Balai Kota

30 5 2
                                    

Siapkah kau tuk jatuh cinta lagi - Hiv!

Sekarang tepat dikamar Fara, gadis itu terus memikirkan apa maksud yg Feli bilang itu

Mamah tau semuanya

Apa maksudnya? Apa iya mamah menyembunyikan semuanya?

Alvaro Pratama
Save no gue Alvaro

Fara menngerutkan keningnya setelah membaca pesan Line dari cowok aneh itu. Fara tidak membalasnya, Fara membacanya lalu menaruh benda pipih bercasing biru itu.

Alvaro Prarama
Gue tunggu di taman yg tadi
Gercep (gerak cepat)


Faranisa Fredella
Dapet id gue dari siapa?

Alvaro Pratama
Gue udah ditaman

Dengan malas Fara mengganti bajunya, hanya dengan baju berwarna abu dan celana pendek berwarna abu juga dengan membawa tas slendang berwarna hitam.

"Ka, aku mau pergi dulu ya" teriak Fara yg baru saja jaan menuju ruang tamu

"Mau kemana? Pacaran yaa lo? Gue bilangin mamah ah" sahut Feli sedang menonton tv

Fara hanya memutar bola matanya langsung pergi meninggalkan Feli

"Yehh, yaudah hati-hati" teriak Feli

Fara sedang berjalan dikompleknya menuju taman.

"Shit, mana tuh anak gue dikerjain" ucap Fara melihat keliling taman

"Tau gitu gue ga kesini, kalo gini jadinya, dia emang cowo ngeselin yg pernah gua kenal, gue benci Varo" ucap Fara yg sedang duduk dikursi taman

"Jangan benci gue nanti jadi cinta" sahut seorang lelaki

Fara menoleh ke arah suara yg dia denger, dan itu Varo, inget ya Varo

"Oh lo ada apa?" Tanya Fara dengan wajah seolah ia tidak mengucapkan hal yg tadi

"Jgn pernah benci gue ra, gue tadi udah nunggu lo dan pergi sebentar untuk kasih ini" Varo yg memberikan sebotol minuman rasa susu strawberry itu

Fara hanya diam menatap Varo seolah ia takut meminum itu

"Ga gue racun" Varo tertawa melihat tingkah Fara

Fara yg mendengarnya hanya menapakkan gigi-gigi putihnya itu, lalu mengambil minuman itu dan meminumnya.

"Haus ya?" Ucap Varo yg memandangi terus gadis dihadapannya ini

Fara hanya mengangguk

"Jalan yu ra" tanya Varo

"What? Kemana?" Fara mengangkat alis kanannya

"Ke balai kota, ada live musik sore ini" Varo meninggalkan Fara

Fara mengikuti langkah Varo yg cepat itu karena Varo tinggi

"Ayo naek" Varo yg udah diatas motor itu

"Iya" Fara naik dan langsung memegang baju Varo seolah jijik

"Kesini pegangannya nanti lo jatoh" Varo mengambil tangan Fara dan meletakkannya diperutnya

Deg..

Fara mematung, tapi jantungnya berdebar lebih cepat dari biasanya

Sepanjang jalan Varo hanya menatap Fara melalui spion, sedangkan Fara hanya melihat-lihat jalan, ia sudah lama tidak jalan semenjak orang tuanya.

Yasudah jangan diinget - batin Fara

Setelah sampai dibalai kota, Varo memarkirkan motornya. Fara turun dan sudah melepas pelukannya tadi.

"Balkot udah lebih bagus ya sekarang dibanding dulu" ucap Fara sambil berjalan-jalan

"Emang lo udah ga pernah kesini lagi?" Tanya Varo

Fara menganggukan kepalanya

"Ra kesana yu ada yg akustikan" Varo menggenggam tangan Fara

Fara bingung tapi dia langsung mengikuti Varo karena ia juga seneng bgt sama akustikan, meskipun suaranya jelek tapi Fara bisa main gitar kok.

Meski bibir ini tak berkata
Bukan berarti ku tak merasa
Ada yg berbeda diantara kita
Dan tak mungkinku melewatkanmu hanya karena
Diriku tak mampu untuk bicara
Bahwa aku
Inginkan kau ada dihidupku

Lagu itu mengiringi Varo dan Fara yg mengikuti alaunan itu dengan bernyanyi-nyayi. Fara tersenyum karena sudah lama ia tidak pernah seperti ini

Gue seneng liat senyum lo - batin Varo

"Ra, lo mirip kesayangan gue" bisikan Varo ke telinga Fara

Deg~

apa maksudnya - batin Fara
.
.
.
.
.
.

Apa Varo udah punya pacar? Nah lhoo kasian Fara.
Eh kan Fara juga ga suka sama Varo, bukan ga suka, mungkin belum.

Jangan lupa like, comment yaa😘
Dukungan suara dr kalian berarti buat aku

-Sun jauh dari Author-

Faranisa FredellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang