"Bentar lagi ekspedisi"
"Iya tau, gak usah diingetin juga"
"Serius kamu mau ikut?"
"Iya lah, pacar saya yang jadi ketuanya masak ga ikutan"
"Nggak usah dipaksa kalau nggak bisa"
"Ck bawel ih. Sana pulang, udah malem"
"Ngusir ceritanya?"
"Engga, ini udah malem ntar jalan nggak keliatan"
"Kamu lupa sia.."
"Kak Ali ketua lintas alam yang udah naklukin puluhan gunung, lembah, bukit dan samudera"
"Pintar" kak ali ngusap rambut yebin dengan sayang, gini kok mau dipisahin haduh bahkan puser bayi aja belom copot
"Kenapa?" Kak ali nggak kunjung nyalain motornya, dia mikir gimana cara ngomongnya ke yebin
"Bin, kalau misal ada sesuatu yang bikin saya ninggalin lintas alam, kamu nggak boleh sedih ya"
"Haha apaan sih kak, paling juga entar kakak demis kan angkatan saya yang gantiin"
Kak ali makin gak tega buat bilang yang sebenarnya, gak mau rusak senyumnya yebin dan gak mau buat yebin nyalahin dirinya sendiri
"Kalau gitu saya pulang"
"Gue egois karena mikirin kebahagiaan gue sendiri tanpa tau dampak yang nantinya menyakitkan buat yebin"
KAMU SEDANG MEMBACA
Galak - Hojung
Short Story-Itu yang ngobrol sendiri, maju! - Iya kamu! Yang lagi pegang kertas tatib - yang ngobrol gue sama genie napa cuma gue doang yang dipanggil
