shadow 1

8 0 0
                                    

============
Meu
(Begitulah cara mu yang tanpa kusadari kau ingin mengistimewakanku)
============

Hari jumat merupakan hari yang paling dinanti-nanti seluruh para mahasantri. Yah… hari ini adalah hari libur mingguan, dimana para santri boleh menggunakan ponsel untuk menghubungi sanak keluarganya. Tak terkecuali dengan Scania, mahasantri tingkat akhir dan bulan depan dia akan diwisuda. semua santri bekerja bakti lebih pagi dari biasanya, dengan alasan agar bisa lebih lama bermain dengan gadget, bisa menelpon orang tua di rumah ataupun hanya sekedar membuka sosmed.
Berbeda hal dengan Scan. Ia sebenarnya adalah salah satu mahasantri yang paling malas kalau berurusan dengan menghubungi orang rumah atau sahabatnya. Ia lebih suka mereka yang menghubunginya, entah apa alasannya berbuat demikian yang jauh berbeda dengan teman-temannya. Kalaupun ia menghubungi keluarga atau sahabatnya, pastilah ada yang sangat penting untuk segera dibicarakan.
Tapi pagi ini, setelah ia mengepel aula pesantren sebagai tugas kerja bakti pekan ini, ia langsung segera ke ruangan ustadzah untuk mengambil ponselnya dan memasangkan batreinya yang sudah ia charge semalam. Saat layar menyala, dan data internet di aktifkan, suara notif bersahutan dari satu sosmed dengan sosmed yang lain. Ia memaju mundurkan jempol tangannya dan membaca dari siapa notif-notif itu muncul. Ia mulai membalas chat dari kakak dan adiknya, serta mengabaikan chat yang terlalu penting baginya. Namun ada notif yang entah menjadi perhatian bagi Scan. Sebuah sapaan dari akun mesenggernya.


Abraham Raef   (5 hari yang lalu)

Hai, Assalamualaikum.

Siapa lelaki ini ??? apakah ia mengenalku?? Itulah pertanyaan yang seketika muncul dari benaknya. Dengan mengabaikannya, adalah cara efektif yang biasanya diambil Scania saat ada orang yang tidak dikenal menyapanya lewat sosial media. Kalaupun ada yang penting, ia lebih suka orang yang bersangkutan langsung mengutarakan tujuannya. Dan entah ia kesambet setan apa hari ini, Scan membalas sapaan laki-laki tersebut.

Scania Meuthy

Waailaikumussalam warahmah,
Maaf ini dengan siapa??? Apakah anda mengenal saya???

Sesaat Scan membaca artikel dia laman google dan sesekali membalas chat dari kakak dan sahabatnya. Selain itu ia juga sedikit mengulang hafalanya. Disampingnya ia menyiapkan secangkir coklat panas dan beberpa cemilan jajanan pasar yang ia beli saat mengantar ustadzah ke pasar. Ia menikmati makanan itu dengan tenang berdua dengan sahabat karibnya Azkia. Setelah 3 jam berlalu, ada 1 notif dari akun mesenggernya, dan laki-laki itu mengirim pesan untuk Scania.

Abraham Raef
Perkenalkan nama saya Abraham Raef, dan saya rasa kita memang belum pernah kenal ataupun bertemu sebelumnya. Kalau anda berkenan, bolehkah saya tau siapa nama anda? Dan bolehkah saya mengenal anda?

Andai dunia menyuruhnya mengungkap beberapa kata untuk masalah ini, ia akan berucap  “dasar orang kurang kerjaan”.

Scania Meuthy
Nama saya Scania Meuthy, u can call me Scan.

Saya rasa cukup dengan perkenalannya, jika anda tidak ada kepentingan dengan saya, mohon tidak menghubungi saya.

Abraham Raef
Oke Meu.
Senang berkenalan dengan anda.

Scania Meuthy
Hei, apakah pada saat anda tk,anda tidak lulus ujian membaca?
I ask you to call me Scan. Bukan Meu !!!!

Abraham Raef
But, aku lebih suka memanggil anda dengan nama Meu.

Scania Meuthy
T.E.R.S.E.R.A.H

Scan menutup ponselnya dan meletakkannya di atas meja dengan kasar. Ia terus mengumpat tentang sosok laki-laki yang baru dikenalnya tadi.

“Kamu kenapa Scan?” tanya Azkia kepada sahabatnya yang dilihatnya sedang gusar saat sahabatnya itu berkutat dengan ponselnya.

“gila ini orang, baru juga kenal seenaknya manggil namaku sesuka jidat dia.” Jelas Scan dengan nada agak kasar.

“Siapa sih? Aku kurang faham dengan ceritamu?” tanya Azkia kembali meminta kejelasan kepada Scan.

“jadi gini, beberapa hari yang lalu ada laki-laki yang nge chat aku, Just say hello. Dan bodohnya, aku tadi balas chatnya dia. Iseng sih awalnya. Kita juga bertukar nama. Nama laki-laki itu Abraham raef,dan aku juga memperkenalkan namaku. Tapi aku menyuruhnya agar dia memanggilku dengan nama Scan, seperti yang lain lah. Dan kamu tahu,,, dia malah memnggilku dengan nama Meu. Pakek ngotot dan kekeuh lagi. Siapa yang gak kesel coba. Baru kenal udah maksa-maksa gitu.” Terang Scan panjang lebar.

“hmmmmm, kirain apaan Scan. Lagian tumben-tumbenan kamu balas chat orang gaje minta kenalan.” Kata Azkia sambil menyeruput coklat panasnya.

“Kan sudah ku bilang tadi, aku cuma iseng aja Kia.”

“Oke, selow aja Scan Jawabnya. Eh gimana kalau kita isengin aja. Yah…. Sekalian nyari tau sebenarnya motif ia berkenalan itu apa.”

“This good Idea. Kita sholat dhuhur aja dulu. Bentar lagi adzan.” Kata Scan yang kemudian berdiri bersama sahabatnya dan melangkah menuju dapur untuk meletakkan cangkirnya dan bergegas menuju mushola pesantren. namun sebelum ia masuk kekamar untuk menyimpan mushaf dan ponselnya, ia sempat melirik sebentar notif messenger yang dikirim oleh laki-laki yang baru dikenalnya itu,dan akhrinya ia meletakkannya di dalam loker bajunya.

Abraham Raef
Maaf bukan maksud saya untuk membuatmu marah. Panggilan Meu bagi saya lebih unik saja, gak ada maksud lain. Dan sekali lagi kalau anda berkenan, saya ingin mengenal anda lebih dekat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 20, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

shadowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang