Episode 2

150 25 87
                                    

    Maaf telat...
Harusnya up hari Jum'at...

  "Aaaaaaaa" teriak Anika untuk yang ke dua kalinya.Ia berlari menuju dapur lalu berhenti tepat di balik pintu sambil menampar bolak balik pipinya untuk memastikan bahwa hal ini benar benar nyata.
"Tidak Anika ini hanya mimpi...ini hanya mimpi...oh tapi ini sakit" ucapnya sembari menampar pipinya sendiri.Tiba tiba pintu terbuka dan menampakkan sosok pria misterius itu sontak Anika berteriak untuk yang ketiga kalinya dan berjalan mundur.Pria itu semakin mendekatinya dengan senyuman.
"Jangan mendekat...jangan mendekat...jangan mendekat" teriaknya.
"Hi beau..." tung...belum sempat pria itu melanjutkan ucapannya Anika malah menghajar kepalanya dengan wajan penggorengan yang ada dimeja.
"tiful" pria tersebut melanjutkan ucapannya tanpa merasakan sesuatu apapun padahal baru saja kepalanya di timpuk dengan wajan.
"Aaaaaaaa" teriak Anika untuk yang kesekian kalinya,Anika tercengang,tanpa aba aba ia langsung berlari keluar.
"Manang...Macky...tolong..tolong" teriaknya di depan kolam.Pria misterius itu malah menampakkan senyumannya dan terus berjalan menghampiri Anika,berbeda dengan yang di kejarnya Anika merasa ketakutan dan terus berteriak sambil berlari.
Saat ia telah membuka gerbang untuk kembali masuk kerumah karena tadi ia berlari keluar saking takutnya,lalu ketika Anika akan menutup gerbang ada seseorang berjalan pelan di belakanya, dan menepuk pundak Anika.
"Hoy...Anika" suara itu mengagetkannya.
"Haa ahh" teriak Anika kaget ia pikir itu sosok pria tadi.
"Heyy kau dari mana?" tanya Manang, namun Anika tak menggubrisnya ia masih menetralkan nafasnya karena berlari.
"Heyy Anika.. Anika" Anika malah berjalan waswas sambil menatap kanan kiri memastikan keberadaan sosok pria yang mengejarnya,tanpa memperdulikan Manang yang terus bertanya padanya.Manang hendak menyusul Anika tetapi suara mobil bibi Stella membuat Manang mengurungkan niatnya dan memilih membukakan gerbang.
~~~
Anika merasa aman sekarang ia pun membuka pintu kamarnya hendak masuk.Ternyata dikamarnya ada Macky yang tengah duduk di pinggir kasur.
"Ate sino siya??"ucap Macky dan menunjuk sesuatu yang ia maksud
" Sino???"jawab Anika bingung,ia pun membalikan badannya dan ternyata yang dimaksud Macky ialah pria misterius itu.pria tersebut bangkit dari duduknya tanpa mengalihkan pandangannya yang terus menatap Anika.
"Hi Beautiful" ujarnya disertai senyuman.
Anika mendaratkan bokongnya diatas kasur disamping Macky, ia merasa dalam bahaya sekarang sampai sampai ia tak bisa berkata kata lagi.
Anika pun menceritakan semuanya dari awal pada Macky bagaimana pria itu bisa ada disini.
~
"Ano?!" ucap Macky kaget sekaligus bingung terhadap apa yang Anika ceritakan padanya.
"Jadi dia keluar dari tablet ate, bagaimana bisa??tapi dia terlihat seperti manusia"
"Iya dia memang hidup,tapi aku tidak tahu apakah dia manusia atau bukan"
   Anika menghampiri pria itu,sekarang ia tak lagi merasa takut pada pria itu,toh pria tersebut tak bergeming sama sekali.
"Hey..mengapa kau bisa keluar dari tablet ini??" tanya Anika yang sudah berada dihadapan pria itu.
"Hi Beautiful" ucap pria itu,seperti tak punya kata kata lain tuk diucapkan.Dan tentu daja membuat Anika mendengus sebal atas apa yang pria itu ucapkan.
"Hoy ate dia bilang kau cantik" ucap Macky menggoda sang kakak.

"Heh..tidak sepertinya dia tak mengerti"ujar Anika
" Hey apakah kau bisa mengatakan sesuatu selain 'Beautiful' hah???"ucap Anika pada pria dihadapannya.
"Hi Beautiful"
"Ouhhh..." Anika semakin kesal,ia pun berjalan kasar untuk kembali duduk.Macky mengambil alih tablet yang Anika genggam sedari tadi,ia menyentuh tombol di tablet yang membuat pria tersebut berkata tapi tak bersuara.
"Kenapa dia jadi seperti itu??" tanya Anika pada adiknya.
"Aku menyentuh tombol silent yang ada pada program apl ini "
"Ouhh..." pandangan Anika tak lepas dari pria itu,ia benar benar tak menyangka.
"Bagaimana jika kita delete saja ate,aku akan men-deletenya sekarang" ujar Macky yang hendak menyentuh tombol biru bertuliskan 'delete'.
"Whooou..." Anika langsung mengambil tablet tersebut dari tangan Macky.
"Kenapa ate??"
"Sebaiknya dia tetap disini" entah mengapa Anika merasa tak ingin kehilangan pria kaku ini.
"Baiklah ate,boleh aku pinjam lagi?" Anika pun memberikan tablet utu pada adiknya.
"Apl ini untuk apa ate?apa namanya?"
"Namanya 'Virtual person Maker' apl ini untuk menggambarkan kekasih idaman yang tampan"
"Ooo...aku tau kenapa ate tak ingin menghapus ini" tebak Macky tersenyum jail.
"Ishh...apa yang kau bicarakan,tidak seperti itu" bantah Anika.
"Hem..baiklah kalau begitu aku akan menghapusnya"
"Hei jangan" ucap anika langsung merebut tablet itu.
"Tapi ate bagaimana jika bibi Stella  mengetahuinya,dia akan marah"

My App BoyfieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang