Chap 2; So what?!

59 12 0
                                    

Berhubungan tanpa rasa. Ibarat kau belanja tanpa busana. Bagaimana rasanya? Seru bukan?

📍

Jungkook sekarang menatap Nam Hyo Joo dengan sinis. Oke. Permasalahan baru di hidup mereka. Bagaimana bisa mereka memanjat gerbang belakang sekolah kalau salah satu dari mereka punya Altophobia (phobia ketinggian). Ya, gadis itu. Gadis belekan yang tidak berada dalam kadar kecantikan taraf mata Jungkook.

"Hei bodoh. Naik saja lah. Kau tak akan jatuh. Lihat, aku disini memegangimu" Ucap lelaki itu menenangkan.

Tapi gadis itu tetap keukeuh menggelengkan kepalanya. Dia tidak takut jatuh. Melainkan dia takut pada persentase seberapa tinggi pagar itu. Mungkin 2 / 2,5 meter? Dan perlu diketahui phobia ketinggian dan phobia jatuh itu dua hal yang berbeda.

Jungkook kembali menatap gadis di depannya itu dengan malas.

Sungguh, gadis itu malah menyusahkan. cara yang awalnya mudah. Bahkan sangat mudah. Berubah menjadi cara yang sulit, benar-benar gadis tak tau cara menikmati hidup.

"Apa" gadis itu menjawab. Dengan nada yang sedikit merasa bersalah?

"Kau mau bolos dan tetap disini atau mau masuk dan belajar?" itu kata yang keluar dari mulut berintonasi dingin seorang Jeon Jungkook. Sebenarnya Jungkook hanya perlu keyakinan Hyo Joo kalau mereka tidak akan kenapa-napa. Tapi dengan gadis tak tau malu ini, semua kata 'hanya' berubah menjadi 'sangat'.

"Tentu saja masuk dan belajar. Apa kau gila?!" kata Hyo Joo. Kemudian ia sadar akan itu, kepalanya menunduk. Dia sadar kalau dirinyalah yang menyulitkan semuanya.

"Yang gila disini siapa? Kau atau aku?" Tangan Jungkook terangkat. Jari telunjuknya dengan lihai mengarah kearah Hyo Joo dan dirinya secara bergantian.

Samar-samar gadis itu menjawab "Aku" tapi Jungkook masih bisa mendengar penuturan itu.

Lalu lelaki itu kembali menghembuskan napasnya sedikit kasar. Entah berapa kali ia sudah melakukannya sekarang.

"Cobalah. Kau tidak akan tau rasanya kalau tidak mencoba" tuturnya kembali menenangkan.

Sekarang gadis itu mendongak, menatap Jungkook dengan tatapan takut yang disinyalir bisa dirasakan oleh lelaki itu.

"Trust me. Kalau kau kenapa-napa kau bisa meminta satu permintaan padaku apapun itu. Aku pasti akan mengabulkannya" embel-embel Jungkook untuk gadis itu. Dan sekarang gadis itu sedikit memiliki keyakinan mungkin?

Tangan kecilnya memegang pundak Jungkook, kemudian sedikit mengangguk tanda yakin.

"Tapi jangan mengintip" kata Hyo Joo di selingi tatapan tajam.

Jungkook hanya sedikit menyunggingkan senyumnya dan mungkin ia juga lega dengan ini. Dia menyuruh Hyo Joo berbalik memunggunginya dan dengan sigap lelaki kekar itu mengangkat tubuh Hyo Joo.

"Bagaimana ini tidak sampai?" kata Hyo Joo khawatir.

Jungkook yang menahan berat beban Hyo Joo hanya kembali mengangkat gadis itu lebih tinggi.

"pegang gerbangnya" ucapnya kemudian.

Yap! Hyo Joo berhasil memegang gerbang yang terbuat dari semen itu. Kemudian dia di bantu oleh dorongan Jungkook agar bisa duduk diatas sana.

"Huh akhirnya" Jungkook sekarang bisa bernapas lega. Tapi tidak dengan Hyo Joo. Puncak konflik batinnya berada disana sekarang. Keringatnya bercucuran. Matanya buram. Dia sesekali mengusap wajahnya dan mengatur napasnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 22, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Luvfonte [JJK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang