1

38 17 7
                                    

🎀Ariella's POV🎀

"Pada dimana sih? gue nunggu di kantin nih sendirian!" ucapku ditelfon.

"Iya bentar! ini gue nunggu Rangga boker dulu— Oi Rang! buruan nih si pendek ngamuk!" Aku bisa mendengar Alec sedang menggedor pintu kamar mandi.

"Ck. buruan ah pokoknya." aku mematikan sambungan telfon dan kembali memakan kentang goreng dihadapanku.

Sambil melihat sekeliling kantin Montreal Private School, setiap hari selalu begini, tiap siswa duduk dengan geng nya masing-masing. Sini biar aku jelaskan geng yang ada disekolah ini.

Geng yang selalu jadi sorotan tidak lain adalah geng nya Azio, anak pemilik sekolah privat ini. Azio dengan 2 temannya yang dipanggil Tom dan Ivan. Mereka bertiga bisa dibilang sepaket karena kemana-mana ya memang selalu bertiga. Soal fisik jangan ditanya karena mereka bertiga memiliki badan yang bagus dan paras yang mendukung tapi Azio yang paling unggul diantara mereka. Meja kantin yang diduduki Azio dan kedua temannya kalau tidak diisi dengan cewek-cewek dari ekskul Cheerleader ya cowok-cowok dari tim futsal nya. Tapi terkadang Alec ikut duduk dengan mereka karena Alec juga ikut futsal.

Kemudian ada geng Cindy. Huh. aku cukup bingung mau menjelaskannya dari mana. Cindy merupakan ketua tim cheerleader di Montreal Private School. Cindy dan gengnya selalu mengkuti Zio dan temannya kemana saja seperti anjing hilang. Tapi Azio dan temannya tidak pernah memberi perhatian lebih kepada Cindy&Geng. Sudah kelihatan kalau Cindy naksir mati-matian sama Azio, tidak heran tiap cewek yang mencoba mendekati atau melihat kearah Azio berurusan dengannya. Pernah ada cewek kelas 1 yang tidak sengaja berdiri dibelakang Azio saat mengantri membeli makan, cewek itu langsung dibully habis-habisan karena dikira mau menikung Cindy dari Azio, dan akhirnya cewek kelas 1 itu pindah sekolah karena tidak tahan di bully selama 1 semester. AKU TAU! ini benar-benar gila.

Oh, kalian pasti bingung aku ada di geng siapa? Aku, Alec, dan Rangga. Semua orang tau itu. Kami bertiga juga seperti Package Deal. Selalu kemana-mana bersama sejak SD. Karena orang tua kami berteman (karena bisnis ofc) dan akhirnya kami juga berteman sejak itu.

Aku pernah punya keinginan ikut ekskul Cheerleader tapi Rangga dan Alec melarang ku karena berbagai alasan gak masuk akal seperti: "Lo pake rok pendek-pendek nanti masuk angin, kalo sakit yang ribet siapa? kita kan?" kata Alec

"udahlah duduk diem aja dirumah terus jalan-jalan sama kita, gak usah ikutan ekskul cheerleader banyakin  dosa." kata Rangga.

"Lo cuma boleh ikutan ekskul mading itu atau gak olimpiade doang. yang lain gak boleh." kata Alec

Jadi aku memutuskan untuk tidak ikut ekskul apa-apa karena mereka yang bilang dan cuma cheerleader yang membuat ku tertarik.

Kalian pasti heran kenapa aku mengikuti maunya mereka berdua? ya, itu karena kami bertiga selalu saling minta dan ngasih advice kayak kurang afdol gitu kalo belom dibicarain bertiga.

"Heh!" kata Alec sambil melambaikan tangannya di depan wajahku

"Ih lama banget sih!" kata ku

"ini nih si babon, boker nya lama banget." kata Alec sambil menyenggol Rangga.

Rangga langsung menepak belakang kepala Alec, "Oi kecoak, lo tuh gak inget tadi ikutan boker juga!"

"Pantes aja, baunya gak enak daritadi." kataku sambil pura-pura muntah.

Alec dan Rangga sontak langsung berteriak, "Gue cebok!"

Seisi kantin pun menoleh kearah kami. Tapi perhatian mereka teralih dengan bel yang berbunyi.

"Hahaha! serah deh, gue kelas ya?" kata ku sambil mem

"pulang nanti temenin gue cari gitar baru yok gengs!" kata Rangga

"Ayok! Sekalian temenin aku meni-pedi ya!" kata ku sambil mencubit pipi Alec dan Rangga bersamaan.

ENTRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang