•PROLOG•

49.1K 1.2K 17
                                    

Yasmin yang baru saja hendak menaiki tangga, seketika harus terhenti karena perkataan sang kakek.


"Yasmin Dua minggu lagi umur kamu akan 17 tahun, jadi kakek memutuskan untuk menikahkan kamu dengan cucu sahabat karib kakek." Jelas Okta - Kakek Yasmin panjang lebar.


"Apa Kek?Nikah?" Kaget Yasmin dengan wajah seakan tidak menyiratkan kepercayaan.


"Iya,ini wasiat kakek yang terakhir sebelum kakek meninggalkan kamu." Helaan nafas sang kakek, membuat Yasmin mengigit bibirnya sendiri, jujur ia tidak ingin mengecewakan kakeknya. Namun ia juga tidak mungkin untuk menikah di usia semuda itu.


Tapi umur Yasmin baru mau tujuh belas tahun kek. Pernikahan yang sah menurut hukum itu kan di umur 18 tahun." Elak Yasmin, masih berusaha menolak permintaan kakeknya secara halus.


"Soal hal itu kalian akan menikah secara agama terlebih dahulu. Lagian kamu juga bakal lulus tahun ini Yasmin. Jadi sepertinya tidak masalah jika kamu menikah." Jelas Baskara-Papa Yasmin.


"Tapi pa? Gimana sama masa depan Yasmin? Yasmin masih mau kuliah pa, Yasmin juga mau kerja pa." ucap Yasmin lesu.


"Ini demi kebaikan kamu. Soal hal itu kamu nggak perlu mikirin kamu bisa kuliah walaupun sudah menikah." Nasehat sang papa, memberikan senyuman kepada Yasmin, untuk meyakinkan hati putri satu-satunya tersebut.


Yasmin mengehela nafasnya, lalu berpamitan menuju kamarnya yang terletak di lantai atas.



•••



"Besok kita ke rumah calon istri kamu! Kalian akan menikah dua minggu lagi !" Tegas seorang laki-laki yang kira-kira berumur setengah abad tersebut. Namun sikap tegasnya tidak berubah sedikitpun.


"Apa saya harus menuruti permintaan anda?" Tanya cowok yang memakai seragam putih abu-abu itu. Sementara Sandra hanya diam memperhatikan perdebatan antara Kakeknya dan sepupunya tersebut.


"Ini wasiat Dava! Opa harap tidak ada bantahan untuk hal ini!" Tegas Johnson-Kakek Dava.


Tanpa menghiraukan ucapan terakhir Sang kakek, Dava berlalu meninggalkan Sandra dan kakeknya yang saling tatap.


"Kek biar Sandra aja yang ngomong sama Dava , kakek tenang aja okay?" Ujar Sandra, sembari menyusul sepupunya yang masuk ke kamar.


"Shit!" Umpat cowok tersebut setelah mendaratkan tubuhnya di kasur King size miliknya.


Sandra yang mengikuti Dava sedari tadi ikut merebahkan dirinya di samping Dava.


"Dav, gue rasa ini hal yang terbaik buat lupain semua masa Lalu dari kehidupan Lo." Ucap Sandra, sambil mengahadapkan tubuhnya ke arah Dava.


"Hmm" gumam Dava, is lebih memilih menutup matanya dari pada harus mendengarkan ucapan Sandra.


Bagaimana bisa pernikahan terjadi Tampa adanya cinta dan kasih sayang?bagaimana jadinya pernikahan terjadi hanya karena atas perjodohan yang mengatasnamakan wasiat!


"we will not know what will happen next,see? Gue bakalan coba Nerima ini semua." bathin Dava.

•••

"Besok kita ke rumah calon istri kamu! Kalian akan menikah Minggu depan!" Tegas seorang laki-laki yang kira-kira berumur hampir setengah abad tersebut.

"Apa harus saya menuruti permintaan anda?" Tanya cowok yang memakai seragam putih abu-abu itu.

"Ini wasiat Dava! Opa harap tidak ada bantahan untuk hal ini!" Tegas Johnson-Kakek Dava.

"Shit!" Umpat cowok tersebut setelah mendaratkan tubuhnya di kasur empuk miliknya.

Bagaimana bisa pernikahan terjadi Tampa adanya cinta dan kasih sayang?bagaimana jadinya pernikahan terjadi hanya karena atas perjodohan yang mengatasnamakan wasiat!

"we will not know what will happen next,see? Gue bakalan coba Nerima ini semua."gumam bathin Dava.

•••

A/n:haii,temu lagi nih😂 semoga nggak bosen ketemu sama author.

Cerita ini di khususin buat ysmnreal karena sebuah janji....

Ini hanya short story kok

Tapi tetap jangan lupa vote comment and share guys...

See you all

Salam..
@suciandrianii_

Yasmin || SUDAH TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang