03

612 106 68
                                    

🍬🍬🍬🍬🍬🍬🍬🍬🍬

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍬🍬🍬🍬🍬🍬🍬🍬🍬

MINHYUN yang terluka pulang bersama Jaehwan, karena orangtua Minhyun masih belum kembali ke rumahnya, akhirnya Minhyun terpaksa menginap lagi di rumah keluarga Kim, Jaehwan dan Minhyun sekarang ada di dalam kamar Jaehwan.

"Mau makan apa?" Tanya Jaehwan.

"Apa aja," jawab Minhyun datar.

"Ya udah gua rebusin batu ama nanak pasir mau?"

"Ih kenapa sih daritadi ngomongnya kek gitu!" geram Minhyun sambil menatap Jaehwan jengkel.

"Makanya kalau ditanyain itu yang jelas, jangan asal."

Minhyun yang kesal langsung menarik selimut Jaehwan menutupi seluruh tubuhnya, sebuah kebiasaan yang sejak dulu Minhyun miliki kalau dirinya merasa kecewa atau permintaannya tidak dituruti. Melihat hal itu Jaehwan hanya menghela napas panjang dan memilih untuk meninggalkan Minhyun sendiri.

Pikiran Jaehwan sedang kalut, dirinya tidak tahu harus berkata apa pada Nyonya Hwang jika mengetahui putra bungsunya terluka. Jaehwan tidak ingin berlebihan mengingat Minhyun juga adalah seorang pria. Namun mengingat bagaimana protektifnya keluarga Minhyun pada anak itu, Jaehwan yakin—Minhyun tidak akan diperbolehkan untuk mengikuti kegiatan kampus apapun.

Dan Jaehwan tahu betapa kerasnya Minhyun melakukan segala persiapan yang ada. Setelah dua belas menit berdiam diri, akhirnya Jaehwan memilih untuk memesan makanan melalui aplikasi driver online. Jaehwan membeli di salah satu restoran Jepang yang Minhyun sukai, Jaehwan memesan sushi, shabu-shabu dan juga okonomiyaki. Usai memesannya, Jaehwan memutuskan mengurung diri di dalam ruang musik miliknya dan mulai memainkan gitar akustik kesayangannya. Mulai menyanyikan lagu dari salah satu grup idol bernama Mau Satu yang baru saja mengeluarkan album terbarunya saat bulan Maret lalu dan bulan Juni nanti akan mengeluarkan album lagi.

Lagu Day By Day menjadi pilihan Jaehwan untuk dimainkan, duduk di dekat jendela yang terbuka dan langsung menghadap ke taman belakang. Alunan pelan dari gitar milik Jaehwan ditambah dengan suara merdu milik Jaehwan, membuat Minhyun yang awalnya berbaring di ranjang kamar Jaehwan memilih untuk menyusul Jaehwan.

Saat menemukan Jaehwan yang begitu larut pada music yang sedang dimainkannya, Minhyun masih asyik mengintip dari balik pintu ruang musik Jaehwan―mendengarkan Jaehwan yang sedang larut pada dunianya adalah hal yang sangat Minhyun sukai, karena hanya pada saat seperti ini Jaehwan akan menunjukkan pesonanya.

"Ngapain di sana? Mau nyuri?" celetuk Jaehwan.

"Apaan sih Lele!"

"Ya makanya jangan ngumpet, sini!"

Minhyun-pun menurut dan mendekati Jaehwan. Keduanya sudah duduk bersama di dekat jendela dan menatap ke arah beberapa bunga yang mekar di sore hari seperti saat ini. Jaehwan secara tiba-tiba mengelus pipi Minhyun yang memerah.

Corny Jaehwan [MINHWAN][√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang