9

80 0 0
                                    

Retta dan teman temannya di buat syok dengan perkenalan ini, karena mereka gak nyangka kalo yang mereka temuin itu bonyok si 5 cecunguk itu,apalagi sahabat orang tua mereka.

"udah ya sesi perkenalannya,sekarang kita bakal bicarain hal yang serius. "ujar adam,mendengar itu retta,arvind dan kawan kawan menatap intens yang berujar.

"uncel emangnya mau ada apaan sih."ucap retta memberanikan bertanya.

"jadi gini,kita ini sahabatan dari kecil kita selalu bersama dan gak terpisahkan. Setelah itu diantara kami ada yang menikah hingga yang lainnya menyusul. "ujar vito.

"kami dulu sudah membuat perjanjian dan itu harus terkabul. "kata vero.

"emang perjanjian apaan om. "tanya arvind dan yang lain menganggukkan kepala.

"kita membuat perjanjian apabila kita mempunyai anak, maka saat besar kita akan menjodohkan mereka. "jawab wiliam.

"jadi maksud kalian. "tanya ana menggantung.

"yap, kalian akan kami jodohkan. "jawab cessie.

"WHAT. "teriak sepuluh remaja itu kompak.

"apabila kalian menolak, fasilitas kalian akan kami cabut. "lanjut vita.

"WHAT. "teriak mereka lagi karena di tambah syok karena perkataan mereka.

"dan bakal di coret nama kalian dari kartu keluarga. "lanjut risa.

"WHAT. "teriak mereka ketiga kalinya.
Teriakan mereka yang ketiga, meupakan teriakan yang paling kencang yang membuat para orang tua mereka menutup telinga mereka.

"gak bisa gitu donk ma, kan kita bisa cari pasangan sendiri sendiri. "protes bryan.

"gimana mau cari, kamu aja gk move on move on dari mantan kamu. Trus kapan lagi mau cari,mau nunggu sampe tua baru dapet. "jawab vera sarkatis.

Nella yang mendengar perkataan itu langsung menatap bryan intens dan yang ditatap hanya menggarukkan kepala.

"mah ini tuh bukan jaman siti nurbaya, pake di jodohin segala. Lagian aku lagi cari pasangan kok,jadi gak perlu di jodohin kaya gini. "protes ana.

"heh apa kamu bilang lagi cari pasangan, kamu bukan cari pasangan tapi cari pajangan.sekalinya dapet cuma kamu mainin trus di putusin. "ujar winda.

"apaan sih mah, aku kan blom dapet yang pas aja. "jawab ana.

"yaudah di antara mereka aja pasti ada yang pas kok. "kata winda sambil menunjuk arvind dan teman temannya, ana yang mendengar perkataan mamanya hanya mendelik kesal.

Dan terjadilah perdebatan di antara mereka karena ketidak setujuan dari sang anak.

Mereka melupakan party yang sedang di adakan di aula dan hanya mementingkan perdebatan mereka..

Hanya retta dan para ayah yang hanya diam dan menatap perdebatan antara ibu dan anak itu dengan jengah.

Wiliam yamg melihat anaknya yang hanya diam meresa bingung,dan langaung menghampirinya.

"kok kamu diem aja sih sayang, kamu gak mau ikut protes kaya yang lain."tanya wiliam pada retta.

"buat apa protes toh akhirnya kita gak bakal bisa nolak, lagian ngabisin tenaga aja sih.lagian juga pilihan dari orang tua itu yang terbaik dan gak bakal menjerumuskan anaknya dalam pilihan yang buruk. "jawab retta santai dan bijaknya.

Wiliam yamg mendengar jawaban dari anknya hanya tersenyum dan mengelus lembut kepala sang anak, setelah itu berlalu menghampiri sahabat sahabatnya.

Bad boy vs Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang