MINHYUN dan Jaehwan sudah kembali ke rumah, lebih tepatnya rumah Minhyun. Melupakan segala amarah dan salah paham selama tiga bulan yang terjadi di antara keduanya, sekarang Minhyun harus berhadapan dengan orangtua Jaehwan dan orangtuanya.
"Hyun coba kamu jujur aja sama Papa dan Mama... kamu hamil anak Jaehwan ya?" tanya Mama Minhyun lembut.
"Nggak maaa! Aku sama Jaehwan bahkan gak pernah ciuman!"
"Eh gak pernah? Tapi kamu mau nikahin anak saya!?" Ayah Minhyun berdiri dan melipat kedua lengannya di dada, "ya udah. Kalian masuk kamar, ciuman dulu... abis itu balik sini kita pilih undangan buat nikahan kalian."
"Wah sesuatu sekali ajaran kamu, Mas."
"Apaan sih!" jerit Minhyun frustrasi.
Minhyun akhirnya memilih untuk meninggalkan dua pasang suami-istri yang rasanya sama gilanya, apakah ini semua akibat dari persahabatan selama tiga puluh tahun yang mereka jalani sehingga rencana pernikahan mendadak dan tidak tahu diri Jaehwan bisa diterima dengan cepat oleh kedua belah pihak? Minhyun masuk ke dalam kamarnya dan menenggelamkan wajahnya di balik bantal berwarna baby blue miliknya.
Sejujurnya dia benar-benar pusing. Seongwu awalnya mengajaknya ke cafe Kuanlin untuk merencanakan momen berbaikan dengan Jaehwan, bukannya malah dilamar tiba-tiba oleh Jaehwan. Jaehwan yang mengikuti Minhyun dari belakang lalu ikut berbaring dan memeluk Minhyun layaknya guling.
"Lepasin! Panas anjir!"
"Hyun jangan galak-galak dong, kita kan ntar lagi nikah."
"SIAPA YANG MAU NIKAAAAH!" semprot Minhyun kesal dan lansung memukuli Jaehwan.
"Aduh ampun Hyun! Tapi beneran, mending kita nikah aja dibanding pacaran gak jelas."
Minhyun berhenti memukuli Jaehwan lalu kembali menutup wajahnya dengan bantal.
"Kamu emang mau kita berakhir sama kayak pasangan Ongniel yang pacarannya lama, zinanya lama, tapi deluan yang halal kita?"
"SAE LU LONTONG NGOMONGIN HALAL! LU KALAU GUA GAK IKUTIN KE SUPERMARKET LU UDAH BELI DAGING BABI GILING KALI YE!"
"Ya itu kan tulisannya gak jelas Hyun, wujud babinya di kaleng juga gak keliatan banget."
"Bodo!"
"Ya udah sih Hyun, lagian kan enak kalau nikah."
Jaehwan menaik-turunkan alisnya dan tersenyum ambigu ke arah Minhyun.
"Tapi Gua yang belum siap lu terobos! Badan gua lebih bagus dari luuu, tapi yang ngebobol eluuu! Kan gak lucu!"
"Lucu loh Hyun, kita kan pasangan limited dan ambigay. Bayangin aja kita diributin sama orang lain siapa yang di atas dan siapa yang di bawah... padahal mah kita bisa tukeran, ye kan?" kekeh Jaehwan.
"Emang lu mau tukeran ama gua?"
"Boleh kok, asal jangan keseringan."
Minhyun lalu diam dan menatap Jaehwan beberapa detik sebelum ia kembali menunduk malu, karena pikiran kotor itu kembali memenuhi kepalanya.
"Hyun, berarti nanti ciuman pertama kita tuh pas kita udah jadi suami-suami yah... kok aku bangga yah."
"Kenapa bangga?"
"Berarti aku bisa jagain kamu sampai kita nantinya bisa saling menyayangi satu sama lain, tanpa harus mikir apa yang kita lakuin itu cuma sekedar napsu atau emang saling sayang."
Minhyun terpukau dengan cara pikir Jaehwan yang ternyata begitu menyentuh sisi lembut Minhyun. Dengan sedikit kaku, Minhyun lalu mendekat ke arah Jaehwan dan membawa pria yang lebih muda darinya itu berada dalam dekapan hangatnya.
"Mulai sekarang dan seterusnya, aku ada di dalam penjagaan Kim Jaehwan yah!"
"Siap Kim Minhyun!"
THE END
KAMU SEDANG MEMBACA
Corny Jaehwan [MINHWAN][√]
Fanfictioncorny; "Trying to be cool, but ultimately very uncool indeed, and often even extremely embarrassing" Kisah tentang bagaimana persahabatan dengan nuansa pacaran menjebak Jaehwan dan Minhyun. [WARNING] Jaehwan as Seme and Minhyun as Uke Full of chees...