12

263 14 5
                                    



"Risya, gw mau bersihin luka gw dulu" kata dendy

"Yuk, gw bantu"

Kini giliran risya yang menggandeng lengan dendy "pelan-pelan aja den jalannya"

Dendy hanya mengangguk lalu mengubah kecepatan jalannya dengan pelan

"Risya" panggil dendy

Risya menengok ke wajahnya "kenapa?"

"Bisa jauhin richard?"

"Kenapa?"

"dia jahat risya"

"Semua temen rifki emang jahat, rifki sendiri yang bilang kayak gitu"

"Iya gw ngaku gw emang nakal, tapi risya richard bukan lagi temen kakak lo. Risya lo harus bedain mana yang nakal dan mana yang jahat"

"Apa bedanya? Sama aja"

"Menurut gw, gw dan temen-temen gw ga jahat karna kita ga ada niat sedikitpun untuk nyelakain seseorang, tapi orang jahat dia punya banyak cara untuk nyelakain seseorang. Risya gw ga jahat kembaran lo ga jahat, kita ga pernah ngelakuin tindakan kriminal, dan richard? Kita gatau alesan pasti dia bisa ada di indonesia ini"

"Ya dia bilang karna disuruh kakaknya den"

Dendy memberhentikan jalannya, ia menatap risya dengan tatapan tajamnya "untuk apa? Untuk menghilangkan rasa traumanya? Kenapa baru sekarang? Kenapa bukan setelah ayah dan ibunya meninggal? Ini semua janggal risya"

Risya terdiam seketika "bener den, ini semua ada yang janggal" risya lalu menutup matanya pelan dan menarik nafasnya "gw akan buka kejanggalan ini"

Dendy memegang lengannya "jangan sendiri ris, gw takut lo kenapa-napa"

"Iya den, kita berdua yang bakal buka kejanggalan ini. Gw pun bingung siapa rihanna sebenernya? Dan ada tujuan apa dia datang ke indonesia? Dan lo harus tau den, dia rela belajar bahasa indonesia berbulan-bulan hanya untuk ketemu richard"

"Gw emang udah mikirin ini ris dari awal, pokoknya lo tenang aja ya"

Risya menganggukkan kepalanya, lalu kembali memegang lengan dendy untuk membawanya ke uks

- - - - -

"Kak vio kenapa ada disini?" Tanya richard

Ya, kini mereka berdua ada di dalam mobil viola. Viola baru saja mendapat kabar perkelahian richard sehingga ia buru-buru datang menemui adiknya

"Gw dapet kabar dari bryan"

"Kak vio, jangan tatap gw kayak gitu gw beneran udah berubah kak vio"

Viola menggelengkan kepalanya ia tetap terus memperhatikan adiknya dengan mata tajamnya

"kamu mau kaka bawa ke psikiater?"

"Ya enggalah kak, gw juga bingung kak gw ga bisa kontrol emosi gw kak"

"Richard! Kontrol emosi kamu dek! Kamu mau kejadian satu tahun yang lalu keulang lagi?"

Richard menggelengkan kepalanya "engga kak, percaya sama richard kak, richard ga akan ngulang ini lagi"

"Kakak ga mau sampai ada yang menjadi korban kamu lagi"

"Iya kak, aku janji"

"yaudah, kamu ke ruang bk dulu pasti kamu kena skors nanti kita langsung pulang"

"Kak vio" panggil richard

"Apa lagi dek?"

"Tolong simpan ini rapat rapat dari semua orang, cukup kak vio dan kak bryan aja yang tau semua kejelekan richard"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 18, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Rifki RisyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang