Sudah berapa lama kah kau di sana, bintang....
Sudah berapa juta tahun kau lalui dengan berkelip tiap malam..
Melihat penduduk bumi yg tertidur kelelahan, dan berjalan diantara cahaya terang buatan
Sudah berapa lama kau di sana, bintang....
Sudah berapa tua, sudah berapa masa berpendar, terjaga dan melihat.
Sudah berapa banyak tangis tawa manusia yang kau saksikan, sudah berapa kematian dan kelahiran yang kau rekam
Sudah berapa lama kau di sana bintang...
Sudah berapa lama kau temani bulan
Seolah bulan bosan dengan mu dan mencuri masa mu untuk bertemu matahari ketika pagi.
Bukankah bulan teman setiamu bintang?
Dan ku tanyakan padamu sekali lagi. Sudah berapa lamakah bintang? Sudah berapa lama kah kau di sana...lihatkah nenek moyangku dulu? Lihatkah ketika aku lahir? Lihatkah ketika ku tumbuh? Lihatkah ketika ku kecil dan beranjak dewasa? Lihatkah betapa sayang aku padanya.Akhirnya....simple sih, habis sahur tengok ke halaman belakang setelah kebelet pipis..hehehehe, entah kenapa ingin tiba-tiba lihat ke atas liat bintang, ko bintang berasa melihat dan memperhatikan...jadi baperkan saya, apalagi teringat kakek yg selalu di hati. Rindu kamu kek.... I always love you, kamu berharga sampai kapanpun, dan mata ini selalu berair ketika ingat dirimu, malaikat tanpa sayapku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baitku ritmeku
PoetryKumpulan kata-kata yang hanya terlintas sekejap lalu menghilang. Tidak ada sebab apa dan bagaimana. Hanya terlintas, tulis, dan simpan. Sederhana. Sesederhana pulalah saya menulis apa yang ingin saya tulis. Happy reading...