saat melihatmu tersenyum bahagia dengan lelaki yang kau terima untuk menjadi pendampingmu di dunia, hati tersayat-sayat rasanya.
tapi, aku coba melihat dari sudut pandang yang lain.
jika kau bersama denganku, menerimaku saat aku menyatakan perasaanku padamu, apakah kau akan tersenyum seindah itu? aku juga masih ragu.
jadi menurutku, seperti ini saja sudah baik.
melihat dari sudut pandang yang lain membuatku rela untuk melepasmu dan berdampingan dengan pria gagah yang telah menyatakan cintanya padamu.
aku menyerah dan memutuskan untuk mundur.
bukan karena aku kalah. sebab ini bukan pertarungan. aku hanya sadar, diriku memang tidak pantas untukmu. belum tentu bisa mengikuti apa pintamu dan juga masih ragu apakah aku bisa membahagiakanmu.
jika kau bahagia dengannya, aku juga bahagia. dan berbahagialah terus selamanya di dunia. itulah doa yang selalu kupanjatkan untukmu padaNya.
selamat tinggal. aku akan benar-benar mundur dan menghilang dari duniamu.
— 22 Mei 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Kepingan Luka
Poetrysiapapun pernah merasakan luka, bukan? mari kita bersama mengobati luka dengan cara mengenangnya. menjadikan kepingan luka yang terjadi sebagai pengalaman berharga yang menjadikan kita pribadi yang jauh lebih baik dari sebelumnya. jauh lebih bijak d...
