Ialah Umma, perempuan bermata embun bening kebiruan. Menyandarkan letih perjalanan pada matahari yang tersaput kuasan awan.
Seperti anak yang tertatih berjalan di belakang ibunya, Umma menjelajahi lembah hingga mendaki bukit terjal pada kelokan waktu ke sekian.
Pada hamparan Laut Selatan pada puncak Merapi, Umma kabarkan tentang pencariannya pada Siwa. Nama yang dialirkan sepanjang nadi Kali Boyong.
Terpahat sudah belahan hati pada beringin kembar. Ialah Siwa: naungan di mana Umma mengakiri perjalanan. Jauh sebelum datang senja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antologi Puisi: Amsal Cinta Kali Boyong
PoesiaAntologi Puisi: "Amsal Cinta Kali Boyong" merupakan sekumpulan karya puisi yang merefleksikan proses kreativitas saya di dalam jagad kepenyairan. Semoga antologi ini dapat memberikan kontribusi dalam blantika sastra Indonesia. Semoga.