satu

21 3 0
                                    

JALAN-JALAN DI BANDUNG
•••

"Pah, Mah. Marla sama Karla pergi dulu yaa! Mau jalan-jalan, bentar aja kok! Boleh yahh?" bujuk Marla didepan Papa dan Mama.
"Mau kemana? Baru masuk sekolah udah pergi-pergi," jawab Mama sambil menatap Marla.
"Ya gak pa-pa lah, kan baru hari kedua di Bandung. Boleh lah pergi jalan-jalan explore Bandung. Boleh yaa Paah?" rajuk Karla.
"Kan besok juga libur! Pleasee! Boleh ya, Pah?" tanya Marla kepada Papa.
"Ya udah sana. Tapi janji ngga pulang malem-malem, maksimal pulang jam tujuh malam!" kata Papa.
"Kalian mau pergi udah tau mau kemana?" tanya Mama.
"Udah gamapang, bisa cari mall terdekat di Google kok!" sahut Karla sambil mengacungkan jempolnya.
"Naik apa perginya?" tanya Mama lagi. Keliatannya Mama terlalu over protective.
"Karla kan bisa nyetir mobil. Bawa aja mobil Papa yang sedan, nih kuncinya," jawab Papa sambil memberikan kunci mobil kepada Karla.
Sebelum Mama bicara lagi Marla langsung menarik Karla keluar, "pergi dulu yaa Mah, Pah!"
"Aduh, Papa. Harusnya tadi ngga usah dikasih kunci mobilnya!" kata Mama dengan kesal.
"Ya biarin aja kali. Kan mereka udah teenagers pasti mau bebas dari orangtuanya!" jawab Papa. Mama hanya bisa geleng-geleng
•••
"Mau kemana?" tanya Karla yang duduk di kursi setir dan Marla disebelahnya.
"Gue lagi cari Mall terdekat di Google. Nah, udah ketemu! Lo ikutin arah gue aja ya!" perintah Marla sambil melirik kepada Karla.
"Ya udah, terserah." Marla pun memberi tau jalan arah ke Mall tersebut. Kurang dari tiga puluh menit mereka sudah sampai, didalam Mall mereka bingung ingin jalan-jalan kemana.
"Lo mau kemana? terserah lo, gue ikut aja!" usul Marla.
"Tapi gue ngga tau disini ada apa aja, gimana dong?" tanya Karla.
"Disini banyak tempat makan, terus juga banyak toko, lo mau belanja?" tanya Marla sambil berjalan tak tentu arah.
"Emm... gue sih lagi ngantuk, beli kopi dulu yuk! abis itu ke Pull and Bear! Kayaknya disini sih ada Pull and Bear tadi gue liat banyak orang bawa belanjaan dari Pull and Bear!" usul Karla.
"OK! Masalahnya, mau beli kopi dimana? Gue juga ngga tau tempat beli kopi yang enak disini dimana!" Tiba-tiba bahu Karla ditepuk seseorang dari belakang.
"Nama lo Karla, kan?"
"Emm.. iya! Sorry, tapi lo siapa ya?" tanya Karla dengan malu karena ia tidak mengingat orang ini. Siapa sih nih orang? Kok kayak familiar ya?
"Gak kenal sama gue? Kan kita sekelas!" kata cowok itu. 
"Heheh sorry."
"Ya udah kenalin, gue Renzo Adifa. Inget ngga?"
Ohh ternyata Renzo! Renzo siapa yak? Karla masih bingung.
"Eheh ngga." Jawab Karla dengan malu. Tiba-tiba Marla membisikkan sesuatu ketelinga Karla, "ayo kak! Takut diculik!"
Karla hanya menatap adiknya sambil menggelengkan kepalanya.
"Emm... ini adek lo, La?" tanya Renzo yang mulai membuka kembali percakapan.
"Iya, gue adeknya Karla. Nama gue Marla, lo Enzo kan?" sahut Marla sambil menyalurkan tangannya untuk bersalaman.
"Eheh, nama gue Renzo bukan Enzo!" katanya sambil terkekeh.
"Eiya, sorry ya." Suasana menjadi canggung. Karena itu Karla berbicara lagi, "ya udah. Gue duluan ya, Zo. Sampe ketemu Senin, I guess?"
"Emang kalian mau kemana?" tanya Renzo balik.
"Mau cari kopi, terus paling jalan-jalan," jawab Marla.
"Lo tau tempatnya?" tanya Renzo lagi.
"Ngga sih, heheh. Kan kita baru pindah dari Jakarta, tau kan?" jawab Karla sambil menggaruk kepalanya yang sebenarnya tidak gatal.
"Gue boleh ikut? Biar bisa kasih tau kalian sekeliling, jadi kayak tour guide!" tawar Renzo. Karla dan Marla pun bertatapan. Setelah berpikir, mereka berdua langsung mengangguk. 

Meant To BeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang