Prolog.

39 5 2
                                    

Terlambat.

Kebiasaan yang sudah melekat dalam diri perempuan bernama Silva Arella itu. Bukan karena ia telat bangun, tetapi karena letak rumahnya yang lumayan jauh, dan keramaian Jakarta di pagi hari menyendat perjalanannya.

Hari ini gadis itu beruntung, ia sampai di depan gerbang sekolah satu menit sebelum bel berbunyi.

"Untung kamu ga telat loh, ndok," ucap Pak Yono selaku Security sekolahnya.

"Duluan ya, Pak!" seru Silva yang kemudian berlari menuju kelasnya.

Sayangnya, perjalanannya tidak berjalan mulus. Langkahnya terhenti ketika kepalanya berbenturan dengan punggung seseorang.

Ia mengangkat kepalanya, lalu bertatap mata dengan seorang lelaki.

Rambutnya hitam kecoklatan sengaja tak tertata rapi namun masih terlihat keren, mata tajamnya berwarna coklat gelap, hidungnya mancung, dan bibir pink alami yang tak terlalu tebal.

"Sorry," ucap Silva dengan napas yang terengah-engah.

"Lain kali hati-hati ya," balasnya dengan senyuman. "Tenang aja, hari ini guru lagi pada rapat."

Silva mulai mengatur napasnya.

"Kayaknya lo sering terlambat ya?" tanyanya kepada Silva.

"Iya, soalnya rumah gua jauh dari sini," jawab Silva.

"Ohh," Laki-laki itu mengulurkan tangannya. "Nama gua Allen."

"Gua-" ucapan Silva terpotong.

"Silva," sambung Allen. "Gua kenal kok sama lo, tapi lo-nya aja yang kayaknya gak kenal gua."

Silva tertawa kecil, "Sorry." Ia menatap jam tangannya, "Gua masuk kelas dulu ya,"

"Okay, see you around."

....

Song : Raisa - Jatuh hati.

......

Hi! Welcome to my ebook. Semoga kalian bakal suka sama awal ceritanya ya. Beberapa adegan based on true story, walaupun ga semua. So, ya, jangan lupa vote dan comment karna itu sangat dibutuhkan. Thankyou.

AlmostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang