Ngakak (6)

24 7 0
                                    

Hiii.....
Pada kangen ga???
Oke oke let's reading:v

Happy reading my lovely readerrrrr.....

Emmelly POV

Aku seketika panik saat suara Dadd memanggil ku. Masalah nya, sekarang Manu ada di kamar ku--tanpa sepengetahuan dadd, malam-malam begini.

Demi apapun hanya dengan sepersekian detik Manu dengan bodohnya bersembunyi di balik kasur ku yang tidak terlalu tinggi.

"Kaki lu kelihatan bego! " yang bener aja, tepat tidur itu pas banget dengan tinggi badan ku. Memang pas juga sih di Manu tapi di kurang meja nakas tempat lampu tidur sih tetep aja kaki dia kelihatan.

"Udah ssshhht!" tepat setelah Manu bilang gitu pintu pun kebuka. Daddy mandang aku aneh, dan pandangannya seolah menyisir semua sudut kamar ku ketika masuk.

"Kamu ngapain di situ?" Ugh sial, kelihatan kan.

Saat aku berbalik perlahan ternyata Manu telungkup dengan posisi nungging. Kakinya memang ga kelihatan, tapi pantatnya menyembul dari balik kasur.

"Eh, heheh Dadd udah pulang? Hehe" aku menepuk jidat dan berdoa semoga Dadd nggak bakalan murka.

"Kamu ngapain nungging-nungging gitu?" Tanya Dadd lagi santai.

"Itu Dadd, uhm Manu kira Dadd bakal marahin Manu karena ada di kamar nya Emmelly malem-malem" jawab Manu, dan mataku membelalak tak percaya.

Your such a stupid boy i ever met!

Batin ku tak percaya karena Manu ngaku secara terang-terangan. Terdengar suara Dadd terkekeh geli, dan menghampiri di konyol Manu.

"Kamu datang lewat mana? Jendela hm?" tanya Dadd lagi seraya merangkul Manu dan jalan ke arah ku yang masih terdiam.

"Iya Dadd, maafin Manu Dadd " jawab Manu lagi-lagi, polos banget. Entah pura-pura polos atau apa, yang pasti semoga dia ga di cekik sama Dadd.

"Hm kalo ada tamu tuh suruh pake pintu Love masa di suruh manjat jendela?" benar-banar jawaban yang nggak terduga dari Dadd.

"Maaf, Emmelly kira Dadd bakal marah dan ga Izinin" jawab ku seadanya, apa-apaan ini? Aku ketularan polosnya manu? Nyebelin.

"Dadd ga akan marah, ah kamu benar-benar anaknya Ziam ya. Haha..." oh leganyaaaa.

Tapi tunggu, maksudnya benar-benar anaknya Ziam tuh apa?

"Maksud Dadd?" tanya Manu.

"Mereka dulu pernah seperti kamu, tepatnya Liam yang bela-belain pergi ke kamar hotel Zayn yang beda lantai pake pemyamaran biar ga ketahuan fans yang berkumpul di depan kamar hotel" jawab Dadd bikin pikiranku melayang dan ngebayangin, gimana masa jaya nya One Direction dulu. Ugh mereka keren!

Tapi kan Ziam memang pacaran waktu itu, tapi aku dengan Manu? Cuma sahabat kan? Sedih rasanya.

"Ya sudah, Dadd ke kamar dulu. Fredd udah tidur tadi jadi kita buru-buru pulang. Dan Manu, kamu tau kan di mana pintu keluar kalo mau pulang?" Kata Dadd sambil nge-wink ke arah Manu bikin nahan ketawa kita berdua.

"Oke Dadd, good night." Dadd meluk aku kilat dan nyium kening ku sebelum dia pergi.

Setelah Dadd keluar, akupun tertawa lepas dan terkesan ngakak karena ingat posisi Manu waktu berusaha sembunyi tadi.

"Dih, kenapa deh?" tanya Manu yang aku yakin tau alasan aku ketawa ini.

"Ngakak tau gak? Haha..." Aku masih tertawa sampai perutku rasanya sakit.

"Ngetawain gua, ya lu?" jawab Manu malas dan dia perlahan menghampiri ku.

"Iya lah mirip bebek nungging yang di bilang Zaskia Gotik tau gak?" aku masih tertawa dan sedikit menggoda Manu.

"Siapa tuh Zaskia Gotik? Mau tau yang lebih lucu dari itu hm?" Manu yang kebingungan pun tersenyum miring bertepatan saat aku berhenti tertawa.

"Apa itu?" Aku menghapus air mata yang keluar saking Ngakak nya.

"Ini nihh!!" Manu langsung menggelitik pinggang ku dan membuatku tertawa lagi, aku memang tak tahan jika di gelitiki. Manu tau itu pasti.

"Manu hahha!! Please Stop it!! " Aku tak bisa menahan rasa geli saat tangan Manu melingkar di Pinggangku dan menggelitik terus-menerus.

Sampai akhirnya entah siapa yang kehilangan keseimbangan kami jatuh ke kasur empuk milikku.

"Haha udah ih, geli anjir!" aku masih dengan sisa tawa ku walaupun Manu sudah berhenti.

Tapi ternyata tangannya masih di pinggang ku, bolehkah ku sebut ini memeluk? Aku bersyukur karena posisi nya Manu di belakang dan tangannya jelas memelukku. Jantungku berdegup sangat cepat sekarang, dan untuk satu malam saja aku di peluk oleh Sahabat ku sebanyak 2 kali.

"Uhm... Manu?" tanya ku, walaupun tak ingin dia lepas pelukannya.

"Gua pengen gini sebentar aja" suaranya itu loh! Sumpah kedengeran serius banget di bahu ku. bulukudukku merinding, dan bisa di bilang aku belum pernah mendengar suara Manu seperti itu.

"O-oke" jawab ku tanpa bisa menolak--lagian siapa juga yang mau nolak?--murahan sekali aku.

"Mell.. good ninght. Tidur ya, udah malam. Maafin soal gua tadi, itu keterlaluan" kata-katanya kedengeran tulus dan bikin kupu-kupu di perutku beterbangan

"Oke, ga apa ko. Good night too Manu..." dan sekitar 15 menit tanpa suara dan aku benar-benar nyaman di posisi ini, akupun mulai mengantuk dan menutup mataku.

Mungkin malam ini aku akan tersenyum saat tidur, atau akan bermimpi indah dan bertemu pangeran . Ah, tapi untuk apa? Orang yang selalu aku cintai sekarang sedang memelukku, luar biasa kan?

Manu aku harap kamu tau perasaan ku...

Manu POV.

Tangan kurang ajar gua tetep meluk Emmelly sampe dia tidur. Gua  ngerasa seneng banget bisa nemenin dia sampe tidur. Dan karena gua ikut-ikutan ngantuk, guapun tidur di sisi kasur Emmelly setelah nyelimutin dia.

Gua juga meluk dia, dan ada fakta unik pas gua di posisi ini. Hati gua nyaman banget dan ternyata Emmelly pake parfum atau sabun lavender, aroma terapi mah lewat.

Tidur gua nyenyak banget dengan Emmelly di pelukan gua, rasanya memang bener-bener ga akan gua lepas lagi. Dan sekarang tinggal nunggu waktu buat nyatain semua itu.

Emmelly, i love you. More than just best friend. I want you to be mine...


.
.
.
.
.
.






.
.
.
.
.
.
.
.







.

.
.

.
.
.
.
.

Giamana baper nggak?
Weh wehhh:v
Btw setuju nggak kalo selama bukan puasa ini, gua update sering?

Vote dan comment for next.

20-05-2018

RELATION-SIP!Where stories live. Discover now