengan kita David! Lihat gadis ini, dia bahkan tidak lebih tinggi derajatnya dari maid kita di rumah. Rumahnya bahkan hanya sebesar kamar mandi utama kita. Dia bahkan lebih cocok menjadi seorang pembantu!"
"Cukup Mom! CUKUP!" Teriak David tidak tahan lagi gadisnya diolok-olok oleh mommynya sendiri.
"Kau bahkan sudah berani berteriak pada mommymu sendiri Dave?" Kaget Mommy David. "Kita bahkan tidak tahu kalau dia hanya menginginkan harta kita saja!"
"Carol akan tetap menjadi kekasihku bahkan istriku kelak, dengan atau tanpa setuju mommy!" Mommy David menatap anaknya dengan wajahnya yang angkuh.
"Kalau kau tetap pada pendirianmu, siapkan dirimu keluar dari keluarga kita!" Ancam Mommy David lalu beranjak meninggalkan rumah Carol diikuti dengan dua bodyguardnya.
David menghela nafasnya kasar. Carol masih tetap menunduk dengan air mata terus membanjiri wajahnya. David membawa Carol ke dalam pelukannya dan pecah sudah tangis Carol yang sudah dari tadi ditahannya. David merasa sangat sakit mendengar tangis pilu gadisnya dan itu gegara mommynya sendiri.
"Maafkan aku. Maafkan aku." Gumam David berulang-ulang menciumi pelipis Carol.
Tangis Carol berhenti setelah setengah jam berlalu. David memperhatikan wajah sembab Carol yang masih segugukan di dadanya. Tangannya bergerak mengelus pipi tembem Carol yang masih basah karena air mata.
"Maafkan aku sayang," lirih David. Carol menaikkan pandangannya ke atas dan tersenyum tipis.
Carol menggeleng. "Untuk apa meminta maaf?"
"Maafkan perkataan mommy tadi yang pasti membuatmu sangat sakit," ucap David.
Carol menggeleng lagi. "Tidak. Mommymu tidak salah. Apa yang dikatakannya benar."
"Sayang,"
"Bagaimana kalau kita masak makan siang? Sudah mau jam makan siang." Potong Carol dengan senang. Ralat, Carol memaksakan senyumnya agar tidak membuat David khawatir. David memandang sendu punggung Carol yang berjalan menuju dapur dan mengusap kasar wajahnya.
"Aku harus menjumpai mommy setelah ini." Monolog David. Hari ini mereka habiskan bersama. David pulang ke rumahnya setelah menemani Carol tertidur.
ღღღ
David membuka kasar pintu kamarnya dan menghempaskan badannya ke kasur king size miliknya. Tanpa disadari, David meneteskan air matanya. David merasa sangat sakit melihat wajah terluka gadinya. David terus menangis hingga suara decitan pintu terdengar dan ternyata itu Yasmine kakaknya.
"Boleh aku masuk?" Izin Yasmine yang diangguki David. Yasmin masuk dan duduk di samping David yang sedang mengusap bekas air mata di wajahnya. Yasmine mengelus punggung David.
"Ada apa? Apa kau ada masalah?" Tanya Yasmine lembut. David memang sering menceritakan masalah-masalahnya dengan Yasmine. Dan meluncurlah cerita tadi pagi dari mulut David membuat David kembali terngiang wajah terluka gadisnya membuatnya kembali menangis. Yasmine memeluk David dari samping. Yasmine tidak pernah melihat David yang serapuh ini.
"Apa kau sangat mencintainya Dave?" Tanya Yasmine.
"Sangat. Aku sangat mencintainya. Aku bahkan rela melakukan dan mempertaruhkan semua yang kupunya demi mempertahankannya." Tegas David. Yasmine tersenyum.
"Kalau begitu, aku setuju. Aku setuju dia menjadi adik iparku. Kelihatannya dia sangat baik dan memenuhi tipe adik iparku." Ucap Yasmine tersenyum menggoda. David memandang David dengan pandangan tak percaya like 'seriously?' Yasmine mengangguk semangat dan David tidak bisa untuk tidak tersenyum. Dipeluknya erat kakak kesayangannya itu dan menggumamkan kata terimakasih. Yasmine pun ikut tersenyum senang. Yasmine pun merasa sangat yakin dengan keputusannya.
Vote dan Comment yang banyak ya biar cepat up 😘
❣ 18.05.2018 ❣
![](https://img.wattpad.com/cover/148644846-288-k649027.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Sincerely Love
Romance"sincere love will not be destroyed, no matter how strong the obstacles" - bellemoiselle [COMPLETED] PRIVATE! Caroline Alvord si gadis cantik yang hidup sederhana dan sebatang kara sebab kedua orang tuanya yang sudah lama meninggalkannya. Namun kare...