3

35 5 1
                                    

"Pokoknya Zio kesini titik!" ucap Flo yang dari tadi heboh sendiri.

"Iya sayang, nanti aku kesana." balas Sang pujaan hatinya.

"Sekarang Zio! Ga ada nanti-nantian!" Flo menghentakkan kakinya kesal karena Zio tidak mau menuruti keinginannya.

"Ya kan aku mandi dulu sayang!"

"Ga usah pake sayang-sayang! Kalo Zio ga kesini sekarang juga, Flo ga mau ketemu Zio selamanya!"

"Selamanya?"

"Selama-lama-lama-lama-lama-lamanyaaaa!"

"Selamanya?"

"Forever Zio! Pokoknya Flo benci Zio!!"

Tut.

Sambungan telepon seluler diputus sepihak. Flo sedang kedatangan tamu bulanannya. Maka dari itu ia sangat manja hari ini. Ditambah lagi mama dan papanya pergi tanpa mengajak dirinya. Alhasil gabutlah Flo di rumah dan menyuruh Zio untuk datang kerumahnya.

Tak berapa lama Zio datang sambil membawakan es krim kesukaan Flo.

"Ngapain Zio kesini?!"

Zio terkejut melihat penampilan Flo saat ini. Rambutnya berantakan, mengenakan atasan piama, tapi bawahannya menggunakan hots pans, di atas kepalanya terdapat penutup mata untuk tidur.

"Ya sudah Zio pulang. Dada!" Zio berbalik, baru saja selangkah.

"Huaaa! Zio jahat sama Flo!!"

Diluar pikiran Zio jika Flo akan menangis. Ia segera mendekati Flo lalu mendekapnya.

"Sttt... Aku minta maaf ya?"

Memang membutuhkan kesabaran yang ekstra untuk menghadapi Flo. Gadis polos, kekanak-kanakan, cengeng tapi entah mengapa Zio bisa jatuh hati kepadanya.

"Jangan nangis lagi ya, Be?" Zio melonggarkan pelukannya, namun Flo enggan untuk melepas pelukannya.

"Aku laper."

"Ini aku bawa eskrim, gamau dimakan dulu?" tanya Zio lembut, ini adalah trik agar ia tidak membangunkan ' induk beruang'.

"Gabikin kenyang Zio! Flo mau pake pancake."

Zio menghela nafas pelan, "lepas dulu, biar aku masakin pancake."

Flo menggeleng cepat, "gamau lepas."

Zio yang merasa gemas dengan tingkah Flo kemudian mengacak gemas puncak kepala kekasihnya itu. Alhasil Zio mengalah, ia pergi menuju dapur dengan Flo yang masih setia memeluknya. Terkadang Flo menyusahkan, namun membuat Zio gemas.

"Flo ga capek meluk Zio terus?" tanya Zio, tanganya sibuk menghidupkan kompor, dan beralih ke kardus berisi pancake.

Flo menggeleng, wajahnya semakin ia benamkan, menghirup dalam-dalam aroma parfume Zio. Sungguh menenangkan.

Setelah 5 menit berlalu, "sudah siap!" tak lupa Zio menaruh es krim yang ia beli tadi di atas pancake.

Flo langsung melepaskan pelukanya, dan merebut piring berisi pancake es krim dari tangan Zio. Kemudian berlari menuju sofa di ruang tengah.

"Dasar bocah." Ungkap Zio.

"Zio! Flo denger ya!"

Reflek Zio membungkam mulutnya sendiri, bisa-bisa perang ketiga dimulai jika Flo benar-benar menanggapi ucapanya. Untung saja sudah ada pancake full es krim dihadapan Flo, itu artinya Zio aman.

🎐

Flo memasukan suapan terakhir kedalam mulutnya. Lalu segera meneguk segelas air putih dingin yang Zio sajikan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 18, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CertezaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang