Prolog

2 2 0
                                    


"Ody jangan bercanda!"

"Untuk apa aku bercanda!!!" Ucap wanita itu terisak, ia menunduk menatap sepatunya. Hari ini ia menyatakannya. Menyatakan apa yang ia rasa. Menyatakan apa yang selama ini begitu mengusiknya. Ia menyatakan cinta. Cinta kepada sahabatnya sendiri.

"Aku kira kita sahabat? Lalu apa ini?" Lelaki itu menatap wanita dihadapannya tidak percaya.

Maudian Syakilla Pradipta. Wanita yang selama ini telah bersamanya. Bersama melewati banyak kisah, suka dan duka. Satu-satu sahabat wanitanya yang sangat ia sayangi. Didepannya saat ini sedang menyatakan kalau ia mencintainya. Hatinya hancur mengetahui fakta tersebut.

Lelaki itu menghela nafas kasar, ia menggeream. Disaat seperti ini mengapa sahabatnya bisa mencintainya!

Perlahan Ody mencoba menghentikan isakannya. Mengatur nafas, kemudian dengan sekuat tenaga mengangkat kepalanya. Dilihatnya mata itu, mata yang selalu membuatnya nyaman.

dan mata yang sudah membuatnya jatuh cinta

Ia berjalan perlahan mendekati lelaki itu, perlahan namun pasti ia memeluk lelaki itu. Namun lelaki itu sama sekali tidak membalas pelukannya, Ody semakin mempererat pelukannya. Namun yang dipeluk hanya menatap kosong kearah depan.

Wanita itu menutup matanya. Kali ini biarkan dia merasakan pelukan lelaki ini yang terakhir kalinya. Ini adalah keputusannya, keputusan yang sangat berat untuknya.

"Maafkan aku, aku memang salah" Ody kembali membuka suara

"Maafkan aku, aku memang bersalah. Aku bersalah karena tidak dapat mengontrol perasaanku, aku bersalah karena tidak bisa hanya menganggapmu sahabatku,aku bersalah karena aku telah jatuh cinta "Ody menghentikan ucapannya, ia kembali terisak,  kali ini ia semakin merasakan nyeri dihatinya.

"Maafkan aku, karena membuatmu marah. Aku tahu aku salah. Ku mohon maafkan aku."

"Ody"

"Aku tahu aku salah, karena itu biarkan aku menebusnya. Aku janji" Wanita itu menangis, perlahan melonggarkan pelukan pada pria yang sama sekali tidak membalas pelukannya.

"Aku akan pergi, dari kehidupanmu,"

"Aku takkan mengganggumu,"

"Aku... " ucapan wanita itu terhenti saat tiba-tiba lelaki itu memeluknya. Memeluknya erat.

Ody merasakan kepalanya basah,  Ia perlahan menarik diri dari lelaki itu, menatapnya sambil berusaha  tersenyum. Lelaki itu menangis, matanya memerah, rahangnya mengeras. Ody semakin merasa dirinya sangat tidak berguna.

"Aku akan pergi"

"Darimu"

Ia merasa hatinya sedak dihantam sesuatu yang sangat berat saat ia mengatakan itu, namun ia telah memikirkannya. Ini adalah keputusannya.

"Ody... "

"Sekali lagi, ku mohon maafkan aku Arbimo Nugraha"

Ody perlahan berbalik dan berjalan meninggalkan lelaki itu, meninggalkan Bimo. Meninggalkan sahabatnya. Meninggalkan cintanya.

-----------------------------------------------------------

Halo halo!
Ini adalah cerita pertamaku. Maafkan kalau masih banyak typo yang bertebaran wkwkkw.
Jangan lupa Vote dan comment ya!
❤❤❤

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 26, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Secret of the HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang