1

668 42 4
                                    


"rifkiii lo lama banget sih" jerit risya dari lantai utama

"tunggu bentar elah, gw lagi sisiran" ucap rifki

"Itu kak bryan udah nungguin, ga bakal ada juga cewek yang naksir sama lo!"

rifki turun dari tanggan sambil terus menyisir rambutnya "banyak yang ngantri jadi gebetan gw! Emangnya lo?"

Kini tugasnya bryan sang kakak yang harus menangani adik kembarnya tanpa bantuan seorang ibu maupun ayah, sudah tiga tahun lamanya sejak kepergian ibunya karna sang ibu menghidap serangan jantung dan semenjak itu pula ayahnya harus bekerja giat untuk memenuhi keluarga kecilnya dan alhasil sang ayah harus bekerja di luar negri dan hanya pulang ketika perayaaan idhul fitri tiba, sekolah yang dikelola oleh sang ayah kini ia serahkan seutuhnya kepada bryan, bryan pun kini telah memiliki seorang istri dengan paras yang cantik sekali siapa lagi kalau bukan nesya athaya gadis yang selalu menemaninya di masa-masa indah hingga masa terpuruknya.

Rifki kini tumbuh semakin dewasa, sifatnya tidak sama seperti rifqi sahabat dari kakaknya, kalau rifki yang satu ini gesreknya bukan main, tiap malam pasti keluyuran tiada hari tanpa absen dari tongkrongannya, namun sayang ia selalu gagal dalam percintaannya namun itu tak membuatnya putus asa, ia selalu bertekad dalam hatinya bahwa percintaan dia harus indah seperti percintaan kakaknya. Tapi jangan kaget rifki yang satu ini punya hati yang sangat sensitif kalau adeknya sudah dihina walaupun memang belum pernah rifki mendengar bahwa adeknya dihina namun yang jelas dalam benaknya ia tidak suka jika itu sampai terjadi

Sementara risya, kini ia menjadi gadis yang imut juga sangat cerdas sangat berbanding terbalik dengan sifat rifki, kalau risya adalah gadis kutu buku yang kerjaannya pasti ke perpustakaan, jarang sekali ia ke kantin untuk istirahat karna nesya selalu membuatkannya bekal dan karna alasan itulah ia memilih menghabiskan waktunya di perpustakaan, selain itu ia mempunyai sifat yang sangat cuek.

"Tante, nanti pulang sekolah temenin risya ke toko buku boleh ga?" Tanya risya di depan rumah

Nesya tersenyum "boleh risya, nih bekal buat kamu" ucap nesya lalu menyodorkan tempat makan di hadapan risya

"Tan, rifki juga mau dibawain bekal" protes rifki

"sok iye lo kak! Bukannya tiap istirahat lo sukanya mejeng dikantin ya? Terus buat apa bekel dari tante nesya?"

bryan keluar dari mobil "kan gw udah bilang ke lo berdua manggil istri gw itu bukan tante! Dia juga sama kayak gw, kakak lo!"

"yaudah sih kak, yuk lah berangkat" ucap rifki pasrah kalau ia sudah mendengar celoteh kakanya

Sementara risya ia mengikuti rifki dari belakang

"Aku berangkat kerja dulu ya" ucap bryan sambil tersenyum dihadapan istrinya

"Iya, hati-hati ngendarain mobilnya" ucap nesya lalu ia memeluk bryan

"Sabar ya sayang kamu gak perlu khawatir aku yakin kita pasti bisa punya anak" ucap bryan saat memeluk istrinya

"Iya kak"

"Yaudah aku berangkat kerja dulu ya, kamu jangan sampai kecapean"

Nesya mengancungkan kedua jempolnya sambil tersenyum

Rifki RisyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang