The Last Dragon Rider

1

Naruto dkk milik Masashi Kishimoto
Rating T-M(?)
Pair Naru x femSasuke

Hope you enjoy it

Kerajaan Konoha adalah salah satu dari lima kerajaan terbesar di dunia, kerajaan ini dipimpin oleh Namikaze Minato.

Hari ini Raja dan para Tetua sedang berkumpul untuk menyaksikan Sang Penunggang Naga berikutnya, seseorang yang mendapatkan Anugerah dari Langit.

"Buka gerbangnya," suara Minato yang tegas dan berwibawa mengalun di ruang terbuka jauh disusut Istana.

Bunyi rantai bergesekan terdengar di telinga setiap tetua yang datang, membuat keringat dingin sedikit mengalir di pelipis mereka, menelan ludah pun terasa sulit untuk dilalukan.

"Grhhhhh" Suara geraman yang dalam itu berasal dari gerbang yang dibuka, semua orang menahan nafas, menyaksikan makhluk legendaris yang masih bersembunyi didalam sana.

Tap

Tap

Suara tapakan itu terdengar bersamaan dengan sepasang kaki dengan kuku-kuku yang tajam menampakkan wujudnya. Lehernya panjang dan terdapat moncong yang dipenuhi oleh taring panjang, dari lubang hidungnya terdapat asap panas, matanya tajam seakan siap menancapkan kuku-kuku tajamnya dan mengoyak-ngoyak korbannya. Ekor yang panjang dan bergerigi itu mengibas kasar, menunjukkan kekuasaannya.

"AAARGGHHHTTT"

Suara mengaung keras dari mulutnya yang lebar, sepasang sayap itu mengepak hebat, hendak menerjang.

"Inna, tenanglah," mata Minato tenang menatap sepasang mata hijau didepannya.

Semua orang tercengang melihat kejadian didepannya, meskipun semua orang tahu bahwa Minato adalah Sang Penunggang Naga tapi mereka tidak pernah menyangka hanya dengan kata-kata Naga itu bisa tunduk.

Naga terbang jenis Api itu duduk diam saat mendengar suara Minato.

"Hari ini, Putra Mahkota Namikaze Kurama dan Pangeran Namikaze Naruto, salah satu dari mereka akan dipilih oleh Inna menjadi Penunggangnya yang baru,"

"Kurama, Naruto, silahkan turun." Minato memberi aba-aba pada kedua anak laki-lakinya agar turun dan menemui Sang Naga.

Keduanya mengangguk mengerti lalu melompat turun. Naruto melompat dan mendarat dengan posisi bertumpu pada satu kaki, sedangkan Kurama melompat bagai angin, Yukata merah yang ia kenakan seperti sayap yang indah mendarat dengan indah dengan satu kakinya dan disusul dengan yang satunya lagi.

"Hmm Nii-sama, kenapa kau bisa...bisa- sekeren itu?" Bisik Naruto kesal pada Kurama yang berdiri anggun didepannya.

"Kau terlalu cepat 1000 tahun untuk menyamaiku bocah." Balas Kurama geli sambil mengacak surai kuning adiknya.

"Lepaskan rantainya." Kurama dan Naruto bersiap, sedikit tegang saat melihat rantai yang mengekang leher Naga itu terlepas.

Naruto mengeluarkan pedangnya yang tersemat di samping Yukata-nya, sedangkan Kurama mengibaskan kipas bergambar burung Phoenix miliknya.

"Anak-anak mu memang hebat." Ujar salah satu tetua yang ikut menyaksikan ujian Penunggang Naga.

"Iya, mereka memang anak yang hebat," Minato berkata bangga namun matanya menatap sendu.

"Mulai."

Pedang tajam melesat menuju Sang Naga.

Brukk

Naruto terlempar sampai punggungnya menabrak dinding pembatas akibat kibasan ekor Sang Naga.

Srekk

Suara kipas terbuka menarik perhatian Naga Api tersebut.

"Dari anugerah langit aku memanggilmu" Merasakan aura mengancam Sang Naga menyemburkan api dari mulutnya.

Bushhhhh

Kurama menangkis dengan kipasnya, hanya dengan satu gerakan.

"Giliranku," Kurama menyeringai ia melompat dengan mengayunkan kakinya ke atas, dengan mempertahankan keanggunannya ia berpijak di atas punggung Sang Naga.

Minato mengangkat sebelah alisnya, merasa bangga dengan putra sulungnya.

"Tunduklah padaku Naga Api." Nampaknya Inna tidak menyerah semudah itu, ia mengepakkan sayapnya dan membuat keseimbangan Kurama berkurang membuatnya terpaksa turun dan mendapatkan satu kibasan dari ekor bergerigi milik Inna.

"Defense"
Beruntung reflek Kurama sangat baik, ia memasang tameng agar ekor yang mengibas kuat itu tidak mengenainya.

Semua orang ternganga melihat pertarungan itu, menyaksikan bagaimana cakapnya calon Raja Konoha menghadapi Naga Api.

Sedangkan pria bersurai kuning jabrik di sana nampak sedang memperhatikan, membuat strategi dengan perhitungan yang matang.

Dengan langkah tegap Naruto melangkah, mendekati Sang Naga dengan pedang di tangan kirinya.

Sringg

Pedang itu ia lempar lurus tepat ke arah Naga, saat pedang itu mendekati Sang Naga, Naruto melakukan teleportasinya, ia melompat dan mengambil pedang itu sebelum mengenai Sang Naga.

Tap

Naruto berdiri di atas punggung Naga Api, pedangny teracung tepat di leher Sang Naga.

"Sambutlah Tuan mu yang baru Inna,
aku Namikaze Naruto." Suara tunggal Naruto menggema diseluruh penjuru. Dengan cara yang sama Naga itu mengusir Naruto dari atas punggungnya.

Sringg

Naruto melempar pedangnya sampai menancap pada tembok yang memisahkan lantainya dengan lantai di atas.

"Telepostasi mu bagus." Puji Minato sambil menatap Naruto yang bergantung dibawahnya.

Kedua kakinya berpijak pada tembok dan menarik pedangnya kuat melemparkannya kembali ke lantai.

Sialnya saat ia ber teleportasi Naga itu menghembuskan Api nya, terlambat untuk kembali melempar pedangnya.

"Fire defense"  Burung  Phoenix besar berbentuk api berdiri didepan Naruto menyerap semua api yang dikeluarkan oleh Naga itu dan mengembalikannya, tapi kulit tebal Sang Naga mampu melindunginya dari apinya sendiri.

Naruto melirik sebentar Kurama yang berdiri sedikit dibelakangnya.

"ARRRHHHTTTT" Mata Naga itu berubah ganas.

"Akh-" Naruto memegangi kepalanya, kepalanya pusing dan pandangannya berubah buram. Sedangkan Kurama terhuyung sedikit kebelakang merasakan kupingnya berdenging.

Bukan hanya mereka, tapi semua orang disana juga begitu bahkan efek yang ditimbulkan lebih parah, kecuali Minato, ia hanya menggeleng-gelengkan kepalanya maklum, Inna sedang murka saat ini.

Dalam situasi yang kacau ini, Inna maju kedepan dan bersiap menerjang duo Namikaze.

"Berhenti." Suara Naruto tenang, pandangan matanya tajam, Sapphire nya bersiborok dengan iris Hijau Sang Naga.

Inna terdiam, perlahan ia menundukkan kepalanya.

"Aku menyambutmu sebagai Penunggang Naga yang baru. Tuan Namikaze Naruto."

"Apa?!"

TBC

Mohon vote dan comment nya Minna