10

1.6K 238 4
                                    

§§§

Malam ini Lisa pergi dengan Gray untuk menonton sebuah pertunjukan teater. Lisa harus pergi menonton sebuah pertunjukan teater untuk menebus 3 hari bekerja di tim 2. Sebuah pertunjukan yang hampir setiap tahun Gray tonton sendirian.

"Aku tidak tau orang sepertimu menonton pementasan seperti ini," gumam Lisa sembari menghapus air matanya sendiri. "Ah aku benci cerita menyedihkan begini,"

"Jiyong juga, karena itu dia tidak mau menemaniku,"

"Sepertinya kalian berdua sangat dekat,"

"Anniyo, aku hanya mengerti bagaimana perasaannya,"

Semua penonton mulai bergerak keluar dari ruangan pementasan itu begitu lampu kembali dinyalakan dan tirai diatas panggung sudah tertutup rapat. Namun Gray tidak juga beranjak bangun, membuat Lisa juga tidak bergerak dari duduknya.

"Apa kau tau? Kalau aku sudah pernah menikah,"

"Ne?! Oppa?! Sudah menikah??" seru Lisa sembari menggeser duduknya untuk menatap Gray.

"Hm... aku sudah menikah, dengan seorang yang tidak seharusnya ku nikahi. Aku menikah dengan seorang wanita baik yang akhirnya tidak bisa ku lindungi. Ku pikir aku bisa melindunginya, tapi akhirnya aku tidak melindungi siapapun. Saat kehilangannya, aku baru menyadari kalau pekerjaan ini- seharusnya aku tidak menikahi dan membahayakannya. Saat kehilangannya, seperti tokoh Joon dalam pementasan tadi, aku meninggalkan perasaanku di rumah kami. Aku pergi meninggalkan rumah kami bersama seluruh perasaanku disana, dan apa kau tau? Setelah meninggalkan seluruh perasaanku disana, aku hanya sebuah tubuh yang kosong sekarang,"

Gray menghentikan ceritanya, membatalkan rencananya untuk mentraktir Lisa makan malam dan hanya mengantar gadis itu pulang.

"Jangan marah karena Jiyong hanya membiarkan salah satu dari kalian untuk pergi, dia tidak meragukan kemampuannu ataupun Rose. Hanya saja, kalau sampai terjadi sesuatu padamu, dia akan berubah menjadi sebuah tubuh yang kosong sepertiku," ucap Gray sebelum Lisa melangkah menjauhi mobilnya dan masuk kedalam gedung apartementnya.

Lisa hanya berdiri didepan pintu apartementnya, tidak menekan bel, tidak juga memasukan password pintunya dan melangkah masuk kedalam apartement. Dengan gaun merah yang pas ditubuhnya dan high heels hitam di kakinya, Lisa hanya berdiri, menatap kosong pintu dihadapannya.

Beberapa tahun lalu, setelah kematian ahjussi, Lisa dan Jiyong dipanggil tim pengawas internal. Keduanya dipanggil karena di hari kecelakaan, baik Lisa maupun Jiyong ada di lokasi kecelakan. Dan setelah pemeriksaan itu selesai, setelah keduanya dianggap lalai dan di skors beberapa hari, hubungan keduanya pun berakhir.

Tidak lama setelah hubungan mereka berakhir, Lisa mengajukan diri untuk di mutasi sebagai agen abu abu. Begitu juga dengan Jiyong.

Tidak ada hal penting yang terjadi selama beberapa hari terakhir, hingga hari keberangkatan mereka ke Budapest akhirnya tiba. Jiyong, Lisa, Mino, Bobby dan Jinwoo berangkat pagi ini. Sementara Gray, June, Chanwoo dan Yoon akan menyusul keesokan harinya. Tidak ada yang berani menyinggung mengenai hubungan Lisa dan Jiyong hingga begitu mereka tiba di Budapest, Lisa menghentikan langkah Jiyong dengan berdiri tepat didepan Jiyong.

"Wae?" tanya Jiyong yang harus menghentikan langkahnya

"Aku sudah memikirkannya,"

"Apa? Kalau hanya masalah pribadi, kita bicarakan nanti, kita harus bekerja sekarang," jawab Jiyong, menghindari Lisa kemudian berjalan meninggalkan gadis itu.

"Ada apa denganmu? Kenapa kau jadi sangat sensitif akhir akhir ini?" tanya Bobby yang merangkul Lisa dan mengajak gadis itu berjalan dibelakang Jiyong, Mino dan Jinwoo. "PMS mu belum selesai? Kau membuat tim kita jadi canggung,"

"Mian,"

"Ada apa? Hm? Apa yang membuatmu marah?"

"Dia selalu menghindariku, aku mengajaknya bicara tapi dia-"

"Apa yang ingin kau bicarakan?!" bentak Jiyong yang tiba tiba berbalik. Bukan hanya Lisa dan Bobby yang terkejut, bahkan beberapa orang disekitar mereka pun terkejut dan menoleh padanya. "Apa lagi yang ingin kau bicarakan?! Apa yang Gray katakan padamu sampai kau jadi seperti ini?! Kau harus profesional Lisa! Kalau kau tidak bisa bersikap profesional, akan ku pesankan ticket untuk pulang ke Korea sekarang juga!"

"Hyung... semua orang melihat-"

"Kenapa kau diam?! Apa yang ingin kau katakan?! Katakan sekarang! Aku sudah memberimu waktu sekarang!"

Lisa mengigit bibirnya, berusaha keras tidak menangis karena melihat Jiyong semarah itu.

"Hyung, cukup, kenapa kau membentaknya disini, sudahlah ayo ke pengenipan saja," ajak Mino sembari menepuk dada Jiyong dan menarik Jiyong agar berbalik kemudian melanjutkan langkahnya. Lisa sama sekali tidak tau kenapa Jiyong marah, seharusnya Lisa yang marah karena selama beberapa hari ini Jiyong menghindarinya, harusnya Lisa yang meneriaki Jiyong karena selama beberapa hari ini Jiyong yang tidak profesional dan mengabaikannya.

"Sudahlah... mungkin Jiyong hyung sedang banyak pikiran akhir akhir ini," ucap Jinwoo sembari menepuk bahu Lisa dan mengajak gadis itu untuk pergi.

Di pintu kedatangan, sebuah mobil sudah menunggu mereka. Sebuah van hitam dengan seorang pria Hungaria telah menunggu mereka. Jiyong menyapa pria itu, bersikap seakan tidak pernah terjadi apapun dan sedikit berbasa basi sebelum pria itu mempersilahkan mereka semua masuk kedalam mobil kemudian pergi meninggalkan bandara.

Setibanya di penginapan mereka, Bobby mengurus laptopnya, sementara Mino dan Jinwoo pergi ke lokasi pertemuan, menemui tim pertahanan khusus dan mengecek seluruh sudut lokasi pertemuan itu.

"Bukankah lebih baik kalian menyelesaikan masalah kalian dulu? Kita satu tim, dan pertengkaran kalian membuat kita semua sangat tidak nyaman," ucap Bobby sembari mengelurakan seluruh peralatan elektroniknya, sementara Jiyong hanya melihat keluar jendela dan Lisa duduk diam di kursinya, menatap kosong ke lantai dibawahnya. "Baiklah, akan ku beri kalian waktu untuk bicara berdua," lanjutnya sembari berjalan keluar dari kamar hotel itu dan menutup pintunya.

"Apa alasan oppa bekerja disini? Padahal oppa bisa mengantikan ahjussi menjadi ketua tim pertahanan khusus," ucap Lisa, memulai pembicaraan setelah 15 menit mereka hanya diam dalam pikiran masing-masing. "Kenapa justru memilih jadi ketua tim di agen abu abu begini?"

"Apa hakmu melarangku berada disini? Seingatku kita sudah memutuskan untuk tidak saling peduli lagi," jawab Jiyong, melangkah menghampiri meja di hadapan Lisa kemudian membuka koper senjatanya. "Satu satunya hal yang bisa kita bagi hanyalah pekerjaan. Kita pergi kesini untuk pekerjaan, bukan untuk berkencan,"

"Hanya pekerjaan? Oppa kesini hanya untuk pekerjaan? Omong kosong,"

"Lalu? Apa menurutmu aku kesini untuk melindungimu? Bangunlah dari mimpimu,"

§§§

Setting (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang