Always In My Heart

2K 151 10
                                    

Hari demi hari sudah beralalu
Semuanya telah aku lewati sendiri, tak ada yang berbeda dari biasanya.
Awalnya aku berfikir aku tidak bisa hidup tanpamu. Tapi inilah hidupku sekarang
Walaupun sedikit hampa tanpa kehadiranmu disini.
Kau masih di hatiku


AIMYH

Seorang dokter tampan ber nametag Wen Junhui atau sering di panggil Jun memasuki ruang rawat dengan nomer 1107. Junhui sangat amat pelan membuka pintu ruangan tersebut agar tidak mengganggu sang pasien yang sedang dirawat.

Krett...

Jun membuka pintu ruangan tersebut dan melihat seorang pemuda manis yang tengah berbaring sambil menonton televisi.

"Oh...gege sudah datang" Jun tersenyum memandang sang pasien dan menghampirinya

"Bagaimana keadaanmu?" Jun bertanya kepada sang pasien sembari mengusak usak rambut

"Aku baik sangat baik. Tapi kadang saat aku makan pasti aku memuntahkannya lagi, itu membuatku malas makan" Sang pasien menjawab lalu mempoutkan bibirnya

Jun gemas sekali melihat tingkah pasienya ini sekaligus kekasihnya yang berhasil mencuri hatinya sejak 3 tahun yang lalu.

"Jangan begitu Minghao sayang,kau mau sembuh bukan?"

Yap. Xu Minghao orang yang berhasil mencuri hati Junhui sejak 3 tahun yang lalu.

Minghao hanya mengangguk" Tapi tak mungkin ge, bukankah kanker itu sulit di sembuhkan? Jika itu adapun, mungkin hanya beberapa orang saja"

Junhui tersenyum"Kehendak tuhan berbeda beda, siapa tau tuhan memberikan keajaiban kepadamu dan kau bisa sembuh Hao. Jangan berfikiran yang aneh aneh, sekarang kau harus banyak istirahat, makan yang teratur dan berdoa selalu kepada tuhan. Mengerti?"

Minghao mengangguk lalu memeluk sang dokter dengan erat"Aku mengerti, terimakasih telah menjagaku selama ini ge. Aku akan selalu berdoa akan kesembuhanku dan aku akan selalu berdoa agar bisa selalu bersama mu ge"

"Aku juga akan selalu mendoakan kesembuhanmu dan berdua agar kau selalu bisa bersamaku"Jun tersenyum lalu mendongkakan kepala Minghao agar mengdap kepadanya.

Chup...

Jun mencium bibir Minghao dengan lembut tidak ada lumatan ataupun sebagaiannya, hanya ada ciuman yang tulus yang menyalurkan rasa cinta mereka berdua.

AIMYH

"Mungkin tuhan berkata lain Hao" Jun
berujar sendiri ketika memandangi fotonya dengan sang kekasih.

Tak terasa air mata Jun jatuh membasahi pipinya dan mengenai fotonya bersama Minghao.

Minghao sudah tiada dan meninggalakn Jun sebulan yang lalu. Di awal kepergian Minghao,Jun sangat merasa sedih.
Tapi karena dukungan dari sahabat Jun dan Minghao. Akhirnya Jun sudah tidak terlalu berlalut dalam kesedihan.

"Ge, buka laci yang di sebelah tempat tidur, disana aku menaruh buku berwarna biru pastel. Kau bisa membuknya kapan pun yang kau mau" Jun baru ingat saat Minghao menyuruhnya untuk membaca buku warna biru pastel.

Jun dengan cekatan membuka laci yang berada di sebelah tempat tidur mereka dan Yap Jun mendapatkan buku yang Minghao katakan.

Jun berlahan lahan membuka isi buku tersebut yang di halaman pertamanya tertulis

"Dear My Prince Wen Junhui"

Jun tersenyum membaca kalimat pertamanya yang di tulis oleh Minghao.

Halaman kedua menampilkan fotonya bersama Minghao. Di bawah foto itu terdapat tulisan

"Hai ge... apa kau ingat saat pertama kali kita kencan? Saat aku tak sengaja menjatuhkan minumanmu? Kkk rasanya lucu sekali jika aku mengingat itu"

Senyum Jun mulai terangkat dan ia kembali membuka halaman ke tiga buku itu.

"Ge apakah kau ingat saat kau cemburu kepada anak kecil yang berada di taman dekat rumah? Kkk padahal hanya anak kecil saja kau malah cemburu dan merajuk kepadaku"

"Astaga Hao, aku malu sekali mengingat hal itu" Jun berujar dan menepuk jidatnya sendiri.

Jun kembali membuka halaman ke empat. Disana lagi lagi Minghao menampilkan foto mereka berdua dan tulisannya tidak ketinggalan

"Gege, ini foto kita saat merayakan 2 tahun menjadi seorang kekasih. Aku sempat merajuk gara gara gege tidak mengingatnya, MENYEBALKAN TAU!!!. Sebenarnya Hao sudah tidak mau berbicara kepada gege saat itu, tapi karena gege tiba tiba ingat jadinya Hao tidak jadi marah kepada gege, hehee"

"Dasar anak kecil"

Jun kembali membuka halaman ke lima

"Gege...maafkan aku karena tidak sempat merayakan hari jadi kita yang ke 3 tahun karena penyakitku ini. Aku merasa sedih saat mengetahui aku terkena kanker lambung. Tapi gege selalu menyemangatiku saat aku merasa sulit"

Jun lanjut membuka halaman selanjutnya dengan mata yang kembali mengeluarkan cairan beningnya

"Aku selalu berdoa kepada tuhan agar tuhan menyembuhkan penyakitku ini, selalu berdoa agar aku bisa kembali seperti biasa lagi"

Air mata Jun kini mulai berlomba lomba untuk berjatuhan dan mengenai buku berwarna biru pastel tersebut
Dengan pengelihatan yang semar semar Jun kembali membaca buku tersebut.

"Dan kau tau ge, aku selalu berdoa agar kita selalu bersama kepada tuhan. Aku harap kita selalu bersama, tapi tuhan berkata lain ge. Tuhan memanggilku terlebih dahulu"

"Aku sangat bahagia memiliki kekasih seperti mu yang menjadi seorang dokter yang menolong dan merawat banyak orang dan yang benar benar mencintai kekasihnya yang terkena penyakit ini"

"Dan aku benar benar sangat mencintai mu sampai kapanpun ge walaupun dunia sudah memisahkan kita berdua ge. Tapi aku akan selalu bersamamu ge...selalu. Dan aku tau kau membaca ini sambil menangis bukan? Jangan menangis aku tak suka jika kekasih ku menangis seperti ini, bahagialah tanpaku ge kau pasti bisa.
Ingat makan yang teratur Wen Junhui bodoh dan jangan lupa banyak istirahat jangan sampai kau sakit aku tak suka melihat mu sakit, camkan itu Wen Junhui Bodoh"

Dan Jun mulai tersenyum sedikit walaupun air matanya masih berlomba lomba untuk jatuh. Dan Jun melanjutkan membuka halaman terakhir

"Love Xu Minghao
Kekasih Wen Junhui yang Bodoh
Aku selalu mencintai mu Ge bagimana pun
keadaanya
Love You"

"Aku juga akan selalu mencintaimu apa adanya Xu Minghao apapun keadaanya.
Love You to"

END
YEAPEEE
.
.
.
.
Jangan lupa vote dan commentnya ya
Dan terimakasi sudah membaca karyaku

JunHao Life StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang