Cinta pagi-pagi benar setelah Ia bangun tidur langsung melayangkan pesan singkat pemberitahuan itu kepada Ramon melalui SMS. Ia berharap agar Ramon dapat mempersiapkan materi yang akan Ia sampaikan padanya. Tak butuh waktu lama untuk pesan singkat itu mendarat di ponsel milik Ramon. Dengan kondisi masih setengah sadar karena kantuk yang menderanya. Ia mulai perlahan menjatah ponsel yang sejak tadi berbunyi. Ponsel itu berada diatas meja tepat berada disisi kanan tempat tidurnya. Setelah itu Ia mulai mencari-cari kaca mata miliknya. Akhirnya Ia menemukannya itu atas tempat tidur disebelah bantal yang sedang Ia pakai saat itu. Dibukanya ponsel itu dan terlihat jelas disana satu pesan baru. Tapi Ia tak menemukan nama pengirimnya. Pesan baru itu masuk bersama nomor baru pengirimnya. Merasa penasaran dengan isi pesan itu, Ia segera membuka dan membacanya. Begitu pesan itu terbaca, alangkah terkejutnya Ramon mengetahui pengirim tanpa nama itu adalah Cinta. Perempuan yang kemarin baru saja berbincang dengannya. Matanya yang begitu enggan terbuka karena serangan kantuk yang luar biasa kini mendadak hilang dan membelalak karena pesan singkat itu. Sungguh pesan singkat yang punya kekuatan super. Dengan secepat kilat juga jari-jemari Ramon mengetik balasan SMS Cinta. "J"Iya Cinta... "Aku setuju kok. Soalnya aku memang gak ada jadwal sibuk pada hari itu". SMS itu telah selesai ia ketik, kini saatnya Ramon mengirimkannya. Tak lama pesan terkirim pun terlihat dilayar ponselnya. Pagi itu disekolah setelah bel istirahat berbunyi Cinta datang menghampiri Ramon kedalam kelas. Ia tampak tengah asyik melahap bekal yang sudah dipersiapkan dari rumahnya. Ada nasi goreng lengkap dengan telur dan ayam goreng diatasnya. "Hai Ram, aku ganggu kamu ya?" "Eh kamu Cin, enggak kok. Mari makan Cin". Ajak Ramon yang sedikit terperanjat diawal karena tegur sapa perempuan yang kini duduk menghadap kearahnya. "Aku cuma mau mastiin jawaban kamu yang di SMS tadi padi. Kamu beneran gak keberatan atau terganggukan kalau kita mulai lesnya besok dirumah aku. Masalah waktunya sepulang sekolah saja. Kamu gak usah pulang kerumah lagi biar gak terlalu capek sekalian ngirit ongkos. Hehehe... iya deh Cin. Aku setuju sama usulan kamu". "Hehehe...
Ramon, tak menyadari kini Ia sudah tak lagi gugup jika berbicara dengan Cinta. Walaupun demikian, Cinta begitu senang dan menyadari perubahan Ramon itu.
Keesokan harinya, Jum'at pertama mengawali lesprivate dirumah Cinta. Sepulang sekolah perempuan lincah itu tampak tengahberlari-lari kecil menuju kelas tetangga. Tampaknya Ia ingin menemui seseorangdan menyampaikan sesuatu. Benar saja Ian datang memasuki kelas XII-IPA 1. Ituadalah kelas Ramon si lelaki yang sering menjadi bahan olok-olok temannya.Setelah menemukan Ramon dikelas itu Ia dengan sigap menarik tangannya mengajakpulang bersama. Tentu saja ini menjadi pertunjukkan yang begitu mengejutkan.Terutama buat laki-laki keren dan popular dikelas bahkan disekolah itu. Merekayang lama berharap lebih dekat bahkan memiliki Cinta bertanya-tanya apa yangmendasari pemandangan yang baru saja terjadi dan mereka saksikan secara live.Belum lagi pertanyaan itu terjawab, suasana semakin riuh ketika kumpulan lelakiyang digilai para fans wanitanya ini semakin tercengang karena mereka mengetahuikalau Ramon diajak pulang bersama menggunakan mobil mewah. Sungguh pemandangananeh dan langka terjadi. Selama ini Cinta selalu ditawarkan untuk menaikikendaraan-kendaraan mewah milik anak-anak tajir dan pupuler disekolah kali inimalah justru terbalik. Ia mengajak laki-laki sederhana yang selalu diantarjemput angkot menaiki mobil mewahnya. Ramon hanya pasrah dengan situasi ini. Iasenang bisa diperlakukan sedekat ini dengan Cinta. Tapi, Ia paham betul kalauancaman besar sedang menghadangnya esok hari atau dihari-hari berikutnya. Ya,bulian atau bahkan bogem mentah dari para laki-laki pemuja Cinta pasti akan Iadapatkan cepat atau lambat. Setibanya didalam mobil, Cinta meminta alamat rumahRamon. Sedikit heran awalnya, tapi akhirnya Ia tahu kalau Cinta ingin memintaizin pada Ibunya karena Ramon akan pulang telat setiap minggunya dihari Jum'atsampai Minggu. "Sudah gak usah repot Cin, aku bisa SMS aja ke Ibu". Ujar Ramon."Gak boleh gitu dong Ram. Ntar jatuhnya aku gak bertanggung jawab lagi". Mendengarpenuturan itu, Ramon merasa mendapatkan ilham atas pertanyaannya. Alasanmengapa Ia selalu saja bergetar jika berhadapan dengan Cinta. Kesempurnaan.itulah jawabannya. Tak hanya wajah cantik tapi juga hati yang cantik. Nama yangsangat sesuai dengan orangnya. Setibanya dirumah Ramon, Ia langsung menemuiIbunya dan mengatakan maksud kedatangannya. Ibu Ramon, adalah orang yang ramahdan tampak begitu bersahabat. Maksud kedatangan teman Ramon itu Ia sambut baikdengan cara mmenyetujuinya. Kini, perjalanan kerumah Cinta pun berjalan lancar.Rumah yang berdiri megah di hiasi taman cantik sudah menyambut kedatanganmereka. Dengan penjagaan security rumah ini membuat Ramon terkesan ketika masihberada diiluar bangunan. Sesampainnya didalam Ia semakin terpesona. Semuatampak tersusun begitu rapi dan bersih. Tak ada satupun tempat yang berantakandisana. Kedatangan itu disambut Mama, dan Cinta segera memperkenalkan Ramonpada sang Mama. Kemudian Mama meminta mereka untuk makan siang terlebih dahulusebelum memulai les itu. Awalnya Ramon merasa sungkan, tetapi melihat penghunirumah yang begitu ramah dan baik akhirnya Ramon pun mulai memberanikan diri.Setelah makan siang mereka memulai pelajaran itu. Suasana yang mulai akrab dantak canggung mulai terlihat selama proses les private berlangsung. Setelahselesai materi pelajaran hari itu, Mama meminta Cinta untuk mengantar Ramonpulang kerumahnya. Cintapun menyetujui hal itu. Keadaan ini terus sajaberlangsung dan berulang sehingga membuat pertemanan diantara mereka semakinakrab.[+5���[
