Agatta

bagian 2

Beberapa minggu sudah berlalu sejak kepindahan kami ke kota ini , mungkin sudah lebih dari 2 bulan , dan setiap harinya aku hanya duduk didepan rumah jaga toko roti ( bread shop )

Disini roti menjadi salah satu makanan pokok warga sekitar jadi bisa dibilang ini menjadi bisnis yang cukup menjanjikan dan setiap harinya lumayan banyak juga yang membeli roti di toko kami . disini aku kebagian tugas menjaga toko dan melayani pembeli sementara mamah yang bertugas membuatnya , kalau aku yang membuatnya sepertinya masih belum bisa , ayolah aku bahkan baru 16 tahun , kebanyakan remaja sepertiku masih ingin bermain dengan teman teman dan hanya ingin bersenang senang dan bersekolah , sementara aku yang hidupnya berpindah pindah sulit untuk mendapatkan teman , ini semua karna pekerjaan ayah yang selalu ditempatkan di tempat tempat yang berbeda .

Dalam membuat roti kata mamah diperlukan kesabaran dan juga niat , mamah memang ahli dalam membuat kue dan roti bahkan disetiap hari ulang tahunku mamah selalu membuatkan kue yang terenak khusus untuku maka dari itu tidak heran klo kue dan roti buatan kami laris dan banyak pembelinya

Tapi tidak jarang pula jualan kami sepi , lagipula tidak setiap hari orang memakan roti kan ? , kalian tau , duduk disini setiap hari melihat mobil dan orang orang lewat toko kami itu "menjenuhkan" tentunya karna mereka hanya lewat tanpa mampir disini . meskipun tempatnya agak jauh dari pusat kota , didepan rumah kami cukup ramai dilewati , karna merupakan salah satu jalan utama menuju pusat kota dan selain toko milik kami disekitar rumah juga banyak toko toko lain yang berjualan beraneka macam benda dan kebutuhan pokok , seperti toko sembako , cafe , toko bunga , dan masih banyak lagi toko yang lain sehingga tidak perlu jauh jauh untuk berbelanja kebutuhan sehari hari.

"Agatta , sudah lebih dari dari 2 bulan kita pindah kesini dan kau tidak pernah keluar rumah sekalipun , memangnya kau tidak merasa bosan hanya diam dirumah saja selama berhari hari " , tiba tiba mamah bertanya

"Tidak ah lagipula memangnya mau kemana akupun tidak tahu tempat tempat dikota ini " aku menjawab dengan nada malas

"maka dari itu cobalah pergi melihat lihat kota ini dan belilah sesuatu , biar tokonya mamah yang jaga lagipula tinggal sedikit yang belum terjual , mungkin untuk makan malam kita saja " , mamah menyuruhku sambil memberikan uang kepadaku

"Hmm , ya sudahlah " , aku pun menerima uang pemberian mamah , mengambil jaketku karna udara diluar memang agak dingin

Dan akhirnya aku melangkahkan kakiku pertama kali keluar rumah , enaknya kemana ya . . ah bagaimana aku mau jalan jalan seluk beluk kota ini saja aku tidak tahu , ah yang penting jalan ah .

Tapi kata mamah dibagian utara kota ini ada tempat yang pemandanganya bagus bagus , hm tidak ada salahnya juga kan kesana , baiklah tempat tujuan sudah ditentukan saatnya aku melangkahkan langkahku menuju arah utara

Belok kanan lurus ada pertigaan belok kiri belok kanan belok kanan lagi lurus terus mengikuti kemanapun kakiku melangkah , sudah sekitar 15 menit aku berjalan dan masih belum menemukan tempat itu lebih jauh lagi melangkah lebih banyak perempatan yang ku lalui bahkan sekarang aku sudah tidak tahu mana arah utaranya , dan semakin lama sepertinya rumah rumah pemukiman penduduk semakin berkurang dan terlihat daerah yang cukup tenang dan damai jauh dari keramaian kota , dan sepertinya aku sudah sampai di daerah pinggiran kota

Dan diujung sana sepertinya ada keramaian , setelah kudekati ternyata benar saja sepertinya inilah tempat yang dimaksud . . disini banyak sekali orang , anak anak yang sedang berlari lari , bermain layang layang , dan bahkan ada juga yang menangis karna terjatuh , lucunya . . ini seperti sebuah tanah lapang yang cukup luas atau bisa disebut dengan taman kota , selain anak anak dengan orangtuanya disini juga ada banyak remaja yang sedang berkumpul , ngobrol dan bercanda di sebuah kafe yang jaraknya tidak jauh juga dari taman yang tadi