Bagian 2: Air mata

20 5 0
                                    

Kinan menepis wajah Feno yang sudah sangat dekat dengannya.

"Feno gatel banget sih lu," teriaknya.
Feno bengong lalu tersenyum, sok manis.

"Kinan sayang, kita sudah jalan 2 bulan tapi cium lu saja gue gak dibolehin." Katanya merajuk.

"Bodo, aku gak peduli!"

Kinan kabur melewati Pak Satpam yang sedang patroli, si bapak hanya bengong. Padahal dia sudah berkeliling sekolah dua kali tapi kenapa masih ada siswa yang belum pulang, pikirnya.
Beberapa menit setelah Kinan pergi Feno keluar dari dalam kelas 12 IPA 3. Berdiri di depan kelas sambil merapikan bajunya yang sudah kusut, saat mengangkat kepala dilihatnya Pak Beno, satpam sekolah yang sedang berdiri tepat di depannya. Dia tidak bisa kabur lagi. Seketika Feno menyesal masih duduk santai setelah Kinan pergi tadi.

"Kenapa masih disini?" Tanya Pak Beno.

"Karena masih disini lah Pak." Jawab Feno sambil cengengesan.

"Siapa nama mu?"

"Pak, anak ganteng kayak saya kok gak dikenali sih?"

"Hari Jumat, 10 Mei. Feno Bernando, kelas 12 IPA 3 tertangkap masih berada di depan kelasnya saat jam sudah menunjukkan pukul 6 sore." Ucap Pak Beno sambil menulis di buku catatannya.

"Lah itu bapak tau kok pake nanya lagi? Sudah ya pak saya mau pulang, capek habis olahraga tadi."

Pak Beno hampir menghajar wajah tampan Feno untung saja dia sudah kabur duluan.

———————————————————

Kinan masih berada di kamarnya, setelah pulang tiga jam yang lalu. Mama tidak ada di rumah, hanya dia dan adiknya saja jadi dia bebas melakukan apa yang dia mau tanpa ada yang bertanya "Kenapa kamu? Bangun! Makan!" Begitu biasanya Mama berteriak.

Kejadian tadi sore begitu mengganggu pikirannya. Feno sudah keterlaluan, dia tau memang pacarnya bukan anak baik-baik, dia juga tau kalau tujuan Feno pacaran dengan dia hanya untuk memenuhi tantangan teman segengnya tapi Kinan sejujurnya sayang Feno. Saat Feno bilang suka dan mengajaknya pacaran, Kinan hanya bisa bengong berharap dia tidak sedang bermimpi di siang bolong.

Kinan menangis, mengingat kembali 2 bulan yang sudah dia jalani bersama Feno, orang yang dia suka sejak 2 tahun yang lalu. Feno lebih manis dari perkiraannya saat pacaran, dia sering menggoda Kinan seperti, "Kamu cantik, walau tidak secantik Aoi Sora kamu tetap cantik di mata aku", atau "Waktu kecil kamu dikasih makan apa sih? Kecantikkan kamu bertambah setiap hari, aku makin cinta". Kalau dipikir ulang Kinan tau Feno hanya berbohong, mulutnya begitu manis membuat Kinan malu-malu kucing setelah mendengar gombalan basi Feno. Pasti Feno sedang menertawakan dia sekarang, pikirnya.

Ingatan tentang Feno membuatnya semakin susah menghentikan air mata, suaranya tersendat kesakitan. Sejam sudah berlalu dan Kinan sudah tertidur dengan mata bengkak.

———————————————————

Seminggu berlalu semenjak pertengkaran terakhir Kinan dan Feno. Kinan memang berusaha menghindari Feno jika melihatnya di sekolah. Tapi sebelum dia menghindar Feno sudah duluan menghilang dari hadapannya. Bahkan teman-temannya tidak peduli lagi dengan keberadaan Kinan ataupun sekedar menyapa dan bilang bagaimana kabar Feno setelah kejadian sore itu, walaupun ini hanya harapan Kinan semata yang tidak mungkin terjadi.

"Nan, kinaaan!" Kinan berbalik setelah mendengar seseorang meneriaki namanya. Ryena sedang berlari di koridor mengejar Kinan, sambil meneriaki namanya. Kinan menghentikan langkahnya.

"Ada apa?" Tanyanya setelah Ryena sudah selesai mengatur nafasnya.

"Kita ke belakang sekolah dulu, aku gak mau kamu ambruk disini." Kinan mengernyit, sebenarnya apa maksud Ryena tapi dia hanya mengikuti langkah Ryena menuju belakang sekolah.

"Kenapa Rei?"

"Feno...."

"Feno kenapa?" Kinan tetap berusaha tenang walaupun jantungnya tidak nyaman, berdegup begitu kencang.

"Dia dikeluarin dari sekolah karena ketahuan ngehamilin anak sekolah sebelah, ketua cheerleader."

Kinan diam, berusaha mencerna maksud perkataan Ryena. Air matanya tumpah, dia menunduk, berusaha menyembunyikan air matanya. Dia mengangkat wajahnya lalu mencoba tersenyum bukti bahwa dia baik-baik saja namun tetap saja gagal. Dalam pelukan Ryena dia menangis.

Ini bukan tentang cinta, ini hanya tentang kita. Aku dan kamu, yang tidak bisa menjadi sayang. ‬

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 14, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Sunset of Her LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang