Genre : Drama, Tragedy, Family, Romance
Disclaimer : 2moons - Chiffon Cake
Rated : T - Semi M
Character : Forth, Beam, Wayo, Phana, and others
WARNING : YAOI (MALE X MALE), EYD AND TYPO.Cerita ini hanya fiksi belaka. Tidak suka? Silahkan beri kritik.
---------------------------------------
BANGKOK, 2018
In the evening...
Pria itu bergegas sangat cepat setelah memarkirkan motornya. Setengah berlari, ia masuk ke dalam sebuah pekarangan dengan banyak gedung tinggi yang saling terhubung. Nafasnya terengah karena terlalu lelah berlari mencari lokasi yang ingin dituju. Tak peduli bajunya basah oleh keringat, deru langkah terus melesat cepat bagai meteor. Beberapa kali ia bertabrakan dengan bahu orang lain yang berlalu-lalang, berkali-kali pula ia mengacuhkan tatapan bingung orang-orang. Siapa yang tak bingung melihat ada orang berseragam masuk ke sebuah perusahaan besar tanpa tanda pengenal? Beruntung, ia tak dihentikan oleh satpam di sana. Karena ia tidak mau, ada orang yang menghentikan pencariaannya.
Ayunan kakinya berhenti. Pencariannya selesai di depan sebuah lift yang masih tertutup. Dengan penuh harap, ia menunggu pintu itu terbuka.
-------------------------------
WAYO POV
Ia tersenyum ke arah ku.
Begitu pintu lift terbuka. Mataku sesaat terpanah, aliran darahku berhenti. Ada apa ini? Seorang pria gagah dengan seragam berdiri di hadapanku. Aku menduga pria itu memiliki tinggi mencapai 185 cm. Kulitnya kecokelatan dengan rambut yang segelap malam. Matanya hitam memancarkan aura gelap penuh misteri, namun rapuh di sisi terdalam. Ia tetap memberiku senyuman, meskipun dapat ku dengar napasnya terengah dan bulir keringat yang menetes dari pelipisnya. Pria itu berdehem sekali, membuat kesadaranku kembali. Aku tersenyum canggung. Belum pernah aku melihat pria ini. Aku tau dia bukan pegawai sini karena seragam yang dipakainya. Bukan pula kerabat, teman, atau bahkan penggemar yang sering menyapaku. Lantas, siapa pria ini?
Bukankah setiap pertemuan punya maksudnya tersendiri?
--------------------------
Seingatku, beberapa saat lalu aku masih berada di dalam gedung "2MOONS Publisher", Sebuah perusahaan yang menerbitkan buku dari penulis-penulis terkenal. Aku baru saja hendak pulang ketika seorang pria mencegatku di depan pintu lift. Menarik tanganku dan membawa aku pergi ke sebuah kafe yang jaraknya cukup dekat. Aku sama sekali tak mengerti dengan tujuan pria yang saat ini duduk di depanku.
Kami berdua duduk di sudut kafe. Suasana kafe begitu sepi, hanya ada kami, beberapa pelanggan, dan karyawan kafe yang berlalu lalang. Aku bersyukur karena ini berarti tidak ada yang mencurigai keberadaanku di sini bersama orang asing. Sebenarnya, bisa saja aku pergi, namun pandangan pria itu begitu intens. Aku tau ada sesuatu yang ingin ia sampaikan. Lebih baik aku bersabar dan menunggu sedikit lagi.
"Tolong aku..." kalimat itulah yang pertama kali keluar dari mulutnya. Aku mengernyit bingung. Hei, aku ini bukan orang yang bisa menolong sembarangan orang tau! Aku hampir saja tersulut emosi, namun ku pasang wajah tegasku yang kata kebanyakan orang terlihat imut. Pria itu tak bergeming, malah balik menatapku tajam, walaupun ku lihat sudut bibirnya terangkat. Entah meremehkan wajahku atau apa. Lagi-lagi, Aku melihat lekuk wajahnya begitu kaku, rahang yang tegas, mata setajam elang, hidung mencuat kokoh, serta bibir yang terlihat menghitam. Dari lubuk hatiku, aku tahu, pria ini menyimpan sesuatu di dalam dirinya. Meski aku bukan seorang psikolog yang bisa memahami raut wajah seseorang, tapi luka dalam itu sangat terukir jelas di mataku. Terlihat begitu rapuh, ketika ia terus memohon agar aku menolongnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Forgotten Memory
RomanceWayo adalah seorang penulis novel. Hidupnya berubah ketika seseorang menemuinya dan memintanya agar menuliskan sebuah kisah. Siapa sangka, kisah itu membuka kenangan yang seharusnya telah dilupakan. Sanggupkah Wayo menuliskan kisah itu? lantas, kena...