bagian 7: jangan uji kesabaranku

3.2K 264 0
                                    

Tubuh cloud telah terhisap semuanya ditubuh seretide. Seretide lalu menjilat bibirnya. " lezat." Serunya. " maaf, orang yang kau makan adalah mateku. Lebih baik kau lepaskan dia, atau aku akan membunuhmu." Ancam sephirot. " ka.. kau tidak bisa membunuhku. Matemu sekarang berada didalam tubuhku. Jika kau membunuhku, itu sama saja dengan membunuhnya." Seru seretide. " lalu? Apa maumu?" Seru sephirot. " jika kau membiarkan aku memukulmu sampai puas, aku akan mengeluarkan matemu dari tubuhku." Seru seretide. " baiklah, jika itu maumu." Seru sephirot. Ia lalu menancapkan pedangnya ketanah. Seretide menyeringai.
Seretide lalu mengeluarkan batang pohonnya dan mulai menyerang sephirot dengan membabi buta. " mati! Mati! Mati kau!" Batin seretide dalam hati sambil terus menyiksa sephirot.
Cring
Dari tubuh seretide mengeluarkan sinar. " itu dia." Seru sephirot. " seretide, seharusnya kau merasa bangga. Karena, kau satu satunya monster rendahan yang bisa melukaiku." Ejek sephirot. " apa?! Rendahan?" Seru seretide. " lebih baik kau ralat ucapanmu! Atau aku akan membunuh matemu!" Sambungnya. " sayang sekali. Aku sudah mengetahui letaknya." Seru sephirot menyeringai. " dari pedang genggamannya." Sambungnya. " apa?!" Seru seretide.
Tubuh seretide tiba tiba kaku dan sudah menjadi es. " a... apa yang..." seru seretide terkejut yang melihat tubuhnya sudah menjadi es. Sephirot mengambil pedangnya yang menancap. " kau terlalu fokus memukulku, sehingga kau tidak sadar jika aku mentrasnfer kekuatanku di pedangku." Seru sephirot sambil berjalan dan mengacungkan pedang kerah seretide. " ta.. tapi... bagimana bisa..." seru seretide. " akarmu. Akarmu tertanam ditanah. Aku membuatmu menjadi beku melalui akarmu." Seru sephirot.
Zrat
Crash
Tubuh seretide terbelah menjadi dua. Sephirot lalu mengambil cloud dan menggendongnya dengan satu tangan. " tu... tunggu... ampuni aku... ampuni kau, tuan.." seru seretide memohon ampun. " katakan padaku. Apa alasan yang membuatku mau memaafkanmu?" Seru sephirot. Seretide tida menjawab. Ia terus meneteskan keringat dingin. " matilah." Seru sephirot sambil menebaskan pedangny pada seretide. Seretide lalu mati.
*****************************************
     " pergi kalian!"
     Rinoa dan squal agak menjauh karena dilempar barang oleh cloud. Tiba tiba sephirot datang.
     " ada apa?" Tanya sephirot. " a.. anu... mate anda melempar kami dengan barang barang dan menolak diperiksa." Lapor rinoa. " mate, tenanglah... biarkan gadis ini memeriksamu." Bujuk sephirot. " tenang? Bagaimana bisa tenang jika aku berada di sini, bajingan? Terutama bersamamu!" Bentak cloud.
      " tenangkan dirimu, mate." Bujuk sephirot sabar. " bagaimana aku bisa tenang jika bersama orang brengsek seperti kau!? Pergi dari sini bajingan! Dasar bajingan!" Bentak cloud. Mata sephirot mulai memerah. Rinoa dan squal terkejut. " tu... tuan.." seru rinoa.
      Sephirot lalu mencekik cloud, mengangkatnya dan menabrakkannya ke dinding. " tu... tuan.." seru rinoa panik. Cloud tampak panik. Ia mengeliat dan berusaha melepaskan tangan sephirot. Tapi tidak berhasil. " jangan menguji kesabaranku, mate.." seru sephirot dingin. " atau kau akan menyesal."

Malam Tanpa BulanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang