"Dewa!!"teriak Anna pada lelaki yang sedang berjalan didepannya sambil berlari kecil menghampiri lelaki jangkung itu.
"Hari ini boleh main ke rumah lagi ya.."
"Plissssss"
Anna menangkupkan kedua tangannya dengan puppy eyes yang selama dua bulan ini selalu berhasil kepada Dewa.
"Mau apa lagi Ann?"tanya Dewa heran. Bagaimana tidak seminggu ini Anna selalu ada di rumah Dewa bahkan menginap disana. Bukan Dewa tidak senang, tapi Anna juga punya orangtuakan?
"Ketemu tante, kan kangen.."jawab Anna merajuk.
"Baru kemarin"
"Ih! Emang nggak bol--"
"Boleh.. tapi emang Oom nggak nyari lo? Udah seminggu lo nginap dirumah gue, izin nggak tuh?"
Dewa memotong ucapan Anna dengan pertanyaan yang tidak dijawab oleh Anna. Tapi, tanpa Anna menjawabpun Dewa sudah tau jawabannya.
"Ann, udah jauh jangan dibuat makin jauh, coba sekali-sekali telepon. Tanya kabarnya, udah makan apa belom"ucap Dewa lembut sambil memegang kedua lengan Anna.
Anna menunduk tidak menatap Dewa sedikitpun karena sekali saja Anna mendongkakkan kepalanya dia pasti menangis.
"Ayah nggak pulang Dewa.."
"Ibu juga nggak nelpon atau datang udah lebih dari dua minggu ini.."
"Ketemu tante atau sekedar meluk tante sebentar aja bikin aku merasa punya tempat untuk pulang.."
"Rumahku sepi, nggak ada orang, aku nggak mau pulang kerumah"
Anna berkata dengan lirih. Dewa tau meski Anna terlihat lebih ceria selama dua bulan ini, masih banyak luka yang tak bisa terobati didalam diri gadis kecil didepannya ini.
"Nanti gue temenin"ujar Dewa masih dengan nada lembutnya.
Anna mendongkakkan kepalanya tersenyum kearah Dewa.
"Ayuk ah pulang! Jangan melow begini"kata Dewa dengan wajah tengil terpampang diwajahnya.
Anna mengangguk dan berjalan mendahului Dewa dengan senyum kecil yang menghiasi wajahnya, melupakan kesedihan yang baru saja hinggap di dalam dirinya.
Dewa mengeluarkan ponsel dari saku celananya untuk menghubungi seseorang bahwa dia membatalkan janjinya sore ini. Setelah mengirimkan permintaan maaf, Dewa mengangkat Hp-nya dan mengambil gambar gadis yang berjalan didepannya.
---------------------
"Dah sana masuk! Gue kesini nanti"ujar Dewa dengan nada memerintah yang selalu berhasil membuat Anna kesal tapi tetap menurutinya.
"Awas kamu bohong"kata Anna menaruh telunjuknya di kening Dewa dan mendorongnya pelan.
Dewa menyingkirkan telunjuk Anna dengan kesal."lo nih hobby banget noyor gue. Kalo gue jadi bego gimana?"
"Apaan sih?! Emang otak kamu jadi kebalik"ujar Anna terkekeh.
"Dah ah! Gue pulang dulu"
Anna memperhatikan Dewa sampai lelaki itu menghilang di belokan depan dan langsung membuka pagar rumah untuk masuk kedalam, mengganti baju dan menunggu Dewa.
Setelah berganti baju dan menunggu Dewa yang tak kunjung datang padahal bisa dibilang rumah mereka tidak terlalu jauh, Anna memainkan benda pipih yang belum dia sentuh sejak kemarin meskipun selalu dibawa kemana-mana.
YOU ARE READING
ENOUGH DEWA
Teen Fiction"buktiin kalo tumbuh dari keluarga yang nggak utuh bisa bikin lo lebih baik dari mereka yang hidup normal, jadi anak broken home gak selalu menyedihkan kok asal lo bisa mengalihkan itu sama hal-hal positif" - DEWA BERTRAND KEANO