Malam ini aku menghadiri reuni SMA ku bersama rara dan dimas awalnya aku menolak ikut karena aku sungguh tidak menyukai acara reuni seperti ini, namun karena Event Organizer dari acara ini adalah kantor ku sendiri terpaksa aku ikut serta memantau jalannya acara. Acara berjalan meriah di awali dengan sambutan kepala sekolah lalu perwakilan tiap angkatan dan sekarang memasuki acara hiburan, orang-orang berkumpul saling menyapa lalu membentuk kelompok bernostalgia masa lalu kemudian tertawa, semua sedang sibuk mengenang masa lalu termasuk rara dan dimas, aku hanya menyapa satu dua temanku lalu menghindar dari percakapan yang lebih jauh, aku lebih suka menikmati pertunjukan musik yang sedang berlangsung diatas penggung sambil sesekali mengotrol jalannya acara dan terus berhubungan dengan teamku, misiku malam ini membuat acara ini berjalan semenarik mungkin sehingga pihak panitia tidak merasa kecewa memilih team ku sebagai EO nya.
Saat ini mataku tertuju pada seseorang yang sedang berdiri di tengah kerumunan, dia terlihat kebingungan menengok kiri dan kanan lalu sesekali membenarkan letak dressnya tanda tak nyaman, ada perasaan bahagia yang entah muncul dari mana datangnya ketika aku melihat sosok itu lagi, dia berjalan pincang oh ya tuhan tenyata hells dari sepatu sebelah kanannya copot entah karena dia tersandung atau lem nya memang sudah tidak merekat dengan kuat, namun dia terlihat lucu sekali berjalan mencari tempat duduk dengan wajah kesalnya seperti memaki sepatunya habis-habisan, aku menutup wajahku sendiri dan tertawa melihat kelakuan gadis aneh itu lagi.
Saat ini dia sedang duduk tak jauh dari tempatku dia terlihat membuka sepatu sebelah kanan nya dan mengumpat kesal, aku sudah tidak tahan lagi melihat kelakuannya aku pun beranjak dan berniat untuk menghampiri gadis aneh itu.
" copot sepatu sebelah kirimu" ucapku tiba-tiba sambil duduk di sampingnya, dia terlihat terkejut dan ekspersinya ketika melihat aku begitu lucu.
" untuk apa ?" tanyanya polos
" copot saja" perintahku, layaknya anak kecil dia menerut begitu saja permintaanku, aku segera merebut sepatu dari tangannya.
" ehhh jangan di buang' rengeknya lucu.
Aku hanya tersenyum lalu dengan sekuat tenaga mematahkan hell sepatu sebelah kirinya.
" nahh kalo ginikan jadi seimbang' ucapku puas.
Wajahnya terlihat berbinar-benir ketika melihat apa yang sudah aku lakukan, dia segera kembali memakai sepatu itu lalu berdiri.
" tapi aku jadi terlihat pendek"
" loh bukannya kamu memang pendek, biasanya kamu pakai kets kenapa malam ini pakai sepatu high hills seperti itu"
" sepatu ini pinjaman dari airin temanku, kata dia gak keren kalo aku datang ke acara ini memakai sepatu kets, aku jadi menyesal menuruti kata-katanya untuk memakai sepatu dan dress ini" ucap gadis aneh itu sambil kembali duduk di kursi.
" trus airin teman kamu itu dimana kenapa kamu seperti anak hilang yang kebingungan di tengah-tengah kerumunan seperti ini, jangan bilang kamu penyusup dan sebearnya kamu bukan lulusan SMA ini ?"
" enak saja aku lulusan SMA ini hanya saja aku tidak begitu suka acara yang terlalu banyak orangnya, ini gara-gara airin yang memaksaku datang kesini sekarang dia malah sibuk ketawa-ketawa dengan yang lainnya dan mengacuhkan aku " grutu gadis aneh itu lucu ".
" ohhh ya aku melupakan sesuatu, bapak kenapa ada disni"
Gadis ini kembali membuat aku kesal dengan kembali memanggilku bapak.
" sekali lagi jangan panggil aku bapak" bentak ku keras
" ia sorry aku hanya ingin membuat kamu kesal saja' ucap nya sambil tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
curhat buat sahabat
Short Storypercaya atau tidak bahwa jika suatu saat nanti kita akan bertemu dengan orang yang tepat dan di waktu yang tepat juga, bukan sebuah pertemuan yang terencana namun pertemuan yang tanpa rencana, dan akan berjalan terus tanpa rencana sampai suatu saat...