Chapter 1 : Lets be friend.

16 2 2
                                    

Fajar menyambut, Silva bangun lebih pagi dari biasanya. Rambut hitam kecoklatannya ia sisir dengan rapi, tak lupa ia memakai pelembab untuk menjaga kesehatan wajahnya. Mata coklat bulatnya seolah bersinar menyambut hari barunya.

Ia keluar kamar dengan membawa tas ransel di pundaknya, menuruni anak tangga, dan menyapa Ibunya yang sedang menyiapkan sarapan.

"Pagi, Ma." ucap Silva.

"Pagi, Dek." balas Louren, Ibunya.

"Ma, hari ini exschool basket Adek ada jam tambahan, ya." Silva meneguk segelas susu coklat dingin dari lemari esnya.

"Pulang jam berapa, Dek? Siapa tau Abang bisa jemput." Sean--Kakak laki-lakinya--menyambung pembicaraan antara Ibu dan Anak.

"Jam 5an, Bang." jawab Silva.

"Yah, Abang ada kelas jam segitu." Sean lalu tersenyum jahil, "Pulang sama cowok kamu aja sih, Dek."

"Pacarku lagi tour, Bang."

Yang dimaksud Silva adalah salah satu member group band pop rock yang sedang mengadakan tour.

"Udah jangan kebanyakan ngomong kalian, cepet makan rotinya, abis itu berangkat. Nanti telat," ucap Louren.

Mereka pun segera melakukan perintah sang Ibunda lalu berpamitan untuk berangkat sekolah dan kuliah.

----

"Selamat Pagi," seucap kata sapaan terdengar jelas di samping Silva. Ia menoleh ke sumber suara dan melepas sebelah earphonenya.

"Pagi, Allen." balas Silva tersenyum.

"Lagi dengerin apa sih, Sil?" tanya Allen dengan penasaran.

"Lagunya Kodaline," jawab Silva. "Mau co-"

"Itu band kesukaan gua!" Allen setengah berseru. "Boleh denger bareng?"

Silva tertawa kecil lalu mengangguk. Ia memberikan
earphone kirinya untuk Allen. Beruntung tinggi mereka tak terlalu beda jauh, sehingga tak ada kesulitan.

Kedua insan ini, membuat berpasang-pasang mata melihat mereka, dan banyak mulut membicarakan mereka. Bagaimana tidak? Silva dan Allen berjalan berdampingan dengan sepasang earphone untuk berdua. Lalu menyenandungkan lagu yang terputar di ponsel itu dan menebar senyuman satu sama lain.

Mereka bahkan tak menyadari berbagai pasang mata yang menatap mereka. Entah itu dengan kagum, iri, atau pun dengki.

"My favorite," ucap Allen setelah lagu Follow Your Fire by Kodaline telah habis terputar. Ia mengembalikan pasangan earphone milik Silva.

Silva tertawa kecil, "Selera kita sama ternyata."

Allen tersenyum lalu memegang bahu gadis dihadapannya. "See you around."

Silva berjalan ke kelas, melanjutkan playlistnya yang masih berputar. Saat memasuki kelasnya, ia sudah melihat kedua sahabatnya yang sedang beradu argumen dengan temannya yang lain.

Silva hanya terus berjalan seolah sedang tidak ada apa-apa. Keira dan Gista menghampiri Silva.

"Silva, Lu pacaran sama Allen?!" tanya Keira hampir berseru.

"Kenapa?" Silva menanyakan pengulangan, ia hampir tidak mendengar pertanyaan Keira.

"Lu pacaran sama Allen?" tanya Keira memperjelas.

"Hah? Ya, enggak lah." Silva tertawa, "Gila aja lu."

"Anak-anak pada gosipin kalian tau," ucap Gista.

AlmostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang