PROLOG

235 16 15
                                    

Ini cerita gue gak tau yang keberapa_- semoga mood gue bagus buat nulis cerita ini ya.. Soalnya kemaren sempet bikin cerita tapi aku unpublish lagi gara-gara gak mood.

Happy reading!

◼◼◼◼◼

"Ka, kenalin nih temen cowok aku. Namanya Kevin, dia sekolah di SMA wijaya."

Bianca memperkenalkan teman lelakinya kepada Ezra, karena Ezra memberikan persyaratan kepada Bianca jika ingin menjalin hubungan dengan laki-laki harus diperkenalkan dulu kepadanya.

"Oh," jawab Ezra jutek. Sebenarnya juga Ezra tidak jutek, dia malah hampir tidak waras menurut Bianca. Tapi jika diluar rumah atau kemana pun bersama Bianca, Ezra akan memasang muka seperti singa yang siap untuk menerkam mangsanya.

"Kapan ketemu?"

Mulai lah babak yang dinanti. Mengintrogasi.

"Kemaren kak, waktu tur-"

"Kakak tanya Kevin, bukan kamu!" potong Ezra. Dan Bianca hanya menunduk lesu, berdoa dalam hati semoga Kevin tidak seperti lelaki sebelumnya yang takut duluan pada Ezra.

"K-kemarin kak waktu turnament futsal antar sekolah."

Kevin menjawabnya dengan sedikit gugup, karena ia baru pertama kali di introgasi oleh kakak dari perempuan yang dia sukai. Biasanya kan hanya suka, pendekatan, tembak, lalu selesai.

"Kenapa deketin adek saya?"

"Hmm, sebenernya cuma iseng sih kak-"

"Cuma ISENG LO BILANG?!" raut wajah Ezra berubah seperti menahan amarah, Ezra harus bersabar dan dia tidak ingin adu tonjok dirumahnya sendiri.

"Eh, e-engga kak. Mak-maksud gue b-b-bukan gitu." Pias, muka Kevin memucat. Dia tak pernah menyangka Ezra akan seganas ini. Lebih baik ia mundur, jika Ezra tau dia playboy. Matilah riwayatnya.

Dasar kevin bodoh
Batin Bianca, sudah jelas-jelas kakaknya super protectif dan possessif terhadapnya. Ezra tidak mau adiknya hanya dipermainkan.

"TERUS MAKSUD LO APA? LO JADIIN BIANCA CUMA BUAT LO TEMBAK TERUS LO PUTUSIN ADEK GUE PAS DIA LAGI SAYANG-SAYANGNYA?!, cih.. Kasus lama."

Ezra mulai berapi-api untuk mengintrogasi Kevin yang sepertinya playboy cap teri.

Kevin yang di bentak oleh Ezra pun hanya diam menunduk. Nyalinya benar-benar ciut. Bukan tanpa sebab, Kevin mulai merasakan aura tidak mengenakan dari tubuh Ezra.

Ezra memang berperawakan tinggi, tubuh yang atletis, tidak terlalu putih, juga tidak hitam. Otot tangannya sangat terlihat saat ini yang hanya mengenakan kaos hitam yang sangat pas ditubuhnya.

"Lo punya mantan berapa?" nada suaranya mulai seperti biasanya, tapi tetap memberi kesan tegas dan juga galak.

Skakmat!

Kevin diam mematung, dalam otaknya dia berfikir 'gue punya pacar, seminggu langsung gue putisin_- nah sedangkan dari kelas sepuluh SMA gue udah jadi playboy.. Sekarang gue kelas sebelas. Jadi gue gak tau mantan gue berapa anjiiir.'

Hanya ada dua pilihan untuk saat ini. JUJUR atau BOHONG.

"Hm, anu kak itu s-saya p-p-punya man-tan satu." dan pilihannya adalah BOHONG.

"Padahal sabtu malam kemarin gue liat lo di club lagi mabuk ditemenin sama cewek sexy." ucap Ezra dengan seringai jahatnya. Kevin hanya diam, menyesali karena ia mencoba mendekati Bianca.

Sedangkan Bianca? Dia sudah tak heran. Sudah banyak laki-laki yang modelnya kayak Kevin. Dan dia beruntung kepada kakak tengilnya, Ezra selalu bisa melindungi dirinya.

BIANCATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang